flashback

468 76 11
                                    

"Bun, kok Yena sakit nya lama banget ya sembuh nya?"

Seorang gadis yang saat itu berusia 10 tahun, selalu bertanya-tanya kepada bunda nya 'mengapa dirinya tak kunjung sembuh?'

"Yena sayang... Sakit kamu itu cuma bisa tidur dan istirahat di dalam nya. Kalau kamu berisik terus dan bandel, nanti dia bangun lagi... Yena nggak mau kan?"

Yena hanya menggelengkan kepala nya.

Berpikir betapa menyakitkan saat dirinya harus bertemu dengan jarum suntik setiap beberapa minggu, terapi yang melelahkan dan terkadang menyakitkan.

"Makannya Yena nurut sama bunda ya, jangan banyak main... Yena harus istirahat yang banyak, makan makanan sehat, minum obat juga biar sakit nya gk bangun"

Yena hanya menunduk dan mengangguk polos.

Dari situlah awal muka Yena mulai kehilangan masa anak-anak nya.

Tidak pernah main.

Sekolah di rumah sakit

Makan-makanan pahit

Obat nya pun juga pahit

Semua nya terasa pahit setelah itu.

"Yena?"

Yena yang sedang mengingat masa lalu nya itu, langsung tersadar dari lamunan nya saat sang bunda memanggil.

Dengan cepat Yena menyimpan kembali obat itu di dalam lemari nya dan segera keluar dari kamar menemui bunda nya yang seperti nya baru pulang.

"Dari tadi di panggilin nggak nyaut kirain kamu lagi nggak di rumah"

"Bunda manggil dari tadi?"

Tangan Yena yang mulai mengambil alih tas bunda nya untuk membawakannya ke kamar.

"Iya, tapi kamu nggak jawab emang nya lagi ngapain?"

"Maaf ya bun, Yena asik main handphone tadi jadi gk denger bunda udah pulang"

Bohong.

Berawal Yena yang melihat jumlah obat nya yang semakin sedikit dan berakhir mengingat awal penyakit nya yang singgah di dalam tubuh Yena. Yena tidak mungkin bilang seperti itu dan membuat sang bunda khawatir dan sedih lagi.

"Beneran?"

Yena menoleh ke arah bunda nya yang sedang menatap nya juga.

Apakah Yena terlihat tidak natural saat berbohong?

"Kamu pasti pacaran ya"

Jauh dari ekspetasi nya.

Yena tertawa ringan dan menghentakkan kaki nya karena merasa kesal digoda oleh sang Bunda.

"Ihhh bunda apaan sih, Yena nggak punya pacar"

Ya, Yena memang tidak merasa punya pacar.

"Yena? Obat kamu beneran masih ada? Ini udah lebih dari sebulan loh... Kamu rutin minum kan?"

Setelah tertawa ringan dan hening beberapa saat karena sama-sama sibuk memasak, sang Bunda kembali membuka suara.

Justru Yena sangat menghindari pertanyaan ini.

"Yena? Kok ngelamun?"

Yena yang sedang memotong wortel itu, menghentikan kegiatannya.

"Yena..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] RELATIONSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang