Note :
• rate T to M
• romace, adult, drama
• OC / reader
• angst(Akaashi x OC / reader)
"Semua orang akan pergi pada waktunya."
***
Rintik hujan mulai berjatuhan membasahi bumi, yang seharusnya hari ini cerah menjadi dingin karena hujan.
Sebenarnya sekarang telah memasuki musim panas tapi entah mengapa hujan turun begitu deras di pagi hari.
Mizuki Hara, hari ini lagi-lagi ia terlambar berangkat ke sekolah. Ia berjalan dengan cepat menuju halte bus dengan payung yang ada di tangannya untuk melindungi dari derasnya hujan pagi itu.
Selama perjalanan menuju sekolah semua berjalan dengan baik, namun bagi Hara itu tidak baik. Ia sudah terbiasa dengan kesialan di pagi harinya, namun hari ini berbeda.
Bel pertanda kelas akan dimulai berbunyi nyaring, membuat Hara berlari menuju kelas dengan cepat, ketika sampai ia segera menduduki bangku miliknya yang berada di barisan belakang.
Sebelum pelajaran dimulai, di depan kelas terdapat siswa baru. Rambut hitam legamnya yang pendek dibiarkan berantakan, mata yang berwarna biru kelam, dan tatapan mata yang terlihat acuh terhadap keadaan, tetapi itu adalah point yang membuat ia terlihat menarik.
"Perkenalkan, nama saya Akaashi Keiji semoga kita bisa menjadi teman baik."
Akaashi Keiji, nama yang indah menurut Hara, terlihat cocok dengan penampilannya.
Akaashi duduk tepat di bangku sebelah Hara, mengeluarkan peralatan tulis miliknya dan mulai memperhatikan guru yang mengajar.
Tanpa Hara sadari ia sedari tadi melihat gerak gerik Akaashi. Memandang bagaimana tangan kanannya memegang sebuah pensil yang terlihat kecil, mata yang menyipit memperhatikan papan, dan tangan kiri yang menangkup pipinya.
Semua suara yang di hasilkan oleh guru yang sedang menerangkan menghilang, hanya terdengar suara rintik hujan dan degum jantung miliknya yang terpompa dengan cepat.
Mungkin ini yang disebut cinta pada pandangan pertama.
Akaashi yang merasa di perhatikan oleh seseorang mulai mengedarkan pandangannya, melirik pelan kearah Hara.
Terkejut, memang apa lagi yang bisa menggambarkan ekspresi Hara saat ini selain terkejut?
Hara memutus kontak matanya dengan Akaashi, menunduk memperhatikan buku miliknya, menutupi pipi merahnya dengan rambut.
Tiba-tiba saja dirasakan terdapat suara dari atas mejanya, ketika ia mencari asal suara dari mejanya terdapat sebuah penghapus. Ia mengambil penghapus itu dan menoleh kearah Akaashi, karena penghapus itu berada di sebelah kirinya berdekatan dengan bangku Akaashi.