Bagaimana aku bisa mengetahui kisah Ann? Aku akan menjelaskannya nanti...
.
.
."Kau boleh pulang sekarang, Ann..." cetus Jack tiba-tiba menghampirinya.
Ini masih menunjukan pukul 8, wajar saja kalau Ann terkejut dan bingung.
"Ada apa, Pak? Tidak biasanya..."
"Tidak, kau sudah bekerja dengan baik jadi anggap saja ini bonus dariku. Ini gajimu."
Ann menerima sodoran uang dari Jack sambil terus mengangguk sopan.
"Perlu kuantar?"
"Tidak, Pak. Tak perlu!" tolak Ann sopan.
"Baiklah, hati-hati!"
Ann mengangguk.
•••
Ann diizinkan pulang lebih awal, namun gadis itu tak ingin buru-buru ke rumah. Gadis itu memilih duduk di sebuah bangku dekat minimarket sambil menyeruput mie instan dalam cup sterofoam.
Orang-orang yang berlalu lalang seolah tak peduli dengan keberadaannya, dan itu lebih baik dibandingkan menjadi bahan bully dan direndahkan satu sekolah.
"Hai Anniette!" seseorang tiba-tiba menyapanya.
"Uh?" Ann jelas keheranan, selama ini orang-orang memperlakukannya acuh---kecuali Jack---namun pemuda ini tiba-tiba menyapanya dengan jaket tebal dan senyuman hangatnya.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Ann, dia mengenal pemuda ini tentunya. Dia salah satu murid yang cukup populer di sekolah, namanya Nicole. Iya, pemuda itu adalah aku.
"Boleh aku duduk di sini?"
Belum Ann menjawab, pemuda itu langsung mendaratkan bokongnya pada kursi besi di depan Ann, duduk berhadapan dengan meja bundar di antara mereka.
"Aku tak tahu kau ini kemana saja sampai orang-orang mengatakan kau pulang tengah malam, tapi aku tak pernah menghakimi kalau kau melakukan---"
"Apa yang kau mau dariku?" potong Ann.
Nicole tersenyum singkat kemudian mendorong pipi bagian dalamnya dengan lidah sambil melirik sekitar.
"Kau cukup dingin, padahal aku hanya ingin mengobrol..."
"Sebagian besar orang yang mengobrol denganku, berakhir dengan menghina dan sikap merendahkan..." tohok Ann dengan wajah tenang. Pemuda di depannya itu hanya diam seraya menempelkan punggungnya pada sandaran kursi dan memainkan kakinya di bawah meja.
"Mau jadi temanku?" cetus Nicole tanpa diduga, Ann sampai terperanjat dan menatap Nicole dengan mata besarnya.
"Teman? Tiba-tiba?" Ann sampai mengorek kupingnya, barangkali dia salah dengar.
Pemuda itu menghembuskan nafas besar kemudian berdiri dan pergi sambil berkata, "Aku anggap itu iya."
•••
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit, Ann membuka pintu depan rumahnya dengan nafas lelah yang memburu.
Tidak ada suara teriakan atau suara pecahan gelas seperti biasa Ann mendengarnya.
Agak aneh, apakah ayahnya belum pulang?
Anniette berjalan menuju tangga dengan langkah pelan, kemudian menginjak satu persatu anak tangga dengan hati-hati agar tak menimbulkan bunyi yang bising, karena rungunya mendengar isakan pilu dari arah kamar orang tuanya.
Saat lantai berderit karena Ann tak sengaja menginjak sesuatu, suara tangisan itu berhenti. Jantung Ann berdetak lebih kencang sekarang, karena sebuah mata mengintip dibalik pintu mahoni yang sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moving but not Living [COMPLETED]
Cerita PendekKeluarga Ann merupakan keluarga yang paling buruk sepanjang sejarah. Bersyukurlah! Hidupmu jauh lebih beruntung dibandingkan Anniette...