(1) Pesona

525 70 52
                                    







Halo?!

Seneng ketemu kalian.

Aku datang dengan FF ringan ini.

Tanpa misteri dan teka-teki yang rumit.

Seperti biasa, Aku menulisnya menggunakan kata-kata ringan dan tidak terlalu memakai kata-kata khiasan seperti penulis yang sudah hebat di luar sana. Aku menulis dengan karakter tulisanku sendiri agar lebih mudah untuk kalian pahami.

Apabila ada kesamaan dalam kisah dan idenya, aku berani sumpah itu hanya sebuah kebetulan karena aku tidak mengambil referensi dari siapapun untuk FF ini. Semuanya 100% dari dalam kepalaku.

Ya, aku tahu kisah ini sama seperti drama Yoona (Prime Minister and I). Namun ini sama sekali berbeda. Aku harap kalian paham maksud aku. Hehe...

Akhir kata,

Semoga kamu suka.

Jangan lupa Vote dan Komen ya...

Terima kasih atas dukungan kalian.

Aku sayang kalian.


































SUZY POV




























"Ini sudah saatnya."

"Rapikan jasmu. Bapak sebentar lagi akan tiba."

Aku bercermin di jendela kaca sejenak dan melihat penampilanku pagi ini. Terlihat sempurna. Aku sudah siap untuk menyambut boss baruku.

Perdana Mentri Korea Selatan yang baru saja di lantik itu... Katanya mempunyai karisma yang agung.

Aku sudah melihat berita dan fotonya. Namun belum pernah bertemu ataupun bertatap muka secara langsung. Semoga pekerjaan baruku ini tidak akan berdampak buruk pada kehidupanku.

"Aah aku sangat iri padanya..." Aku menoleh pada orang yang memakai pakaian berjas formal sepertiku. Dia sedang mengeluh keadaannya.

"Dia bahkan baru kepala empat namun sudah menjadi Perdana Menteri." Lanjutnya yang juga bercermin dan merapikan jas hitamnya.

"Permainan politik?" Aku bertanya. Ini sangat tak layak di bicarakan mengingat siapa aku.

"Presiden sangat mempercayainya. Dia putra kebanggaan negara ini."

"Bisa saja, kan?" Mulutku semakin tidak bisa di tahan.

"Sebaiknya kita lakukan saja pekerjaan kita dengan baik, Sersan Bae. Kita sedang berada di luar struktur organisasi kepolisian."

"Siap, Pak."














Sudah menunggu sekitar satu jam lebih, Akhirnya Perdana Menteri itu datang dengan beberapa rombongan yang ada di belakangnya.

Cerita orang tentang dirinya ternyata memang benar...

Dia sangat karismatik.

Lesung pipi disaat dia tersenyum seperti membangkitkan pesona bagi siapapun yang melihatnya.

Dia...

Dia sangatlah tampan dan menawan.

Aku bahkan tidak berkedip sedikitpun.

Ya Tuhan, dia terlalu tampan untuk di katakan sebagai pria yang usianya sudah masuk empat puluh tahun.


Ya Tuhan, dia terlalu tampan untuk di katakan sebagai pria yang usianya sudah masuk empat puluh tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DECADENTWhere stories live. Discover now