Rasheena berjalan dengan santai melewati lorong-lorong menuju kelasnya. Padahal bel sudah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu, bukannya Rasheena tidak mendengar, hanya saja ia memang sengaja tidak masuk kelas dan memilih mengelilingi sekolahnya dengan alasan bosan.
Padahal jam pertama hari ini adalah pelajaran matematika yang gurunya terkenal sangat killer. Pelajaran mtk juga pelajaran yang tidak bisa diringgalkan begitu saja, jangankan lima belas menit, kita tinggal mengedipkan mata saja rasanya sudah tertinggal jauh materi yang sedang dijelaskan guru di depan kelas.
Namun pak Joko tidak ambil pusing dengan ketidakhadiran Rasheena pada jam pelajarannya. Mau marah pun percuma karena Rasheena juga selalu nomor satu dalam pelajaran mtk. Bukannya pilih kasih, hanya saja semua guru sudah terbiasa dan mulai lelah dengan tingkahnya itu.
Murid yang lain juga sudah terbiasa dan tidak lagi protes, karena memang Rasheena imbang antara tingkah dan otaknya. Mau protes pun mereka bisa apa? Karena mereka sudah bukan tandingan seorang Rasheena lagi. Setidaknya Rasheena juga bisa mengharumkan nama sekolah karena selalu memenangkan olimpiade matematika.
Gadis itu sedang duduk di taman belakang sekolah, duduk bersila kaki di samping kolam ikan sambil melemparkan kerikil kecil kedalam kolam. tidak peduli dengan beberapa murid dilapangan yang sedang melihat kearahnya, jelas sekali mereka sedang membicarakannya. Entahlah, mungkin mereka sedang membuat taruhan lagi untuk mendapatkan Rasheena.
"Ikaaaan rumah kalian kotor banget sih, gaada yang bersiih rumah kalian ya?" Kata Rashena sambil mengobok-obok kolam ikan menggunakan ranting.
"Aku bantu kalian ya biar rumah kalian bersih! ini aku kasih makan dulu deh" Rasheena mengeluarkan sebungkus roti dari tasnya lalu melemparkannya ke dalam kolam setelah memotongnya kecil-kecil.
"Rasheena Grezelle Eleanor! kamu ngapain disini!? bukannya ikut pelajaran di kelas malah main disini" Bu Riska menghampiri Rasheena, belum sampai beberapa melangkah Bu Riska dikejutkan oleh tingkah Rasheena yang dengan sengaja menendang beberapa pot bunga ke dalam kolam ikan.
"Rasheena! apa yang kamu lakukan!" Teriak bu Riska yang membuat mereka sekarang menjadi pusat perhatian. bahkan beberapa anak di lapangan tadi datang menghampiri untuk melihat keadaan mereka.
"Eh maaf bu saya ga sengaja jatohin pot bunga hehe" jawab Rasheena dengan tampang tidak berdosanya. Membuat kerumunan siswa disekitarnya tertawa, aneh memang bukannya takut Rasheena malah terlihat senang dan bangga.
"Kalian ngapain ngumpul disitu? cepat bubar ini bukan tontonan! dan kamu Rasheena ikut saya ke ruang bk sekarang!" Kata bu Riska, Akhirnya semua murid bubar walaupun disertai dengan seruan kecewa mereka.
"Ngapain kamu masih diem disitu? ayo ke ruang bk sekarang!" kata bu Riska sebelum melangkah pergi.
"Ikaan aku udah nepati janjiku sama kalian ya! nanti pasti dibersiin kok rumah kalian nanti aku bilang ke miss Rena! dadaaah ikan"
"Rasheena!"
"Iya bu ini jalan! Tapi Sheena mau ke kelas aja ya bu udah telat ini nanti pak Joko marah, dadaaaah bu Riskaaaa" Setelah itu Rasheena berlari pergi meninggalkan kolam dan meninggalkan Bu Riska yang berteriak memanggil namanya.
YOU ARE READING
Rasheena
Teen FictionRasheena, gadis yang selalu terlihat ceria itu seakan tidak memiliki beban apapun dalam hidupnya. terkenal sebagai pembuat onar di sekolahnya, tidak pernah menaati tata tertib sekolah, karena menurutnya peraturan ada untuk dilanggar. Keluar masuk r...