*Di Aula Karang Taruna
"Oke setelah semua sudah berkumpul, maka tinggal pembagian kelompok. Masing-masing dari kalian akan dibagi menjadi 10 kelompok yang beranggotakan 15 orang cewek dan cowok." Jelas ketua karang taruna. Setelah pembagian selesai, Rahma langsung membaca daftar nama yang ada dalam kelompoknya. "Oh sial! Kenapa harus bareng lagi sama ni anak" ucapnya sembari menepuk dahinya." Dengan keadaan ruang aula yang masih Rahma hanya duduk sambil merutuki hasil pembagian kelompoknya.
"Halo inces, mm ngomong ngomong kita satu kelompok loh. Emang ya sekeras apapun menghindar kalo jodoh mah ada aja jalan buat ketemu." Ucap Angga. Oh iya, Angga ini mempunyai sifat sebelas duabelas dengan Rahma, ambisius dan periang. Dia dari dulu mengejar ngejar Rahma, namun bukannya mendapat balasan Rahma justru mencintai sahabatnya Angga.
Rahma hanya melotot saat Angga berbicara padanya. "Udah kelar kan? Ayok cabut" Sontak Rahma langsung berbalik arah dan tersenyum canggung saat dilihatnya Nichol yang berada tepat di belakangnya. "Yaudah ayok, anterin inces pulang dulu ya nic" Jawab Rahma sambil menampilkan muka manjanya kepada Nichol. Nichol hanya melirik Rahma sekilas, karna sedari tadi dia berbicara kepada Angga bukan Rahma. "Inces pulang sama aku aja ya, abang Nichol lagi pms kayanya ga boleg di ganggu hahaha" Angga yang menjawab disertai tawa. "Ish apaan sih lu, gw bisa pulang sendiri!" Ketus Rahma lalu meninggalkan mereka berdua. Nichol hanya diam lalu kemudian juga berlalu meninggalkan ruang aula. Cuek, dingin, itulah Nichol. Namun dibalik sikap dinginnya, banyak cewek yang tergila-gila dengan ketampanannya. Namun Nichol tak pernah menggubrisnya. Dan sampai sekarang pun Nichol belum pernah pacaran lagi. Karena untuk pertama kalinya dia berpacaran, dia menjalani hubungan sampai 3 tahun. Dan di tahun ke tiga, nasib malang menimpanya. Bahwasanya kekasih yang sangat amat dicintainya berpamitan untuk menikah dengan sahabatnya sendiri. Hancur, sakit, sudah pasti dirasakannya. Namun apa daya? Kekasihnya itu telah hamil sebelum melangsungkan pernikahan, rasanya tak percaya dan bagaikan mimpi. Selama 3 tahun Nichol menjaganya, sekarang malah dirusak oleh sahabatnya sendiri.
"Kita ke angkringan deket pertigaan depan ya" ucap Nichol yang sedang mengemudi motor Angga, Angga hanya mengangguk karna dia tau sahabatnya ini suka nongkrong di angkringan. Sederhana memang, namun disini Nichol menemukan ketenangan dari hiruk pikuknya kehidupan