Sarada POV
Dimana ini kenapa gelap?
Apa aku mati?
Aku mencoba membuka mata ku. Akhir nya bisa walau sedikit buram.
"Aku mati ". Kataku, mataku terasa berat dan ingin menutup. Tidak ada siapa pun disini, aku ingin berteriak minta tolong tapi, sepertinya itu tidak mungkin, karna tubuhku saja tak memperbolehkan ku untuk melakukan nya. "Aku ini benar benar lemah". Cibir ku pada diriku sendiri. Darah mengucur di dahiku, luka sayatan di bagian kedua tanganku dan tebasan pedang di badan ku, entahlah aku tidak tau bertarung dgn siapa hingga seperti ini tapi, sepertinya dia sangat hebat sampai membuatku hampir mati. Aku terbaring lemah disini. Di tempat asing ini.
Aku tidak ingat apa yg sebenar nya terjadi. Aku sudah mencoba nya tapi, kepalaku yg kena akibat nya. Aku terbaring di tempat ini kurang lebih 2 hari dgn luka yg masih mengeluarkan darah segar, aku sudah mencoba menyembuhkannya tapi tubuhku tak mengizinkan nya . Batinku bertanya tanya kenapa aku ada disini? Apa yg terjadi sebenarnya?.
Pagi ini adalah hari 3 aku di sini. Aku sudah tak kuasa menahan kantuk, mataku menyuruh ku untuk menutup nya. Aku mengambil ikat kepala yg berada di samping ku dan memakai nya. Sebagai tanda aku siap mati kapan saja demi Konoha. Mata ku mulai buram, tak bisa melihat dgn jelas.
Yahh.. Sepertinya ini akhir bagi ku. Bagi seorang Uchiha Sarada. 'Apa Aku sudah mati ya? Kalau begitu apa aku diperbolehkan untuk melihat senyuman mereka? Untuk terakhir kalinya? Aku hanya ingin melihat mereka semua bahagia walau aku sedang di alam sana'. Tapi sepertinya tuhan tak mengizinkan nya. Kalau begitu apa aku boleh mengatakan ini?. "Gomen ne minna!". Seru ku sambil tersenyum miris dan dgn air mata yg telah jatuh, sebelum menghembuskan nafas terakhir ku disini, di tempat ini, di tanah yg tandus ini, dan di desa yg mati ini. Tanpa mengingat apa yg sebenarnya sedang terjadi, dan mati dgn tersenyum miris. Bukan hal yg aku inginkan. Tapi ini sudah menjadi takdir yg ditentukan oleh tuhan untukku. Untuk seorang Uchiha Sarada yg lemah ini.
Aku melihat ada dua orang dgn jubah tak luput dgn sayap yg ada di bagian belakang tubuh nya. Yah.. Malaikat pencabut nyawa sudah di depan mata dan aku tidak bisa menghindar. Pasti mereka bingung akan memasukkan ku ke surga atau neraka. Aku berlari sambil mengatakan ini dan melambaikan tangan pada kedua malaikat itu.
"Sayonara, dunia"
Sarada POV End
🍁🍁🍁
Konoha tampak kacau setelah pertarungan hebat antara Kawaki dan Boruto. Sebelum kejadian itu terjadi, seluruh warga Konoha di bawa ke tempat pengungsian karna sebelum nya ada 3 Otsutsuki yg menyerang desa dan di tambah anggota kara yg mulai menyerang. Naruto dan Sasuke sudah berhasil mengalahkan 2 Otsutsuki itu dan salah satu otsutsuki itu kabur entah kemana. Tim Ino-shika-cho generasi baru dan tim lainnya juga sudah mengalahkan Kara. Tapi mereka belum menyadari salah satu teman mereka menghilang bersamaan dgn kaburnya salah satu anggota otsutsuki itu. Sedangkan Boruto dan Kawaki sedang di rawat di pengungsian dan dalam keadaan kritis.
"Ne, apa kalian melihat Sarada?". Tanya sesorang berambut soft pink, Uchiha Sakura. Ibu dari Sarada itu menatap mereka dgn tatapan khawatir. Kemudian mereka saling menatap satu sama lain dan mereka menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan nya.
"Kalau begitu, dimana dia sekarang?". Gumam Sakura sambil memegang dagu, tatapan khawatir itu tidak hilang dari wajah ayu nan mulus nya.
"Sarada-chan menghilang bersamaan dgn salah satu otsutsuki yg ikut menghilang , Sakura Obaa-san". Jelas Denki setelah melihat data yg ada di layar laptop nya. Sakura dan teman teman nya terkejut akan hal itu. 'Apa Sarada baik baik saja?'. Batin Sakura bertanya tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayonara
Fanfiction"Aku mati ". Kataku, mataku terasa berat dan ingin menutup. Tidak ada siapa pun disini, aku ingin berteriak minta tolong tapi, sepertinya itu tidak mungkin, karna tubuhku saja tak memperbolehkan ku untuk melakukan nya. "Aku ini benar benar lemah". C...