Hai semua...
Kita udah di chapter 2 nih
Pastikan kamu tekan bintangnya dulu yaaah hehehe...
Oh ya, jangan lupa tinggalin jejak juga
Tetaplah semangat, guys!SUZY POV
"Yeobo, kopimu di meja.""Nde~"
"Kau yakin hanya kopi? Aku bisa membuatkan sandwich untukmu."
"Tidak usah. Itu saja sudah cukup. Lagi pula kau harus segera berangkat, kan?"
Aku sejenak terdiam mendengar Min-ho berkata seperti itu. Bagiku itu seperti sindiran halus pada seorang istri yang tidak punya banyak waktu untuk melayani suaminya.
Aku berjalan ke kamar untuk menghampirinya. Dia sedang berganti pakaian dengan rambutnya yang masih sedikit basah. Aku mendekatinya sambil membantu menutup kancing kemeja yang baru saja dia kenakan.
"Aku bilang, aku masih bisa membuatkanmu sandwich."
"Aku bilang kopi saja sudah cukup."
"Kau begitu karena aku harus segera berangkat, kan?"
"Ani... Aku begitu karena aku benar-benar hanya ingin kopi."
"Jinjjah?"
"Ne."
Dia tersenyum sangat manis. Seolah memberikan sedikit semangat dalam diriku.
"Ya ampun, ternyata suamiku ini tampan sekali." Aku menatapnya begitu dalam.
"Benarkah?"
"Ne." Dan membelai kedua pipinya dengan sangat lembut.
"Diantara kami, siapa yang paling tampan?" Diantara kami? Siapa maksudnya?
"Kau dan siapa?"
"Aku dan Perdana Menteri."
"Tentu saja suamiku."
"Kau berbohong."
"Aku tidak berbohong."
"Jika begitu, mari kita buat Perdana Menteri menunggumu sedikit lebih lama."
"Mwo?"
Dia perlahan mendorong tubuhku ke pintu lemari pakaian. Lalu diapun mulai mendekatkan wajahnya padaku. Aku tahu apa maksudnya. Dia pasti ingin mencumbuku. Tidak, ini akan lama jika aku menurutinya. Aku harus segera berangkat kerja.
"Yeobo?"
Aku menahan tubuhnya. Meletakkan kedua telapak tanganku di dadanya yang lapang.
"Pagi ini bukan Bapak yang sedang menungguku."