[ END ] Lucky Star at Seventy

47

Bab 47 (Menangkap Bug)

    Wanita tua Chen sedang duduk di sana, matanya tidak bisa dilihat, tetapi dia tersenyum dan berkata, "Kamu orang tua, mengapa kamu mengatakan ini ketika kamu bertemu, Beibei datang, dan nenek membawakanmu hadiah."

    “Nenek?” Beibei berjalan dengan tatapan bingung, menatap mata yang lain tanpa berbicara.

    Nenek benar-benar tidak bisa melihatnya, ternyata Ye Xiaosong tidak berbohong.

    Beibei menggigit jarinya.

    "Juan'er, Anda membuka barang-barang kami dan membagikannya kepada anak-anak."

    Feng Juan menjawab sambil tersenyum, "Oke, Bu, istirahat dulu, jangan khawatir tentang hal-hal ini."

    Su Jianye membawa semuanya ke dalam ruangan, Beibei menoleh untuk melihatnya, dan berkata sambil tersenyum, "Ayah, aku sangat merindukanmu, apakah kamu merindukanku?"

    Su Jianye tersenyum dan menyentuh kepalanya, "Ayah juga merindukanmu, apakah Beibei mendengarkan kata-kata neneknya di rumah dan makan enak."

    "Bebe selalu baik." Beibei berteriak, "Ayah, aku tidak senang lagi."

    Su Jianye meremas wajahnya, "Kamu."

    Tuan Chen menatapnya dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

    Awalnya saya tidak senang meninggalkan tempat tinggal saya yang lama untuk menampung keluarga Su, saya selalu merasa keluarga saya dirugikan.

    Tetapi ketika saya sampai di tempat ini, ada cucu dan cucu perempuan yang cantik, dan semua ketidakbahagiaan sepertinya hilang dalam sekejap.

    Dia melihat sekeliling rumah bobrok rumah Su.

    Meski tempat ini belum sempurna, tetapi dengan keluarga yang tinggal bersama, karma bisa dianggap sangat bahagia.

    Tuan Chen menghela nafas, Juan'er pasti sangat bahagia sekarang.

    Saat Nyonya Su dan Papa Su kembali, mereka terkejut.

    Dengan begitu banyak barang yang menumpuk di halaman rumah, cucu Jingbei pun berjongkok di tanah untuk membongkar.

    Beibei berjongkok ke samping, Feng Juan khawatir tangannya akan terluka dengan gunting, jadi dia tidak membiarkannya melakukannya, jadi dia melihat Su Jingbei dari samping.

    Su Jingnan berlari masuk dan bersorak, berjongkok di samping untuk bergabung dengan mereka.

    Nyonya Su bertanya: "Feng Juan ... ini ... apa ini?"

    Feng Juan tersenyum tipis, "Ibu, ini hadiah yang diberikan orang tuaku untukmu."

    Chen didorong keluar dari aula, dan Nyonya Chen juga keluar.

    Tuan Chen memandang Nyonya Su dan pasangan itu, mengangguk dan tersenyum, "Saya ayah Feng Juan, ini ibu Feng Juan, mertua, ini pertama kalinya kita bertemu ..."

    Wanita tua Su menatapnya, merasa sedikit bingung.

    Dia belum pernah melihat orang yang benar-benar berbudaya seumur hidupnya. Chen berdiri di sini, tidak seperti lelaki tua di desa.

    Di masa lalu, ketika kapitalisme dijatuhkan, orang-orang dengan sedikit budaya diruntuhkan.

    Tapi orang-orang itu berbeda dengan mertuanya.

    Saya tidak tahu apa yang dilakukan keluarga Feng Juan sebelumnya, ayahnya sebenarnya tampak seperti pemimpin besar di kota.

    “Mertua, mertua, apa kabar kalian.” Bu Su akhirnya menemukan sepatah kata pun, dan Bu Su pun menyapanya.