Kala itu dibawah jembatan terlihat kendaraan yang berlalu lalang melintas jalanan yg masih basah selepas hujan sore itu. Sambil menggunakan payung aku berjalan ditengah keramaian pada kala itu. Banyaknya kendaraan yang melintas seoalah olah tidak memperbolehkan pejalan kaki untuk turut lewat. Aku adalah salah satu pejalan kaki yg memilih untuk duduk di halte bus saja karena aku tahu jalanan yg ramai itu tidak akan mendukung ku untuk pulang dengan berjalan kaki faktor lainnnya dikarenakan aku suka mengamati hujan. Suaranya, aromanya dan suasananya seakan menciptakan kedamaian tersendiri bagi ku. Aku tidak tahu apakah orang lain juga merasakan akan hal itu ahhh baiklah tak usah dipikirikan juga. Selang beberapa detik akupun mengeluarkan ponsel ku dan mulai mencari cari earphone ku yg seingatku telah kumasukkan ke tas ku sebelum berangkat sekolah sejak tadi pagi. Alhasil aku pun berhasil menemukannya... dan langsung ku colokan ke salah satu lubang yg tertera di ponsel ku. Dan mulai ku mendengar kan musik.
Waktu terus berjalan... kini aku melirik arloji yang melekat di tangan ku kini jarum jam telah menunjukkan pukul 16.30 WIB tak terasa sudah hampir 30 menit aku terdiam duduk di halte tersebut. Dan aku mulai khawatir bagaimana jika tidak ada bus yg lewat?.....Selang beberapa waktu kemudian seorang laki laki se usiaku (namun ia kelihatan lebih tinggi) datang dan turut duduk diantara kursi yang kosong. Namun kursi di sebelah ku bisa dikatakan kosong dan apalagi?.... Ia pun duduk di kursi yang ada di sebelah ku. Tidak ada komunikasi sama sekali kala itu, kami sama sama terdiam hingga pada akhirnya sebuah bus berhenti di depan halte. Tanpa berpikir panjang akupun segera menghampiri bus tersebut dan turut masuk kedalamnya. Selang beberapa detik kemudian seseorang menepuk pundak ku dari belakang. Spontan aku kaget dan menoleh ke belakang ....betapa terkejutnya aku setelah mengetahui bahwa seseorang yang menepuk pundak ku itu adalah laki laki yang duduk di sebelah ku waktu di halte tadi. "Hai apakah ini payung mu?aku menemukan ini di kursi yang kau duduki tadi". Ujar dia sambil menunjukkan sebuah payung berwarna biru muda kepadaku. Aku kaget...astaga itu kan payung ku. Aku mungkin telah lupa membawa nya di halte tadi. Pikirku dalam hati. "Oh iya itu benar payung ku terima kasih". Jawab ku dengan suara gugup. "Sama sama lain kali kau harus teliti jangan tergesa-gesa lagi yaa" sambungnya dengan diiringi senyum. "Baiklah aku tadi sangat cemas makannya aku tergesa-gesa sekali lagi terimakasih yaa". Jawabku . Kemudian ia pun hanya tersenyum. Entahlah senyumannya terlihat sungguh manis hingga aku ingin balik tersenyum rasanya:)). Sempat ku melihat tulisan nama yg tertera di seragam nya dan aku telah menerka bahwa ia mungkin bernama "Langit Wira Aksara". Tak lama kemudian bus berhenti di salah satu halte lagi. "Aku turun duluan yaa". Ujar nya dengan diiringi senyum yang manis sama seperti sebelumnya. "Apakah kamu akan turun disini?" Balasku. "Iyapp sampai jumpa lagi Rani." Jawab nya sembari turun dari bus. "Tungguuu kok kamu tau nama ku ? bukan nya aku belum kasih tau ya?" Tanyaku bingung . "Payung mu yang kasih tau aku namamu nanti coba kamu liat sendiri yaa hahaha..." Jawabnya dengan disertai sedikit tawa. Kemudian ia pun melambaikan tangannya dan turun dari bus. Aku segera mengecek payungku dan memang benar terdapat tulisan namaku di salah satu sisinya. "Ohh Astagaa aku lupaa aku telah menuliskan namaku disini" ujar ku sambil tertawa pelan.
Entahlah mungkin kini hati telah mengatakan bahwa telah tercipta rasa padanya sehingga masih terdapat harapan untuk bisa bertemu lagi dengannya. Aku tak tahu namun semogaa saja:).