Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▪️◾◼️◾▪️
Pertama kali Kang eunbi memutuskan untuk memberi tahu ibunya bahwa dia ingin pindah dan tinggal di jalanan Gangnam, Seoul, yang ramai.
Mata ibunya melotot, rahangnya ternganga karena wahyu yang tiba-tiba itu.
Dengan satu jari menunjuk ke putrinya, dia berteriak, mengatakan bahwa putrinya tidak siap berada di lingkungan yang sibuk seperti itu.
Mengetahui bahwa Seoul sendiri adalah tempat yang penuh dengan godaan, klub malam bergaya, restoran berkelas, dan toko kelas atas.
Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi pada putrinya? Hidup di provinsi Chungnam, hidup damai dan tenteram. Dia tidak bisa membayangkan Eunbi menjalani kehidupan liar di kota.
Eunbi, bagaimanapun, berdiri tegak dengan mengatakan bahwa dia perlu tinggal di sana karena suatu alasan dan bahwa dia dapat pulang ke rumah setiap akhir pekan atau kapan pun ibunya merindukannya.
Dia perlu mulai mereview untuk kuliah, bahkan mungkin mencari pekerjaan paruh waktu sambil tinggal di sana, dan menabung untuk biaya kuliah.
Eunbi ada benarnya.
Dia akan menjadi mahasiswa pada akhir bulan dan dia tidak mungkin pulang pergi ke sekolah setiap hari. Lebih baik tinggal di dekat kampus agar dia bisa fokus pada akademiknya dengan lebih baik.
Jadi ibunya tidak punya pilihan lain selain menuruti, bergerak maju mencari apartemen yang murah namun tampak nyaman untuk gadisnya itu.
Segera setelah itu, tibalah waktunya untuk berkemas dan pindah. Dengan mata berkaca-kaca, ibunya mengucapkan selamat tinggal, memintanya untuk menepati janjinya untuk menelepon setiap hari dan memeriksa.
Eunbi mengangguk, menghela nafas sambil mencium pipi ibunya untuk terakhir kalinya sebelum bergerak untuk mengambil barang-barangnya.
Saat dia berdiri di luar rumah, menunggu taksi, dia membayangkan babak baru dalam hidupnya. Dia harus terbiasa hidup sendiri mulai sekarang, melakukan banyak hal tanpa bergantung pada ibunya.
