#5

14 3 0
                                    

Nika pov :
Gue benci tau gak sama Hanna. Kenapa sih dia lebih pilih belain Niko dari pada gue. Yang nyusulin malah Tesya.
"Nikaa!!" Panggil Hanna.
Aku berhenti menoleh pada Hanna yang berlari mengejarku.
"Ngapain tu bocah nyusulin gue??" Batinku.
Karena aku males nanggepi aku hanya berdehem sebagai jawabanku dan menatap Hanna dengan tatapan ada apa.
"Lo kok bisa sih marahan sama Niko??" Tanya Hanna.
Sudah kuduga pasti membicarakan ini. Gue yakin banget kalo dia pasti nyuruh gue maafin Niko. Idih ogah Niko aja yang minta maaf sama gue yang salahkan Niko. Kenapa gue yang disuruh minta maaf~Batinku.
"Nika kok lo ngelamun sih." Ucap Hanna mengagetkanku.
"Gak kok gak ngelamun juga, cih," Ucapku karena tertangkap basah oleh Hanna."Harus gue jawab yaa??" Tanyaku sinis.
"Terserah, semua tergantung lo." Jawab Hanna.
"Kalo gue gamau jawab pertanyaan dari lo gimana??" Tanyaku.
"Kalo gamau ya udah. Gue pergi dulu bay." Ucap Hanna sambil berjalan menjauh.
Btw, Tesya kemana yaa...gue kok galiat dia dari tadi. Gatau lah bodo amat gue pulang dulu aja cape gue -_-

Nika pov end.

Author pov :
Setelah gue dari kamar mandi sama Tesya tadi.  Gue kembali lagi soalnya ada barang gue yang ketinggalan. Karena gue takut nanti Tesya nunggu kelamaan gue suruh dia duluan buat nyusulin Nika.
Tapi, saat kembali dari kamar mandi gue liat Niko duduk sendirian didepan kelas 7-2. Karena gue gak tega liat dia kek gitu gue samperin. Sambil duduk disebelah Niko.

(Tapi masih gue jarak lo yaa soalnya bukan muhrim).

Kebanyakan gaya lo Han pake bukan muhrim segala biasanya aja sludar sludur~Author.

Biarin suka suka gue kan yang ngomong gue bukan lo~Hanna.

Iyain aja akhir cerita gaada yang tau~Author.

Gitu donk ngalah sama yang dihaluan lo~Hanna.

Kebanyakan bacot lu Han~Author.

Udah woy berantemnya, gue penggal kepala klean satu satu mau?!~Readers.

Maap atu~Author & Hanna.

Back to topik.

"Kenapa koo??" Tanya Hanna tanpa menoleh ke Niko."Marahan ya sama Nika??" Sambung Hanna.
Niko hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Hanna.

Hening...

"Pulang yuk ko!" Ajak Hanna sambil berdiri.
"Tunggu!!" Ucap Niko reflex memegang pergelangan tangan Hanna.
"Ke...kenapa ko??" Tanya Hanna gugup sambil melepaskan pergelangan tangannya cepat.
"Ma...maaf Han," Ucap Niko ikutan gugup.
"Gapapa kok, kenapa?" Tanya Hanna.
"Gue boleh minta tolong nggk??" Jawab + tanya Niko.
"Tolong apa??" Tanya Hanna.
"Bantuin gue buat biar Nika gak marah sama gue lagi doonk, plissss." Mohon Niko.
Hanna tampak berpikir. Niko hanya melihat wajah Hanna yang masih berpikir "Cantik" itulah tiba tiba muncul dipikirannya.
"Insya allah," Jawab Hanna. Hanna yang merasa risi dengan tatapan  Niko.
"Jangan liatin gitu ko!" Ucap Hanna.
"Owh ma...maaf. Makasih ya udah mau nolongin aku " Ucap Niko terlihat senang.
Hanna hanya tersenyum.

***

Gimana ceritanya seru gak???Garing ya ceritanya??Maaf kalau banyak typo🤗🤗. Setelah baca jangan lupa ninggalin jejak yaa. Dan juga jangan lupa kasih tanda☆. Supaya aku biar tambah semangat  buat ngelanjutin ceritanya.


Salam Istrinya Sungchan♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Religious Boundaries(NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang