O3 : astaghfirullah

147 36 39
                                    

hai! gimana kabarnya? maaf banget ya baru bisa update huhu, sebenernya chap ini udah kelar dari lama cuma aku lupa publish hehe. kalo ada typo nitip ya, enjoy your flight!


























Voment dulu sayank















"assalamu'alaikum, nadhi pulang!"

Vienna baru pulang sekolah, sebelumnya mampir dulu ke supermarket sama kedua sahabatnya itu beli cemilan buat nanti malem.

"WAALAIKUMSALAM"

dahi Vienna mulai mengerut, pasalnya ini yang jawab salamnya banyak, mana suara cowo semua.

bang Devan bawa tamu? batinnya.

Vienna langsung bergegas mengganti sepatu hitamnya menjadi sandal rumahan lalu mulai melangkahkan kakinya ke ruang tamu.

"EH BANG JONIII!" serunya saat melihat sosok lelaki tinggi diantara kelima lelaki yang berada di ruang tamu.

"who are you? sorry kayanya anda salah orang i'm Jhonny not Joni." balas lelaki tersebut.

"idih sombong amat!" ketusnya sambil berjalan mendekati kelima lelaki tersebut lalu membungkukan badanya. mau salim, tapi takut deg-deg an temennya bang Devan sama bang Jhonny ganteng soalnya.

"salim dong cantik, Jhonny di sapa masa abang kamu sendiri engga?" ujar Devan.

"oh iya, lupa masih punya abang hehe."

Vienna salim sama bang Devan lalu lanjut ke temen-temennya. Jhonny itu satu-satunya temen Devan yang deket sama Vienna, mereka deket karena sama-sama pecandu coffee. sebenarnya Vienna di bilang candu juga engga cuma mereka punya selera yang sama, Vienna ga boleh minum kopi keseringan nanti bang Devan ngomel 24/7.

Jhonny juga punya adek dua, yang satu kandung, yang satu adek tiri. adek kandung dia namanya Haechan atau kerap di sapa dengan Ecan. Ecan ini temen maennya Dylan sama Injun mereka seumuran tapi beda sekolah, kenal aja gara-gara pabji.

kalo adek tiri dia namanya Mark. Mark itu di adopsi sama mamanya Jhonny pas umur 8 tahun, dia seumuran sama Vienna. Mark itu orangnya soft tapi receh banget kaya Vienna. dia juga jago main gitar sama kaya Devan, kalo mereka duet sambil nyanyi. beuuhh ambyar klean.

"jadi ini Vienna apa Nadhi?" tanya salah satu lelaki yang sepertinya paling pendek diantara mereka.

"dia Vienna Nadhira, kalo sama gue, bonyok sama Dylan dia lebih suka di panggil Nadhi." jelas Devan

"tapi panggil dia nana aja, min." lanjutnya

"apa-apaan, nggak! Vienna ya gais bukan Nana, gausa dengerin si Devan ngomong." dua detik abis ngomong gitu, Vienna langsung cabut ke dapur.

cowo-cowo ganteng disana cuma bisa ketawa doang.

"TADI JHONNY BELI SBUKS BUAT KAMU! ADA DI KULKAS, TAPI SATU AJA JANGAN MARUK!"

"IYA!"

●○●○●○●○

"assalamu'alaikum!"

"waalaikumsalam"

Dirga masuk kerumah terus jalan ke arah dapur, pas di ruang tamu ada Injun lagi duduk di sofa sambil main HP.

"lah? Yewon udah balik jun?" tanya Dirga

"udah barusan." jawab Injun tanpa mentap lawan bicaranya.

Injun ini 11 12 sama Dirga, ngga banyak ngomong tapi sekalinya ngomong nyelekit banget bikin orang sakit hati.

"alhamdulillah" ucap Dirga sambil berjalan ke arah dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[🍰] story of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang