Seorang wanita cantik bernama Valencia Anatsia sedang berdandan cantik karna hari ini ia akan memulai magang bekerja, dengan semangat ia menatap pakaian yang akan ia kenakan nanti.
"Anaknya Mommy sudah rapi dan wangi sekali" goda Indri didepan pintu kamar sang anak. Valencia hanya bisa tersipu malu karna godaan dari Mommynya.
"Aku hanya ingin tampil sempurna Mom karna hari ini hari pertama aku magang bekerja di perusahan Villa Crop" sahut Valencia mencium pipi Indri seketika tawa di pagi hari memulai aktifitas ibu dan anak itu.
Valencia Anatasia yang kerap di panggil Valencia itu adalah putri satu satunya dari desainer ternama Indriani Anatasia wanita single parent tetapi terkenal dikalangan sosalita karna desainer pakaian nya yang sangat elegan dan mewah tak jarang Indri yang sudah berumur 40 tahun ini masih terlihat kencang dan awet muda bahkan beberapa orang selalu menganggap Indri adalah kakak dari Valencia padahal Indri adalah Mommy dari Valencia.
Valencia membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, memulai dunia orang dewasa dengan bekerja di perusahan terkenal bernama Villa Corp entah keberuntungan apa yang menimpanya kemarin saat tiba tiba pihak dari mereka menerima lamaran magang nya.
Valencia sungguh senang dan bahagia karna hanya orang tertentu yang bekerja atau magang di perusahan besar tersebut tak jarang temannya iri saat ia beritahu bahwa Valencia diterima magang disana.
Sesampainya di perusahan tersebut Valencia menatap cermin dengan teliti setelah di cukup rapi segera Valencia keluar dari dalam mobil menuju meja resepsionis.
"Hm, permisi perkenalkan aku Valencia Anatasia yang kemarin dihubungi oleh Bu Farah. Boleh saya tanya dimana ruangan Ibu Farah?" Tanya Valencia tersenyum manis kepada Resepsionis tersebut.
"Ruangan Bu Farah ada di lantai 10 dipojok sebelah kanan" beritahu nya kepada Valencia. Setelah bertanya Valencia bergegas menuju Lift tetapi karna terburu-buru Valencia tak sengaja menabrak seseorang sampai hardikan dari seseorang memenuhi gendang telinganya.
"Maafkan saya pak maaf" Valencia membungkuk sembari memohon maaf kepada ketiga pria yang tak sengaja ia tabrak.
Salah satu dari pria itu mendengus kesal karna melihat kecerobohan wanita ini."lain kali anda harus lebih hati hati saat berjalan" tegur suara serak itu membuat kepala Valencia yang awalnya menunduk menjadi terangkat. Jantung Valencia berdetak lebih cepat melihat ketampanan pria yang ada di tengah manik mata tajam nya berhasil menebus hati Valencia bukan Valencia seakan ingin pingsan melihat betapa tampan dan gagahnya pria yang ada dihadapanya.
"Yang sopan matamu hei!." hardik salah satu pria keriput melihat betapa lancangnya wanita ini menatap bos mereka dengan tatapan kurang ajar.
Valencia langsung menunduk malu karna ketahuan terpesona kepada pria yang sangat matang tersebut bahkan Valencia seperti merasakan tatapan dari pria yang tak diketahui namanya itu tetapi Valencia yakin bahwa pria ini adalah orang penting terlihat dari gaya dan kedua pria itu yang ikut bersamanya."Sekali lagi maaf" cicit Valencia kembali menunduk. Pria itu langsung pergi meninggalkan Valencia bersama kedua rekannya.
Setelah kepergian pria itu Valencia menetralkan jantungnya yang berdegub kencang entah pertanda apa tetapi yang Valencia yakini bahwa ia sudah terpesona dengan pria matang itu.
"Haduh, aku untuk menemui Bu Farah" keluhnya segera berlari menuju Lift. Sesampainya didepan ruangan Bu Farah, Valencia dipersilahkan oleh sekertaris Bu Farah untuk memasuki ruangan.
Setelah berbincang sebentar akhirnya Valencia dibawa untuk menemui rekan rekannya."Nah ini kenalkan Miguel,Elena,Johan, Nanda dan Rena. Ini teammu" ucap Farah memperkenalkan anak buahnya kepada Valencia yang akan bergabung diteam Miguel.
Setelah acara perkenalan, Valencia sudah diberi pekerjaan meski tidak terlalu rumit tetapi berhasil menyita tenaga dan otaknya sampai tak terasa sudah larut malam.
"Sudah jam 7"gumamnya melirik jam, segera ia membereskan berkas berkas untuk dibawa pulang, dengan lesu Valencia ingin menaiki Lift tetapi saat ia masuk seorang pria ikut masuk kedalam Lift. Kedua mata Valencia terbelalak melihat siapa pria yang ada dihadapanya.
Bosnya Adrian Dhe Villa pemilik Villa Corp. Pria yang kabarnya berusia 36 tahun ini masih melajang dan digemari banyak wanita termasuk para karyawannya sendiri. Bagaimana ia tahu itu semua tentu saja dari teman sesama teamnya yang terus menerus menyebutkan Pak Adrian pria yang sempurna dan tak sungkan memperlihatkan photo photo Adrian dengan sembunyi sembunyi.
"Pak Adrian" gugupnya memeluk berkas-berkas yang ia bawa, menunduk tak berani menatap Adrian yang menatapnya dalam. Hanya keringat dingin yang Valencia rasakan saat ini.
"Lama sekali lift ini membawaku turun" keluhnya dalam hati karna kecanggungan dan keheningan yang melanda mereka berdua entah kenapa Bos besarnya ini masih ada dikantor setaunya pemilik pemilik perusahaan besar akan pulang lebih awal.
"Karyawan baru?" suara bariton itu membuat bulu kuduk Valencia meremang entah karna apa tetapi aura dominan dan gentle dari bosnya itu berhasil membuat Valencia merinding.
"Eh, iya pak saya karyawan baru" balasnya tetap menunduk tak berani menatap mata bosnya yang setajam elang.
Astaga kenapa aku seperti ini, keluh Valencia memanas karna merasakan tatapan dalam dari bosnya.
Setelah itu Valencia bergegas keluar dari dalam Lift.Memasuki mobilnya dengan wajah yang memanas karna berhadapan dengan Adrian pria itu sungguh membuat Valencia terpesona dengan aura dominanya.
Meraba area intimnya sambil membayangkan percumbuan panasnya dengan Adrian.
"Adrian" desah Valencia.
*****
New Version sama nama tapi beda alur. Mini story
ya.Apakah nanti Adrian tahu bahwa Valencia membayangkan dia menyentuh tubuh nya?
Bagaimana kisah cinta Adrian dan Valencia dengan cerita yang berbeda ini? Apakah seperti Jalang Valencia terus mengejar dan memohon kepada Adrian?
Thankyou.
28.09.2020.
13.45 wib
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With Step Daddy 21+ (End)
RomanceWARNING ❌ Adult Romance 🔞 Cerita Pendek 🌴🌴 Valencia Anatasia wanita 20 tahun yang magang di perusahan besar. pertemuannya dengan seorang pria matang bernama Adrian Dhe Villa membuatnya terpesona. Diam-diam Valencia sering memperhatikan bos tampan...