Untuk Hanji Zoe

256 29 7
                                    

Pada akhirnya...

Kau yang pergi meninggalkanku.

Terimakasih untuk semuanya. Walaupun aku tak pernah menginginkan mu untuk menyelamatkan ku hari itu. Karena pemandangan yang kulihat sekarang. Hal yang tak pernah kuinginkan itu terjadi padamu. Maaf, karena tak bisa berada disisi mu, melindungimu, bahkan mencegah mu untuk melangkah menjauh dariku. Tidak, tidak bisa. Aku tidak ingin menjadi egois. Menahan mu lebih lama, justru itu akan membuat mu semakin tersiksa. Kau tak pernah mengatakannya, tapi aku tahu. Segalanya tentang mu.

Tapi kau itu jahat. Kau pergi begitu saja, meninggalkan pria yang kini tak memiliki jari tangan lengkap. Entah masih bisa bermanuver dengan 3DMG atau tidak. Bahkan sekedar memegang cangkir teh seperti dulu, aku tidak yakin.

Dan ku pikir ... kau akan merawat ku hingga sembuh. Membuat tremor yang kini menguasai ku menghilang. Tapi nyatanya? Tch! Aku terlalu berharap banyak, ya? Terlalu menginginkan lebih, padahal dunia sebrengsek itu mempermainkan kita.

Tapi Hanji, aku janji. Aku tak akan membuat mu menunggu lama. Aku harap kau tidak bosan saat menanti ku di sana, di tempat yang jauh lebih baik daripada di sini.

Ya ... aku harap begitu.

Berkumpul bersama yang lain. Kau pasti sangat merindukan mereka, kan? Ya, begitupun dengan ku.

Hah! Bahkan aku merasa iri, kau bisa bertegur sapa dengan mereka yang lebih dulu meninggalkan. Mungkin sekarang kau bisa kembali berceloteh tentang banyak hal pada mereka. Menceritakan apa-apa saja yang tak pernah membuat bias sienna itu berhenti bersinar akan rasa antusias. Dan banyak yang akan mendengarkan mu, tertawa bersamamu. Dan tidak terpaku padaku yang bahkan tidak bisa se-ekspresif yang lainnya saat mendengarkan cerita mu yang terlampau penuh euforia. Berbanding terbalik dengan ku yang terlalu apatis. Tapi aku tak akan pernah bosan mendengarkannya. Walaupun itu ditengah laut malam dan berlangsung selama berjam-jam.

Aku tak apa....

Hanji. Dulu kau selalu bertanya padaku tentang mimpi, mimpi di masa depan. Dan jawab ku tidak pernah berubah. Hanya sebatas ingin menikmati kehidupan normal, tanpa beban yang mengharuskan ku untuk bertarung. Hanya ingin membuka kedai teh. Hanya itu yang ku inginkan.

Tapi semuanya berubah saat kau mengatakan keinginan sederhana mu di bawah konstelasi. Keinginan ... yang gagal aku wujudkan.

Maaf.

Tapi aku janji. Aku akan mewujudkannya saat kita bertemu nanti. Lalu memulai semuanya dari awal. Dan hidup damai, hanya kita berdua. Sekaligus membuka kedai teh di tempat yang jauh. Mungkin di sebuah pedesaan? Itu terdengar bagus, kan? Ku harap kau menyukainya.

Jadi Hanji. Sampai jumpa lagi....

Permintaan Maaf [LeviHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang