[ Thank You for Goodbye ▪ Jungwon ]

1.8K 164 29
                                    

ENHYPEN FANFICTION

°Yang Jungwon°
x
You

:

"Aku tau cepat atau lambat kebersamaan kita akan lenyap, namun dengan bodohnya aku terus berharap."


🌺 🌺 🌺

Jungwon menghela napas untuk kesekian kalinya, matanya menatap bosan pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Untuk kesekian kalinya juga dia mencebik, merasa kesal dengan kamu—gadis— yang sudah ia tunggu sejak sepuluh menit lalu.

“Setebal apa sih, make up yang dipakainya?” cebiknya kesal.

Sepuluh menit sudah Jungwon menunggu di dalam mobilnya, mencoba membunuh rasa bosannya dengan bermain game di ponselnya, namun tetap saja tidak ampuh.

Dengan perasaan kesal Jungwon menyalakan mesin mobilnya dan berlalu dari sana, tidak perduli dengan reaksi kamu ketika tidak menemukan mobil Jungwon di depan rumah mu.

Dan benar saja, ketika kamu membuka gerbang dengan senyum yang merekah lebar, mendadak pudar ketika matamu tidak melihat adanya mobil Jungwon disana. Padahal, Ibu bilang kalau Jungwon menunggu di mobil.

Kamu memeriksa ponsel untuk melihat pesan atau panggilan tak terjawab dari Jungwon, namun nihil. Tidak ada satupun pesan dan panggilan darinya.

Kamu menghela napas panjang, mendongakan kepala seraya menahan air mata.

“Ayo y/n, yang kuat!” gumammu menguatkan diri. “Lama-kelamaan, dia pasti bisa kok lembut lagi sama kamu.”

Namun, kepalamu kembali menunduk dalam membendung rasa sedih. Kala itu, heels merah muda ber-hak rendah yang tengah membaluti kaki telanjangmu kamu tatapi nanar.

Kret. Tanpa sadar ujung gaunmu kamu remat. Perasaanmu campur aduk. Kesedihan, kemarahan, malu. Semuanya menjadi satu.

"Jadi.. untuk apa semua ini kupersiapkan?"

Suara rendah nan lirih itu mengudara, mewakili hati yang terkoyak isinya.

"Pasien selanjutnya," ujar Jungwon sesaat setelah si wanita gemuk meninggalkan ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasien selanjutnya," ujar Jungwon sesaat setelah si wanita gemuk meninggalkan ruangan.

Ketika asistennya keluar dan mengumumkan dipanggilnya pasien baru, Jungwon menghela nafas. Segera ia lepas kaca mata bundar yang sedari tadi bertengger manis di pangkal hidungnya, beralih menyenderkan punggung pegalnya pada senderan empuk kursi. Pria berwajah lelah itu nampaknya lega memiliki waktu untuk bersantai meski hanya sebentar.

Kemudian hening. Untuk beberapa saat yang sunyi, Jungwon memikirkan banyak hal.

Sebenarnya, Jungwon dan kamu bukanlah orang asing yang dijodohkan begitu saja demi bisnis semata. Kalian sangat mengenal. Bahkan sangat dekat di masa sekolah dulu.

ENHYPEN IMAGINE🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang