***
Namvele berlari sekencang mungkin. Ia tak menghiraukan teriakan di belakangnya.
'Ini semua akan berakhir Namvele.'
***
Namvele izin kepada panitia pementasan tersebut untuk pulang terlebih dahulu. Dan panitia tersebut menyetujui nya.
Ia sekarang sedang berada Di kamarnya. Tanpa ada yang mengganggu.
Entah mengapa, saat sendirian seperti ini Namvele seperti merasa lebih tenang.
'Kling'
Ponsel miliknya berbunyi. Ia segera meng UnLock screennya.
Line? Siapa yang mengirimnya malam malam begini?, pikirnya dalam hati.
[LINE]
Calumhhhh : Babe, Please forgive me. Aku bisa jelaskan ini semua.
namv : Setelah apa yang kau lakukan? Bodoh
Calumhhhh : Tapi aku bisa menjelaskan semuanya Namvele
namv : Tidak Perlu. Aku sudah muak denganmu
Calumhhh : Maafkan aku, Namvele
[JUST READ]
Namvele sungguh muak dengan apa yang dilakukan Calum. Calum bersikap seolah tidak sedang terjadi apa apa di antara mereka.
"Kalau pada akhirnya kau akan pergi, seharusnya kau tidak usah masuk ke kehidupan ku!"
**
'Brug'
Namvele terbangun setelah mendengar suara tutupan pintu mobil. Tangannya bergerak kearah meja nakas disamping tempat tidurnya itu.
"Jam 00.12? Siapa yang datang malam malam begini?"
Ia segera turun dari ranjang favoritnya itu. Merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.
Namvele menuruni anak tangga satu persatu. Dan terdengar suara ketukan pintu.
"Iya, Tunggu Sebentar."
Namvele membuka pintu rumahnya yang indah itu.
Terlihat seorang pria tampan dengan tampilan memakai baju kotak kotak dan Celana Jeans dengan tangan kanan yang dimasukan ke kantung celana. Pria itu terlihat.. umm.. Sexy
'Calum' batin Namvele.
Ia hendak menutup pintu lagi namun tangan kanannya dicekal oleh Calum.
"Aku mohon, dengarkanlah penjelasanku Namvele. Aku.. aku.. aku mengaku bersalah."
Namvele melepaskan tangan kanannya dengan kasar. "Memang kau salah! Aku tidak akan mendengarkan penjelasanmu yang penuh dengan kebohongan itu. Sudah dua Kali, Calum! Tidak akan lagi!"
'Brug' Namvele menutup pintu rumahnya dengan kencang. Ia duduk depan pintu sambil meremas rambutnya dan menangis.
Pintunya di gedor-gedor oleh Calum. Namun, ia tidak mengindahkannya. Ia malah bangkit lalu berlari ke kamarnya.
Calum P.O.V
Apa yang sudah kulakukan? Ini semua salahku. Ya tuhan.
Aku mengakui kesalahanku pada Namvele. Aku sudah menyelingkuhi diri nya sebanyak 2 kali. Aku.. aku baru menyadari bahwa aku memang sangat mencintai Namvele . Dengan bodohnya aku termakan pesona sesaat sahabat Namvele.
Persetan dengan diriku ini. Aku.. sangat bodoh. Sangat bodoh!
Aku telah mencoba menggedor -gedor pintu rumah Namvele. Namun sepertinya ia tidak mau melihatku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Baby [DISCONTINUED]
Humor"mengenalnya adalah suatu kebahagiaan sendiri untukku. andai kau tahu, aku mencintaimu" "Pria bodoh. pria itu bodoh namun telah membuatku jatuh cinta" "pertemuan singkat yang membuatku nyaman denganmu" "matamu. itu yang membuatku ingin terus mema...