Bab 7: Blood Oath

4.9K 636 61
                                    

Selamat sore!
Ketemu bang Nox lagi hari sabtu🙈
Kaum rebahan ayo merapat
Happy reading!❤️

👇🏻👇🏻👇🏻

(Jene POV)

"Perjanjian darah. Antara kau dan aku."

Aku tertegun menatap pria yang berdiri di depanku. Perjanjian darah? Mendengar namanya saja sudah membuatku merinding. Apa aku harus meminum darah atau melukai diriku sendiri? Astaga. Sudah kuduga pernikahan ini tidak semudah berkata iya saja.

"Tenang saja, itu tidak menyeramkan."

Seolah mendengar pikiranku, Nox tersenyum lirih kemudian menarikku untuk mengikutinya. Kuharap ucapannya itu benar, tapi sesuai dengan namanya, tidak mungkin perjanjian itu tidak menggunakan darah. Sial.

Aku menyeret gaun pengantin hingga menyapu rerumputan yang ada di sekitar taman tower Albatraz. Aku sudah berusaha mengangkat sedikit bagian rokku, tapi pria yang menggeretku itu berjalan terlalu cepat.

"Tu-tunggu..."

Mendengar rintihanku, Nox langsung menghentikan langkahnya dan berbalik dengan wajah datar. Syukurlah. Aku menghela nafas panjang seraya melepaskan tanganku darinya.

"Bisakah berjalan lebih pelan?" ujarku dengan nada sedikit kesal.

Bagaimana tidak? Aku tidak tahu apa-apa mengenai upacara yang dikatakannya tadi. Betapa malunya aku datang ke sini dengan mengenakan gaun pernikahan, padahal pestanya diundur.

"Kau tidak nyaman mengenakannya?"

Aku mengangguk pelan. Tak disangka-sangka pria itu langsung mengangkat tubuhku. Ya, dia menggendongku ala-ala bridal, kemudian tubuhku terasa mengambang...

CLING!

Dalam sekejap aku sudah berpindah tempat! Refleks, aku memeluknya erat saat menyadari kalau kami tengah berada di bangunan batu yang sempit nan tinggi sekarang. Aku tahu Albatraz dikenal dengan banyak tower di wilayahnya, tapi tidak kusangka setinggi ini.

 Aku tahu Albatraz dikenal dengan banyak tower di wilayahnya, tapi tidak kusangka setinggi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jene? Kau baik-baik saja?"

Tiba-tiba suara Nox yang sangat pelan itu menyadarkanku. Sial! Aku lupa masih memeluknya. Aku pun buru-buru melepaskan pelukanku, tapi pria itu tidak langsung menurunkanku. Wajahnya yang begitu dekat denganku terlihat sedikit memerah saat itu. Pipiku langsung memanas. Apa wajahku sama merahnya dengannya?

"Ba-bagaimana kau melakukannya?" Aku terpaksa mengalihkan pandanganku, "Berpindah tempat tanpa sebuah portal..."

"Semua magician bisa melakukannya."

Oh, aku lupa dia bukan orang biasa. Sebenarnya apa saja yang bisa dilakukannya sampai semua orang membencinya? Aku juga salah satu haters-nya. Apa benar dia juga bisa melihat masa depan?

The Lonesome LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang