hai ini sebenernya cerita ke 4 yang gue share di Watty, tapi 3 cerita sebelumnya sengaja distop. Ekekek
-----
Camera? Check.Obat? Check.
Handphone? Check.
Seragam? Check.
"Over all, im ready," Aku masih mematut diriku dihadapan cermin. Fuhuhu-- ini kali pertama ku tampil dihadapan para siswa di SMP ku. Yap, aku tampil sebagai acara pembuka di perpisahan dan kenaikan kelas di SMP ku. Ini pertama dan terakhir kalinya aku tampil di SMP tempat ku belajar selama tiga tahun kebelakang ini. Uuh.. aku akan sangat merindukan teman temanku di sini.
"Naaaam ... Cepatlah! We'll be late if you're still mirroring." Suara berat yang sama sekali tidak seksi itu sangat menggangguku. Itu adalah Kakak Laki-lakiku, Nadheta.
Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku pada kalian ya? Okay, nama ku Ivana Namvele Houston. Cukup panggil aku Ev atau Namvele, okay?
"Biarkan aku menebak, kau pasti masih berkaca kan, Nam?" ah dia ini. Tak bisa kah ia tidak menggangguku?!
Aku 'kan masih asik melihat diriku yang sangat cantik ini.
yooo calm down guys, aku memang narsis.
"Namvele, kau mau kutinggal, huh?"
"Okay-okay! Tunggulah sebentar anak tikus!" Aku berucap dengan sedikit nada kesal. Aku menyambar tasku yang menggantung di pintu kamarku.
Aku bergegas menuju kelantai bawah. Aku melihat kakak ku sedang melahap roti isi coklat miliknya dengan mimik wajah yang membuat ku sangat ingin tertawa.
"HAHAHA! Hey, Aku tahu kau menungguku terlalu lama. Tapi kau tidak usah pasang wajah seperti itu. aku yakin, Olivia tidak akan mau denganmu jika kau masih memasang wajah seperti itu,"
Kakakku itu malah bertambah kesal. Ia melemparkan kaleng kosong di samping nya ke arahku. "Diam kau, anak kecil! Bukan urusanmu!"
Aku berjalan kearahnya dengan memasang wajah cemberut. "Baiklah, baiklah. Hey? Apakah aku terlihat cantik?"
Kakakku itu memandangku sebentar. "Untuk ukuran seorang anak Tikus seperti mu sih .. Kau yang paling cantik"
Aku mengerucutkan bibir tipisku yang sudah diolesi liptint warna Pink tua, "Kau ini memuji ku atau mengejek ku sih," tanganku ku silangkan di depan dadaku.
Ia mendengus, "Tentu saja mengejekmu. Untuk apa aku memuji anak tikus sepertimu?"
"Hey, aku ini Adikmu. Bisakah kau memujiku sedikit saja?"
"Tidak bisa! Sudahlah, hentikan perdebatan tidak bermanfaat ini, dan pakai lah sepatumu dalam lima detik. Kau kan sebagai pembuka diacara nanti,"
Aku menepuk jidatku. Bagaimana aku bisa lupa. Okay Nam. Jurus faster, ciaaat...
Normal P.O.V
Gadis ini membaca doa terus menerus dalam hati. Sungguh, ia sangat gugup!
Ia akan menjadi pembuka di Acara perpisahan di SMP nya. She is Ivana Namvele Houston.
"Sebagai acara pembuka, kami tampilkan. Ivana Namvele dengan menyanyikan lagu My Love dari Westlife.
Namvele menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya secata perlahan. "This will be okay, Nam. You're perfect and you know it"
Ia melangkahkan kakinya menuju ke atas panggung. Awalnya ia sangat gugup. Namun, kegugupan itu dapat diatasinya dengan cepat.
"Okay, aku akan menyanyikan lagu My Love dari Westlife. Music, please."
Dan music itu pun mengalun indah, dan Namvele mulai mengalunkan suaranya yang indah.
An empty street, and empty house
A hole inside my heart
I'm all alone the rooms are getting smaller
I wonder how, I wonder why
I wonder where they are
The days we had, the songs we sang togetherAnd oh my love
I'm holding on forever
Reaching for a love that seems so farSo I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you once again my love
Over seas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green
To see you once againMy love
I try to read, I go to work
I'm laughing with my friends
But I can't stop to keep myself from thinking oh no
I wonder how, I wonder why
I wonder were they are
The days we had, the songs we sang togetherAnd oh my love
I'm holding on forever
Reaching for a love that seems so farI say a little prayer
Dreams will take me there
Where the skies are blue to see you once again
Over seas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green to see you once againTo hold you in my arms
To promise you my love
To tell you from the heart
what I'm thinking ofI'm reaching for a love that seems so far
I say a little prayer
Dreams will take me there
Where the skies are blue to see you once again
Over seas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green to see you once againMy Love
So I say a little prayer
Dreams will take me there
Where the skies are blue to see you once again
Over seas from coast to coast
To find the place I love the most
Where the fields are green to see you once againMy love
Ia mengatur nafasnya kembali. Keadaan menjadi hening. Namvele hanya menunjukan cengirannya. Lalu beberapa saat kemudian keadaan menjadi riuh. Tepuk tangan dimana mana. Ia tersenyum bangga. Lalu, kembali kebelakang panggung setelang mengucapkan terima kasih kepada para hadirin.
Belakang panggung
"Ku sungguh hebat, Nam! Aku tak menyangka kau mempunyai suara yang indah," salah seorang sahabatnya memuji Namvele. Pipinya bersemu merah.
"Kau ini bisa saja,"
***
"Hei, apa kau melihat Fanny?" Namvele bertanya pada salah seorang temannya.
Temannya itu menggeleng pelan. "AKu tidak melihatnya, terakhir ku lihat, ia bersama Calum tadi."
Tubuh Namvele membeku. Seolah ia tidak bisa bergerak lagi. "Tt..terimakasih. Aku akan mencarinya sendiri"
Perlu diketahui bahwa Calum adalah kekasih Namvele sejak kelas 7.
Namvele melangkah gusar kebelakang taman. Dan Gotcha!
Fanny di sana bersama Calum.Nafas Namvele menjadi tidak teratur. "Jadi begini? Penghianatan? Haha" ia tertawa getir.
Fanny dan Calum menolehkan kepalanya spontan. Calum berdiri dari tempat duduk di taman itu.
Calum mengambil lengan kanan Namvele. "Aa-aku bisa jelaskan Namvele".
Namun, Namvele menepis tangan Calum, "sudah cukup, Cal! Sudah cukup aku merasakan sakit hati! Sudah cukup aku memberimu kesempatan yang ternyata di sia-sia kan oleh mu! Sudah cukup aku merasakan itu! Hubungan kita berakhir sampai disini. Terima kasih atas luka yang kau beri. Dan untukmu Fan, tolong jangan berbuat seperti ini lagi. Cukup aku yang merasakannya. Selamat tinggal,"
Namvele berlari sekencang mungkin. Ia tak menghiraukan teriakan di belakangnya.
'Ini semua akan berakhir Namvele'.
***
[EDITED]
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Baby [DISCONTINUED]
Humor"mengenalnya adalah suatu kebahagiaan sendiri untukku. andai kau tahu, aku mencintaimu" "Pria bodoh. pria itu bodoh namun telah membuatku jatuh cinta" "pertemuan singkat yang membuatku nyaman denganmu" "matamu. itu yang membuatku ingin terus mema...