1| Tidak hidup

19 7 0
                                    

Aku Nicole, aku ingin menceritakan sedikit kisah temanku.. Ini bukan cerita romantis klasik, namun aku pikir aku bisa mendapatkan sedikit pelajaran hidup yang bisa diambil dari sini.
.
.
.

Rumah adalah tempat paling nyaman dibandingkan seluruh tempat yang berada di alam semesta karena di sanalah orang-orang yang mencintai kita dan kita cinta tinggal, bukan begitu?

Ah tidak! Ann tak punya seseorang yang dia cintai, bahkan dirinya pun ragu apakah dia mencintai dirinya sendiri atau tidak. Anniette Antonio July tak pernah merasakan cinta seumur hidupnya.

Gadis bersurai pendek itu tak pernah mengekspresikan perasaannya, saat senang, sedih, marah, atau bahkan takut.

Walaupun begitu, gadis berdarah Rusia ini memiliki paras paripurna yang tersembunyi oleh takdir yang menyakitkan.

Malam itu, Ann baru saja turun dari mobil Jack, bos tempatnya bekerja.

Jack selalu iba melihat gadis berusia lima belas tahun seperti Ann bekerja di restorannya dan pulang sendirian setiap hampir tengah malam.

"Terima kasih, tuan!"

"Ya, masuklah! Pasti orang tuamu mengkhawatirkanmu." Jack tersenyum tanpa menyadari kalau apa yang baru saja dikatakannya menyinggung Ann.

Lantas senyum kecil di wajah Ann memudar secara perlahan.

Tanpa berkata apapun, Ann berjalan menuju pintu rumahnya. Sedangkan Jack melajukan kembali kendaraan roda empatnya mengecai aspal.

Hampir tengah malam, Ann sudah terbiasa pulang di jam-jam seperti ini.

Gadis itu membuka pintu secara perlahan tanpa berniat mengganggu pribadi dalam rumah.

Namun pergerakannya tiba-tiba terpaku melihat adik perempuannya terduduk lemas bersimbah darah dan ayahnya tengah menatap anak itu marah.

"What are you doing?!" dengan cepat Ann menghampiri adiknya dan memeluknya erat. Teriakan Ann membuat ayahnya agak terkejut.

Ann terlihat marah walaupun wajahnya datar dan dingin---seperti biasanya.

"Kau berteriak ha?!" pria paruh baya itu ikut meneriaki Ann.

"Aku mungkin bisa menerima perlakuan kasar ayah padaku, tapi aku tak terima kalau Brittany yang kau perlakukan kasar!"

"Lalu kau mau apa?! Dasar jalang!" bentak Mr. Antony kemudian keluar dari rumah itu tanpa rasa bersalah.

"Apa yang ayah lakukan?" tanya Ann pada Tany yang sudah terkulai lemas di pelukannya.

"Dia menusuk perutku..."

•••

Pria berjas putih itu keluar dari ruangan seraya memijat pangkal hidungnya setelah melepas kaca matanya, dengan cepat Ann menghampiri pria itu dengan wajah cemas.

"Dimana orang tuamu?" tanya dokter pada Ann yang kini menekuk wajahnya dan diam-diam menggigit bibir bawahnya.

"Apa yang terjadi pada Tany?" Ann mengabaikan pertanyaan dokter itu.

Pria paruh baya itu menghela nafas sambil kembali mengenakan kaca matanya dan menatap gadis di depannya dengan tatapan yang tak bisa Ann artikan.

"Dia mengalami pendarahan yang cukup banyak, aku harus meminta izin orang tuanya untuk operasi."

"Aku izinkan!"

"Sudah kubilang dari tadi, aku butuh izin dari orang tuamu, sebaiknya kau menelpon mereka sekarang."

Moving but not Living [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang