Part 3

4 0 0
                                    

Aku setengah kaget mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Kak Ardi itu, darimana dia tahu tentang Adnan, ah tidak, yang terlebih penting adalah kenapa dia bisa tahu tentang hubunganku dan Adnan. Sontak aku menatap tajam Rere yang malah membuang muka. Aku tidak suka privasi ku diusik, yang tahu bagaimana hubungan rumitku dan Adnan hanya Rere dan beberapa teman dekat Adnan yang tau. Bahkan hanya Rere dan Yogi yang tau bahwa sampai sekarang tidak pernah ada komitmen dalam hubungan kami.

******

Selepas pulang dari Cafe Kak Ardi dan mengantar Rere pulang aku singgah ke Taman dimana biasanya disini digelar latihan futsal oleh Adnan dan teman-temannya. Yaa sebelum aku memutuskan untuk pulang dari Cafe, lelaki itu tadi sempat mengabariku bahwa dia sedang berada disini, dan memintaku untuk menemuinya. Ini bukan kali pertama Adnan memintaku datang saat dia latihan.

Seperti biasa, hari ini pun ramai pengunjung menyaksikan kumpulan para lelaki itu memperebutkan benda bundar itu, dan aku melihat Adnan juga ada di sana, aku selalu senang jika lelaki itu memintaku datang saat dia latihan seperti ini, tentu saja karena bisa menyaksikan dia berlari kesana-kemari dengan segala pesona yang dimilikinya, itu pulalah salah satu alasan kenapa Taman ini selalu ramai jika mereka sedang latihan pesona Adnan dan teman-temannya memang sedahsyat itu.

Aku duduk di salah satu bangku penonton yang masih kosong, menyaksikan permainan Adnan dengan senyum manis yang sesekali mengembang di bibirku. Ku lihat Adnan mengedarkan pandangannya menyusuri pinggir lapangan dan bangku penonton lalu berhenti tepat diposisiku duduk saat ini, kemudian ku lihat dia tersenyum sungguh senyum ini yang yang ku rindukan senyum yang beberapa hari ini tak nampak di mataku, hari ini aku melihatnya lagi, senyum yang menular pada siapa saja yang melihatnya dan itu juga berlaku padaku saat ini.

Tak lama setelah itu kulihat Adnan berjalan kepinggir lapangan bersama teman-temannya dan langsung di sambut heboh oleh penonton yang mayoritasnya adalah perempuan yang masing-masing dari mereka menyodorkan botol minum kepada para pemain termasuk Adnan. Aku hanya bisa tersenyum miris menyaksikan Adnan nampak terlihat biasa-biasa saja tidak terlihat senang tidak juga terlihat kesal.

Aku beranjak keluar dari area lapangan dan memutuskan untuk pulang ke Kost an ku, jangan berfikir aku akan menunggu Adnan di sana lalu pulang bersama, itu tidak akan pernah terjadi, walau pun aku menunggu Adnan sampai dia benar-benar selesai kami akan tetap pulang sendiri-sendiri, biasanya Adnan hanya memintaku untuk datang kemudian mencari ku di setiap sudut bangku penonton lalu senyum manisnya terbit jika sudah mendapatiku ada di sana, setelah itu tidak akan ada interaksi apapun lagi.

****

Kadang berlaku sangat manis, kadang sangat dingin dan cuek, Adnan memang sosok yang sangat sulit di tebak, susah di baca, tapi dia tidak pernah kasar dia bukan lelaki yang kasar. Entah apa alasannya sampai saat ini aku bertahan disisi Adnan tanpa sebuah kepastian, bagiku saat ini status tidak terlalu penting yang terpenting bagaimana perasaan Adnan dan perasaanku.

