Senpai

765 122 38
                                    

Kalau ada typo, boleh kok kasih tahu, nanti diperbaiki lagi^^

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

Senpai jangan salah paham padaku terus

Di kantin dengan suasana yang masih begitu ramai beberapa siswa tampak mengantri membeli makanan mereka. Namun, tidak dengan tiga orang gadis yang telah tentram sejahtera karena mereka telah duduk dan menikmati makan siang mereka.

Gadis dengan surai indigonya itu terlihat begitu lesu. Dia menopang dagunya sebelah dengan tangan kiri, dan tangan kanannya memainkan sedotan minumannya, memutar-mutar seakan memikirkan sesuatu.

Saat ini pikirannya tengah berkelana menjelahi segala akal dan cara bagaimana caranya agar dia bisa mengeluarkan semua perasaannya pada lelaki dingin dan tidak peka itu.

"Wajahmu akan semakin jelek jika ditekuk terus," komentar seorang gadis dengan rambut pirangnya, dikuncir layaknya ekor kuda— Yamanaka Ino.

"Masih memikirkan 'Senpai' itu?" timpal lagi seorang gadis berambut pendek yang berwarna seperti permen kapas— Haruno Sakura.

Sosok yang menjadi objek pertanyaan itu menghela napasnya pelan.

"Uhhh.. Aku harus bagaimana? Dia susah didekati!" sahutnya sedikit geram membayangkan wajah 'Senpai' itu.

"Hinata, kau saja yang kurang agresif. Kau harusnya berani dekat dengannya," saran Ino sambil menjauhkan cangkirnya dari gadis itu, dia takut sedotannya dimainkan gadis itu.

"Ino, mustahil untuk Hinata agresif. Berada di dekat laki-laki itu saja dia hampir pingsan. Jantungnya 'kan selalu berdebar," sahut Sakura tersenyum mengejek.

Gadis yang memiliki nama lengkap sebagai Hyuga Hinata itu mendengus kesal. Dia masih ingat bagaimana tadi pagi dia berpapasan pada 'senpai' yang begitu dia kagumi. Tapi! Bodohnya Hinata tidak berani untuk menyapa dan berakhir seperti orang asing yang seolah tak tahu bahwa gebetannya sudah lewat.

"Bodoh! Bodoh!" umpat Hinata merutuki dirinya.

"Kau memang bodoh," sahut Ino.

"Benar." Dan Sakura membenarkannya.

"Jadi aku harus bagaimana? Kelulusan sebentar lagi. Aku tidak bisa menahan perasaanku. Tapi aku juga tidak bisa mengungkapkannya, aku gugup," adu Hinata dengan hati dongkolnya.

Gadis itu menyembunyikan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja. Pusing memikirkan ini? Tentu saja! Dia benar-benar tak tahan memendam perasaan yang telah tersimpan selama 2 tahun itu. Dia ingin mengungkapkannya, bahwa Hinata menyukai pria itu, tapi sayangnya Hinata selalu gugup jika di dekat pria itu.

"Aku heran, kenapa kau harus suka dengan manusia datar sepertinya Hinata?"

Sakura menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Ino.

"Benar, apa tidak ada laki-laki lain selainnya? Bukankah di kelompok dia itu banyak pria tampan?" tanya Sakura.

Hinata menggelengkan kepalanya pelan. Dia menengadahkan kepalanya dan menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Tidak bisa! Dia itu benar-benar mencuri hatiku! Aku sudah pernah untuk menyukai laki-laki lain, tapi tidak bisa! Di mataku dia yang paling tampan, berkharisma, dan begitu hebat!" heboh Hinata menjelaskan bagaimana dia begitu menyukai laki-laki itu.

"Wah! Sepertinya kau benar-benar menyukai laki-laki itu, Hyuga. Irinya," komentar seseorang yang berada di belakang Hinata.

Seketika ketiga gadis itu tersentak kaget. Ino dan Sakura menoleh ke samping, dan Hinata harus menoleh ke belakang melihat siapa yang berbicara. Bola mata gadis itu melebar saat rombongan 'senpai' itu ada di belakangnya.

SenpaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang