"Papa kemana sih udah jam 23.30 kok belum pulang juga. Masa iya kerja sampe jam segini" ucap seorang gadis yang sedang menunggu papanya.
Gadis itu sedang berdiri dibalkon kamarnya sambil melihat bintang. Sudah 1 jam ia berdiri disini sambil sesekali melihat ke arah gerbang apakah mobil papanya sudah datang apa belum.
"Lebih baik aku tidur aja deh. Pasti papa ke club lagi" ucap ku lalu berjalan masuk ke kamar.
Baru aja bisa tidur nyenyak. Suara pintu terbanting cukup keras.
Brakkk
Suara pintu terbanting cukup keras hingga membangunkan ku dari tidurku yang nyenyak. Aku pun langsung bergegas melihat siapa yang pulang malam malam bengini. Ku buka pintu kamar ku lalu berjalan menuruni anak tangga. Ada lelaki paruh baya yang berdiri didepan pintu rumah.Ternyata papa,lelaki paruh baya berjalan sempoyongan lalu duduk disofa dan berceloteh tidak jelas seperti orang gila. Aku langsung menghampiri nya sambil bertanya "papa pengen dibuatin teh manis apa kopi?"
"Apa sayang?kita tersesat di hutan?" ocehnya tidak jelas sambil senyum senyum tak jelas.
Aku bertanya sekali lagi "papa mau dibuatin teh manis apa kopi?"
"Ohh ayo kita pergi kepuncak gunung mumpun kita tersesat di hutan" omongannya semakin ngelantur.
Haduh makin ga jelas deh omongannya. Ya sudah lah mending aku ke dapur aja buat teh manis.
"Karin aku akan cepat cepat menjadikan mu pendamping hidup ku. Tunggu 3 hari lagi ya" oceh nya semakin tak jelas.
Siapa itu karin?apakah itu perempuan yang sedang dekat dengan papa?ah tadi papa bilang mau nikah sama karin?ga salah dengerkan aku sekarang? Ah sudah lah mending aku buat teh manis.
Setelah membuat kan teh manis aku berjalan menuju ruang tamu untuk memberikan teh ini ke papa. Setelah aku memberikan teh itu aku berniat untuk kembali ke kamar.
Pranggg
Aku pun mengurungkan niat ku untuk kembali ke kamar."Kamu ini gimana sih,teh rasa apa ini?hambarr" bentaknya lalu pergi meninggalkan ku sendirian.
Aku pun membereskan pecahan gelas tadi.Aku sudah biasa seperti ini. Bisa dikatakan setiap malam papa ku selalu pulang dengan keadaan mabuk berat. Kadang ia pulang diantar sama wanita yang berpakaian kurang bahan. Wanita yang mengantar papa ku selalu berganti ganti.
Setelah membersihkan pecahan gelas aku langsung berjalan menuju dapur untuk membuang pecahan gelas ini ke tong sampah lalu aku kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur ku.
Baru saja tidur beberapa jam sinar matahari mengusik tidurku.Dengan mata yang masih ngantuk aku melihat jam beker yang ada diatas nakas ku. "Oh masih jam 06.30 masih pagi" gumam ku setengah sadar. 5 menit kemudian "hah?jam 06.30?duhh udah siang nih gue harus cepet cepet mandi"
Aku pun langsung membereskan tempat tidurku,setelah itu aku langsung pergi ke kamar mandi dan menyelesaikan kegiatan dipagi hari.Ketika aku sudah bersiap siap dan memastikan tidak ada yang ketinggalan aku pun langsung turun dan menuju meja makan untuk mengambil selembar roti dan ku beri selai rasa coklat hmm.. kelihatannya sangat nikmat.Tetapi aku tak melihat papa ku sarapan.Mungkin sudah berangkat duluan kali ya?Aku pun berjalan keluar rumah.Ketika aku hendak membuka gerbang aku melihat papa yang sedang memanasi mesin mobil aku berniat untuk menghampirinya saat sudah berada didepannya aku berpamitan dan menyalami tangannya namun sayangnya papa tak menyambut uluran tangan ku.
"Pah aku berangkat dulu ya" pamitku.
Ketika tak ada jawaban darinya aku memutuskan untuk keluar dari pekarangan rumah dan berjalan keluar dari komplek untuk mencari angkutan umum.Namun sayangnya tak ada satu pun angkutan umum yang lewat.
Terlalu singkat ga sih?
Semoga suka dengan ceritanya:)
Jangan lupa vote dan koment
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Rose
Teen FictionKapan kebahagiaan berpihak kepada ku tuhan? Aku juga ingin merasakan kebahagiaan seperti orang lain Berikan aku kebahagian walaupun itu cuma satu detik ku mohon kabulkan permintaan ku ini...