Adnan adalah duniaku dia satu-satunya yang mampu membuatku jatuh sedalam ini, aku tidak bisa membendung perasaanku sendiri makin hari makin besar makin dalam serta makin nyata pula rasaku untuknya, tidak perduli seberapa dingin dia tak perduli seberapa cuek dia. Dia lelaki yang berasal dari keluarga sederhana, dia lelaki yang cerdas, mudah bersosialisasi, mudah bergaul, mempunyai banyak teman, berbanding terbalik sekali dengan diriku.

Seperti saat ini aku melihat dia berkumpul bersama teman-temannya, aku kembali hanya bisa melihatnya dari jauh.

"Adnan makin hari makin bersinar ya Ra"

Aku hanya diam tanpa menanggapi perkataan Rere.

"Kenapa tidak minta kepastian aja sih Ra, kalian sudah dekat cukup lama"

"Bagiku status bukan segalanya Re"

"Tapi lihat sekarang apa yang terjadi sama kamu, jangan bohongi diri kamu sendiri Ra, semua wanita pasti perlu kepastian, jika sudah berkomitmen dan ada kepastian kamu lebih leluasa berada di sekitar Adnan"

"Justru itu mungkin yang Adnan hindari Re, aku tidak ingin merubah kehidupannya, dia tidak ingin berkomitmen dia tidak ingin memiliki status saat ini, aku menghargai keputusannya"

"Dengan menyakiti hati mu sendiri"

"Aku tidak menyakiti hatiku"

"Ya memang bukan kamu tapi lelakimu itu, sejauh ini yang ku lihat yang berusaha dalam hubungan ini hanya kamu, sedang Adnan seolah membiarkan hubungan ini mengalir begitu saja"

"Adnan pasti punya alasan untuk semua ini Ra"

"Jika iya, apa alasannya? kamu berhak tahu Ra, hubungan ini bukan hanya tentang kamu dan perasaan kamu tapi tentang kalian, kamu boleh sesekali egois Ra"

"Aku takut Adnan menjauh Re, kami akan kembali berselisih paham yang berujung pertengkaran"

"Sudah dua tahun, bahkan kamu tidak bisa leluasa berada di dekat dia Ra"

Rere benar selama dua tahun ini aku jarang sekali terlihat di dekat Adnan, apalagi jika di area kampus seperti ini, Adnan seringkali menghindar bahkan kadang kami seperti dua manusia yang tidak saling mengenal satu sama lain entah apa alasannya.
Aku beranjak melangkah mendekati perkumpulan Adnan dan teman-temannya, aku penasaran kali ini bagaimana respon Adnan jika aku mendekat padanya.

"Adnan, bisa bicara sebentar"

Ku lihat Adnan nampak terkejut mendapatiku berdiri disampingnya, akupun sebenarnya mengumpulkan segenap keberanian untuk dapat berdiri disini. Tidak lama terdengar suara Adnan, respon yang sungguh luar biasa.

"Kenapa ?

Aku speechless di buatnya, singkat padat dan jelas, Adnan sungguh menyebalkan. Ku lihat Adnan berdiri lalu setelah itu dapatkah kalian bayangkan apa yang Adnan lakukan, dia menggenggam tanganku, menggenggam tanganku di depan teman-temannya, lalu menariknya dengan lembut menjauh dari kumpulan teman-temannya yang mulai riuh bersiul menyoraki kami.


HAI!! HAI!! ASSALAMUALAIKUM JUMPA LAGI KITA, MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN CERITA INI, MOHON MAAF JUGA PART KALI INI RADA PENDEK,SEMOGA KALIAN SUKA.

Ini cerita pertamaku yang berani ku publish ke publik ya teman-teman, perlu banget komen-komen dan kritik kalian yang membangun.

MOHON SUPPORT DAN MASUKANNYA DENGAN VOTE DAN COMEN CERITA INI TEMAN-TEMAN 🙏🙏🙏, DAN JANGAN LUPA FOLLOW PENULIS JUGA YAA 🙏🙏😁😁

salam manis dari Author/penulis 😘
~Siti Saliha/Ayyais Litera~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEKAT TERIKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang