Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kayaknya gue kelewatan jalan masuknya deh, ya nggak? Soalnya ini kita udah mendaki dari tadi, tapi gerbang gede buat jalan masuk ke villa nggak kelihatan," ujar Jay.
"Udah betul belum jalannya kak?" tanya Jay ke Heeseung.
"Eh ada orang tuh!" ucap Jake saat melihat seorang kakek petani yang sedang menuruni bukit.
Jay lantas memberhentikan laju mobilnya. Sang kakek melihat ke arah mereka. Heeseung langsung membuka kaca mobil, lalu bertanya.
"Kek, jalan masuk ke villa besar itu dimana ya?" tanya pemuda Lee itu.
Si kakek diam sejenak. Lalu ia berkata, "kalian anak-anak muda dari kota... kenapa mau mampir ke villa terkutuk itu?"
Heeseung dan Jay menelan air ludah. Sedangkan Sunghoon, Jake, Jungwon, Sunoo dan Ni-ki hanya terbingung-bingung.
"Maksud kakek? Itu villa keluarga saya." sela Jay.
"Sebaiknya kalian jangan pergi ke sana. atau kalian akan terkena musibah," ucap Kakek itu kemudian lanjut berjalan.
Jay dan teman-teman tidak terlalu menghiraukannya, sebagian dari mereka menganggap perkataan kakek itu sebagai sebuah lelucon. Mereka kembali menanjak bukit mencari dimana pintu masuk villa.
"Bang, perasaan Jungwon nggak enak deh. Pulang yuk?" ujar Jungwon tiba-tiba.
"Perasaan kamu aja won, nggak apa-apa."
"Nggak ini serius," kata pemuda itu kemudian memegang dadanya. Dari raut wajah Jungwon terlihat sekali kalau anak itu khawatir.
***
Setelah mengendarai mobil hampir satu jam akhirnya mereka melihat pintu gerbang besar berwarna hitam. Itu pintu masuk ke dalam Villa.
Gerbang itu berwarna hitam dengan jaring laba-laba yang menyangkut di situ, memangnya sudah berapa lama tidak ada yang berkunjung ke sini?
