Doyoung terlihat berdiam diri di tempat yang ia duduki sedari tadi yang menatap keluar jendela tanpa mau menoleh sedikitpun ke arah lain. Entah apa yang dipikirkan pemuda itu. Yang jelas hanya Doyoung dan tuhan yang tau.
Hingga tak lama kemudian atensinya terhenti saat melihat pemuda berlari terburu-buru seperti sedang ingin menghampiri seseorang di depan gerbang.
Tak lama kemudian pemuda tadi tak seorang diri lagi. Dia bersama lelaki tinggi berparas rupawan memakai kemeja dan jangan lupakan kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Membuat siapapun yang melihatnya pasti langsung jatuh cinta dibuatnya.
Merasa diperhatikan lelaki itu menoleh ke salah satu jendela tepat Doyoung berada. Keduanya saling tatap hingga lelaki itu lenyap dari pandangan Doyoung.
Tak lama setelah itu lamunan Doyoung dibuat buyar oleh wanita yang tiba-tiba sudah duduk sisebelahnya sambil merangkulnya dan tersenyum manis. Doyoung yang sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita disebelahnya hanya menghela nafas pelan.
"Ah ya!" pekikan wanita itu membuat terkejut teman-teman Doyoung. Pasalnya mereka tengah fokus pada laptop mereka karna sedang mengerjakan tugas yang tertunda.
Hyunjin mendelik tak suka ke arah Mina yang mendapatkan respon acuh. "Katanya di kelas kita akan kehadiran dosen baru" lanjutnya sambil menatap matanya pada Doyoung, sedangkan Doyoung hanya menatap tak minat lalu mengangguk tanda sebagai jawaban.
Lalu kemudian pintu kelas terbuka menampakkan 2 lelaki dengan santai memasuki kelas mereka.
"Anak-anak, ini dosen pengganti kalian." kata sang Prof di fakultas mereka. Tak heran mereka akan mendapatkan dosen baru secepat ini. Memang sekarang mendekati akhir semester yang mengharuskan para mahasiswa belajar lebih extra.
Dosen baru itu memperlihatkan senyumnya yang membuat seluruh wanita di kelas itu hampir berjerit jika sang prof tak melototi mereka.
"Perkenalkan saya Seo Young Ho. Kalian bisa memanggil saya Mr. Seo. Saya harap kita bisa akrab" katanya seraya membungkuk kecil sambil tersenyum.
"Oke selamat belajar" kata profesor mereka dan langsung meninggalkan kelas.
Doyoung sedari tadi hanya diam memandang dosen baru mereka. Lagi-lagi ia merasa ditatap dan langsung menemukan seseorang yang terus menatapnya dalam diam. Johnny menatapnya balik dan tersenyum simpul kepadanya.
Doyoung gelagapan, merutuki dirinya yang keduakalinya tertangkap sedang memperhatikannya. Entahlah Doyoung sendiri bingung ada apa dengannya barusan. Kenapa dia menjadi salah tingkah.
Kelas dimulai. Beberapa murid memperhatikan kelas yang berada didepan mereka. Tidak untuk Doyoung. Dia masih sibuk dengan pikirannya. Matanya tak henti menatap dosen baru di kelas mereka. Tanpa tahu Jisoo memandangnya heran.
"Apa yang kau pikirkan?" tanyanya sesudah menyenggol Doyoung menggunakan sikutnya. Doyoung tersenyum lalu menjawab tepat di telinga Jisoo.
"Aku menyukaimu" katanya sambil mencium pipi Jisoo. Jisoo membelalakkan matanya dan langsung mencubit pinggang Doyoung.
"Kau mau mati pada jam berapa?" kata Jisoo dengan senyum manis diwajahnya sambil menekan perkataannya tadi. Doyoung hanya nyengir.
-
-Kelas berakhir. Beberapa mahasiswa/siswi berhamburan memenuhi kantin. Begitu pula dengan Doyoung DKK.
"Aku ke toilet dulu" kata Doyoung pada Jisoo dan kawan-kawannya. Dan mendapati anggukan dari temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player (JaeDo)
RandomCinta? Haha munafik!! - KDY 831 224 - JJH My first story Nikmatin aja ceritanya Suka, monggo di vote Kalo kurang berkenan ya gapapa di diemin aja Enjoy~