[ Magic Spell ▪ Jay ]

3.8K 259 55
                                    

ENHYPEN FANFICTION

Jongseung Park
x
You

:

"Bak sebuah sihir ajaib, semua orang menghilang setiap kali aku melihatmu."

🌺 🌺 🌺

Langit masih begitu cerah dan tumpukan daun musim gugur yang menawan jatuh menghiasi seluruh kota, memanipulasi mata dengan keindahan artistik alaminya.

Sekolahmu yang kebetulan memiliki banyak pohon gingko sebagai penghias pun turut meramaikan musim gugur. Sepanjang jalan, baik itu di halaman, di parkiran maupun di lapangan, daun gingko yang berwarna keemasan tak pernah luput dari pandangan. Sejauh mana kaki memijak, maka disana selalu ada daun gingko yang berguguran.

Bahkan kini, daun berwarna keemasan itu diam-diam menyusup masuk lewat jendela kelas yang terbuka, lalu mendarat dengan tanpa malu di atas meja tempatmu mengemban ilmu dua tahun belakangan.

Untuk sesaat kamu tertegun.

Ini bukan hal yang langka, malah terkesan biasa saja saking seringnya. Tetapi untuk kamu yang kelewat bosan dengan celotehan pak Seokjin mengenai masa mudanya di depan sana, seketika memainkan daun gingko menjadi hal yang menarik.

Untuk waktu yang lama kamu sibuk sendiri dengan daun itu. Kamu amati, kamu putar-putar, kamu tiup-tiup, lalu kamu letakkan di atas rambutmu dan kamu jatuhkan. Hal itu kamu lakukan berulang-ulang sampai Eunsang —yang baru saja terbangun dari tidurnya— geleng-geleng kepala pada kadar tinggi idiotmu yang nyata. Dia bahkan menyempatkan diri untuk menghela nafas maklum sebelum kembali menjatuhkan kepalanya di atas meja.

Kamu tak berbohong soal betapa membosankannya cerita Pak Seokjin.

Pria paruh baya yang masih keliatan gagah itu sudah bercerita lebih dari satu jam lamanya sambil tertatawa receh sendiri seperti orang bodoh. Ya, berterimakasih lah pada mereka yang berlagak antusias mendengarkan ceritanya demi melewatkan sesi belajar.

"Pffffftthhhh.. " Kamu yang sedang meniup daun gingko di atas poni tersentak, langsung mematung saat pandanganmu dan lelaki bernama lengkap Jong Seong Park itu bertemu. Dia tengah menahan tawa.

"Kamu sedang apa sih???" Tanya Jay masih dengan kekehan kecil yang menggemaskan. Oh, Jay itu nama panggilannya.

Kemudian dengan gerakan slow motion, daun gingko yang sedari tadi bertengger manis dipucuk kepalamu jatuh bersamaan dengan pipimu yang bersemu.

Kamu memalingkan wajahmu.

Sial. Bisa-bisanya kamu membiarkan dia melihat sisi idiotmu seperti itu. Malu sekali. Rasanya ingin membuang wajah ini dan membeli yang baru.

Ketika suara tawanya tak lagi terdengar, kamu menoleh. Rupanya Jay sudah mengembalikan atensinya ke depan kelas. Ia menggunakan tangan kanan untuk menumpu dagu sambil sesekali tersenyum manis pada candaan garing pak Seokjin. Wajahnya terlihat lembut menenangkan dengan sorot mata yang teduh. Tak seperti murid lainnya, ekspresinya tak palsu. Jay jelas sangat menghargai Pak Seokjin.

Iris mata yang gemerlap bagai galaksi malam, hidungnya yang mancung, bibir tipisnya yang menggoda. Lentik bulu matanya bahkan bisa kamu lihat dari jarak ini. Figur sampingnya nampak sangat mengangumkan, membuatmu hatimu semakin tak karuan.

Kala itu kebisingan kelas menjadi samar hingga tak terdengar.

Perlahan tapi pasti dan tanpa kamu sadari, eksistensi seluruh penghuni kelas lenyap dari pandanganmu dengan ajaibnya, menyisakan Jay seorang disana beserta pesona memikatnya.

ENHYPEN IMAGINE🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang