1

24 3 0
                                    

"505 apakah sudah keluar dari objek 2?"Ucap seorang gadis pada mikrofon yang menyambung pada headphone di telinganya. Lalu memantau sebuah gedung yang tidak jauh dari tempatnya berdiri dengan teropong.
Terlihat beberapa orang dengan pakaian serba hitam berlari menjauhi gedung tersebut

"Sudah. 505 misi complete"

Setelah mendengar suara balasan dari earphone di telinganya gadis tersebut segera menekan tombol pada remot di tangannya

"Semoga kalian mati dengan tenang" Mengambil tas, gadis tersebut pun berbalik turun dari gedung pencakar langit yang tidak jauh dari gedung yang sudah dia pantau tadi dengan tali

Begitu sampai dibawah dia berjalan dengan santai dengan mulut yang sibuk mengunyah permen karet, yang entah dia dapatkan dari mana.

'Hm tersisa 53 detik lagi' batinnya memperhatikan jam di tangannya. Mengingat dia hanya memasang waktu 3 menit saja untuk membuat bom nya meledak. Itu artinya untuk turun dari gedung setinggi 560 meter dari tanah tersebut dia hanya memakan waktu 2 menit 7 detik. Ya, seperti biasanya dia memang mengagumkan

Berhenti di pinggir jalan memandangi gedung targetnya, dia menantikan moment saat gedung itu meledak. Bukan apa-apa dia memang suka mengabadikan moment menegangkan tersebut dalam otaknya

"Tiga... Dua..... Dan... " Berbisik pelan

Dboom

Lalu terdengar suara ledakan pada gedung targetnya, yang memicu debu berterbangan disekitarnya akibat gedung itu yang runtuh disusul teriakan orang lalu lalang yang kaget dengan suara ledakan itu

"405 misi complete" Ucapnya setelah mengaktifkan headphone di telinganya lalu berbalik pergi sebelum para polisi dan wartawan datang menuju mobil yang sudah menunggu nya di pinggir jalan tidak jauh dari tempatnya berdiri

" Akhirnya selesai" Membuka tudung hoodie yang dia pakai, lalu masuk kedalam mobil dan pergi, mobil pun melaju diiringi suara derumannya menuju markas tempat organisasinya bekerja

(Di perjalanan menuju markas)

" Apa kau jadi mengambil cuti tahun ini Zi? " Tanya Miguel sembari menyetir mobil melirik perempuan yang duduk di jok samping kemudi

"Menurutmu? "

"Berapa lama kau akan cuti? Apakah sebulan? Mengingat tahun kemarin kau tidak mengajukan cuti. Kuharap jangan terlalu lama Zi, tidak kah kau kasihan dengan Ro yang akan menggantikan posisimu? "

"Tergantung"

"Apa alasanmu untuk cuti? "

"Hanya ingin"

"Oh ayolahhh! Alasan macam apa itu?!"

" Noisy!"

" Hehehehehe, aku hanya penasaran. Ku dengar paruh baya bau tanah itu memberimu keringanan pekerjaan? "

" Ya begitulah. Dia memerintah ku untuk melatih satu orang"

"Untuk?"

"Ro sepertinya tahun ini juga mengajukan cuti"

"Oh sepertinya itu akan berat, melatih satu orang tidak akan cukup jika kita tidak melihat kemampuannya secara langsung, apalagi dia akan menggantikan posisimu"

"Sepertinya pria tua bau tanah itu akan memberikan ku beberapa misi lagi, dengan dia sebagai partner ku"

"Kau benar" Miguel pun terdiam, begitupun perempuan bernama Zi tersebut

Avianca Rezuzi Mclarie, ya gadis kaku penakluk bom tersebut dari keluarga Mclarie. Dimana keluarganya merupakan jajaran orang terkaya di negaranya, menguasai berbagai bidang bisnis. Dari konveksi dan kontruksi, namun berasal dari keluarga kaya tidak membuatnya bermalasan menikmati harta keluarga. Karna dia tahu diri, dia hanya lah anak angkat dari keluarga Mclarie tersebut. Walaupun dia anak angkat namun keluarga Mclarie menerimanya dengan tangan terbuka, dan untuk pekerjaannya hanya ayah angkatnya yang tahu bahwa dia bekerja di organisasi berbahaya yang melibatkan nyawa

Cold ladyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang