Chapter 1

5.6K 55 8
                                    

*******
Gadis cantik berambut pirang dan berpipi chuby ini berlari kecil menyusuri koridor sekolah,sepertinya ia sedang mengejar seseorang yang berjalan mendahului dirinya.

"ALI"panggil Gadis bernama Prilly Latuconsina, dengan suara cemprengnya berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Ali.

Pemuda bernama Aliando Syarief ini masih terus berjalan tanpa memperdulikan panggilan dari Prilly berkali-kali.
dengan nafas tersengal-sengal Prilly masih berusaha mengejer Ali "BRUKK"Prilly terpeleset Di lantai dan jatuh tersungkur.

Ali memberhentikan langkahnya menengok kearah Prilly ia tersenyum miring melihat Prilly yang terjatuh tak ada rasa khawatir sama sekali di wajahnya.
Dengan terpaksa dan berat Hati Ali pun menghampiri Prilly.

*******
Dada prilly begitu sakit karna terbentur lantai apalagi kedua lututnya yang mulai membiru sungguh sangat sakit hampir saja Prilly menitihkan air matanya tidak Prilly harus terlihat tegar di mata Ali.

"Makanya jadi orang jangan ceroboh!yusahin aja loe"pemuda Ini mengulurkan tangannya untuk membantu Prilly Berdiri namun selalu saja pemuda Ini menyalahkannya bahkan memarahinya.

"ALI"lirih Prilly menerima uluran tangan Ali,Prill tersenyum ke arah Ali setidaknya Ali sedikit perduli padanya.

"Jangan GR dulu gue nolong loe karna gue gak mau orang-orang bilang kalau gue pacar yang tega,bisa turun Image gue"ujarnya dengan nada dingin sekaligus menyakitkan untuk Prilly.
Senyum yang tadinya bahagia berubah menjadi senyum kemirisan.

"LOE BUDEK YA CEPET BANGUN?GUE GAK MAU TELAT HANYAKARNA LOE"bentak Ali menarik Prilly dengan kasar.
Prilly berusaha biasa saja ia berusaha menahan air matanya yang sudah siap untuk menetes.

"Gue mau masuk dulu"ketus Ali tanpa ada perdulinya kepada Prilly atau mengobati luka Prilly terlebih dahulu.

Prilly menahan tangan Ali karna ia ingin berbicara sesuatu pada Ali.

"Kenapa lagi sih"tanyanya dengan nada menghentakan tangan Prilly dengan kasar.

Prilly menghela nafas panjangnya menahan sesak di dadanya di perlakukan seperti ini dengan seorang pemuda yang notabennya adalah pacarnya sendiri.

"Kemarin kamu kemana katanya kita pulang bareng aku uda nungguin kamu di gerbang hampir 3 jam?"tanya Prilly menatap Ali dengan penuh tanya.

"Uda itu doang?"Jawabnya dengan enteng tak ada rasa bersalah sama sekali.seperti tak melakukan kesalahan sama sekali.

"kamu bilang uda itu doang?gak mikir banget sih kamu,aku nungguin kamu sampai basah kuyup tapi kamu malah bilang kaya gitu ckckckcckck"ujar Prilly dengan nada tak percaya namun Prilly berusaha tetap sabar.

"Trus gue harus gimana!aduh prilly maaf ya sayang maaf ya cinta gitu dramatis banget sih,siapa suruh loe nungguin gue pliss deh jangan lebay cuma gara gara masalah sepele kaya gini! gue mau masuk"kasar Ali dengan seenaknya meninggalkan Prilly yang berdiri mematung mencerna setiap kata-kata Ali begitu menyakitkan.

"Dia bilang masalah sepele dia bilang lebay apakah gak ada kata lagi yang lebih menyakitkan dari itu!"Gumam Prilly tersenyum getir menatap punggung Ali yang semakin menjauh.

"Tes tes"Prilly menundukan kepalanya tak terasa buliran bening mengalir dari pipinya Prilly tak ingin semua orang melihatnya menangis Prilly berjalan dengan sedikit pincang karna kakinya yang sakit.

Mendadak jarak kelas menurut Prilly begitu jauh,apa ini karna kata-kata dan perlakuan Ali kepadanya tadi!sampai kapan Ali seperti ini sampai kapan Ali dingin kepada Prilly menganggap Prilly orang asing di kehidupan Ali.
Prilly menggigit bibir bawahnya menahan isakannya,ingin rasanya Prilly pulang sekarang juga tak sanggup rasanya bila ia harus bertemu lagi dengan Ali,andai saja Prilly tak pernah mencintai Ali andai saja rasa itu tak pernah ada dan andai andai dan andai....

Tak sengaja Prilly menabrak seseorang untung saja dengan Sigap orang itu menangkap tubuh Prilly agar tidak jatuh.

"Eh kak Ricky hehehe"tawa Prilly segera berdiri,Ricky memperhatikan wajah adiknya yang begitu pucat,dan lutut adiknya yang memar.

"Kamu kenapa Prill?"Tanya Ricky memegang pundak adiknya.

"Aku gpp kok kak tadi jatuh kepleset"cerita Prilly mencoba tersenyum.

Ricky tau pasti Prilly habis di marahi Ali apalagi mata Prilly keliatan sembab seperti habis menangis gitu,Ricky benar-benar geram dengan Ali kenapa dia tega menyia-yiakan Gadis baik polos ceria seperti Prilly,apalagi kejadian kemarin sore waktu Prilly pulang dengan keadaan basah kuyub,galang benar-benar merasa marah.

"Kamu gak bisa bohong sama kakak,kamu habis di marahin Ali kan?mending kamu putusin aja dia daripada kamu pertahanin malam membuat kamu sakit seperti ini dia gak tau diri banget sih uda untung di cintai gadis kaya kamu tapi dia malah kaya gitu"umpat Galang ingin rasanya ia meninju muka Ali sekarang juga 
"Udah lah kak aku Gak papa,kan Aku strong"Senyum Prilly mencoba meredakan emosi kakaknya itu.

Ricky tak habis Fikir kenapa Adiknya mempunyai hati yang begitu baik dan mampu bertahan menghadapi semua sifat Ali.

"Tapi kamu pantes bahagia andai saja dia tahu"gantung Ricky karna Prilly memotong omongannya terlebih dahulu.

"Kak ini kebahagian Prily kak!Prilly bahagia bisa melihat Ali,melihat Ali tersenyum walau bukan tanpa Prilly"Ujar Prilly mantap.

Ricky menarik adiknya itu ke dalam pelukannya.

"Kakak sayang kamu Prill?kakak janji bakal selalu jagain kamu"janji Ricky tak terasa air mata membasahi matanya karna melihat adik satu-satunya ini.

********
Prilly yang baru saja datang sudah di hujani berbagai pertayaan Oleh mila dan Dahlia.

"OMG HELLO"ujar mereka berdua bersamaan membuat Prilly menutup telinganya.

"Kalian apa-apan sih ini masih pagi?"malas Prilly segera duduk di bangkunya.

"Loe kenapa Prill?loe sakit trus lutut loe kenapa"tanya Milla bertubi-tubi.

"Pasti ini ada hubungannya sama Ali kan?"Tanya Thea kesal bila Ali menyakiti sahabatnya.

Ingatan Prilly kembali menerawang kejadian tadi dan membuatnya menangis.

"Loe kenapa Prill cerita sama kita?"Tanya Mila iba melihat sahabatnya satu ini.

"Iya prill cerita ke kita setidaknya bisa ngurangin beban hati loe"

Prilly menghapus Air matanya dan mulai menceritakan semua kepada kedua sahabatnya.

Dahlia menggebrak meja dengan kencang membuat seisi kelas terkejut.

"Sumpah ya Ali itu bener-bener gak punya otak liat aja gue bakal bikin peritungan sama dia dimana sih hatinya"marah Dahlian karna Sahabatnya di perlakukan seperti ini.

Mila berusaha menenangkan dahlia.

"Tahan tu emosi loe tahan"

"Bener kata mila,gue gpp kok loe gak perlu khawatir"nasehat Prilly namun dahlia hanya tersenyum sinis.

"Gak perlu khawatir loe bilang!gue gak terima lu di perlakukan kaya gini!seharusnya dia tu bahagiain loe"bentak dahlia karna gemas dengan sahabatnya yang terlalu sabar ini.

"Cukup lagian ini masalah pribadi gue jadi loe gak perlu ikut campur?loe gak pernah tau kan rasanya jadi gue jadi lu gak perlu ngomong gitu biar gue yang ngerasain sakit ini gue ikhlas?kalau gue boleh memilih gue gak bakal mau punya perasaan ini ke ali"marah Prilly berlari dengan kakinya yang sedikit pincang meninggalkan kelas.

Dahlia menatap kepergian Prilly dengan tatapan nanar.

"Gue tau kok loe emosi sama Ali?gue juga gue benci dia. dia gak pantes buat Prilly! Prilly terlalu baik buat cowo kaya Ali"Ujar Mila mengerti apa yang dirasakan dahlia sekarang.

"Sepertinya gue tadi uda keterlaluan sama dia"sesal Dahlia menghambur kepelukan Mila.

"Seharusnya kita menguatkan Prilly disaat dia sedang terpuruk bukan kita memojokannya memaksanya untuk meninggalkan Ali,bagaimanapun juga kita tau Prilly begitu mencintai Ali."

"Loe bener Mil seharusnya kita menguatkan Prilly ayo kita kejar dia"Ajak Dahlia diangguki oleh milla mereka berduapun segera mengejar Prilly.

*********

Prilly duduk di tepi Danau yang berada di belakang sekolahnya
Prilly memeluk kedua lututnya sambil menangis,danau ini tempat favorit Prilly bila ia sedih sedih atau ingin sendiri pasti Prilly datang kemari.
Apa Prilly salah berbicara kasar pada Dahlia seperti Tadi,ya memang tak seharusnya Prilly berbicara begitu pada Dahlia apalagi Dahlia punya maksud Baik untuk membela Prilly.kenapa semuanya jadi Rumit seperti hanya karna Seorang Ali Kapten Tim Basket SMA BINTANG Sekaligus anak pemilik yayasan sekolah elit ini.
Tak salah jika para wanita mengidolakannya termasuk Prilly.yang bisa di katakan beruntung pacaran dengan Ali ya beruntung,Prilly mencintai Ali dari dulu dan Prilly tak pernah membayangkan akan menjadi kekasih Ali mengagumi dalam diam itu lebih baik menurutnya. Prilly dan Ali pacaran karna di jodohkan Oleh kedua orang tua mereka.
Sejak Pertama bertemu Prilly ali sudah tidak menyukai Prilly apalagi saat tau mereka di jodohkan membuat Ali semakin membenci Prilly.jujur saja Prilly sangat bahagia waktu ia mengetahui dirinya dan Ali di jodohkan bahkan sangat bahagia Prilly berusaha jadi kekasih yang baik untuk Ali walau Ali tak pernah mengakuinya.
Prilly mencoba sabar Prilly mencoba meluluhkan hati Ali yang membeku seperti es tapi nyatanya hati Ali tak pernah mencari bahkan semakin menjadi beku memerlakukan Prilly sesuka hatinya Prilly tak pernah tau sampai kapan ia akan bertahan.

"Apa seburuk itu aku di mata mu!kamu gak tau kan karna kamu aku sampai bertengkar dengan sahabat terbaiku dan semuanya karna Aku pertahanin kamu tapi kamu gak pernah ada ushahanya buat pertahanin Aku."Tangis Prilly semakin kencang,ia tak tau apa yang harus ia lakukan melepaskan atau mempertahankan.
Ia juga tak ingin membuat orang tuanya kecewa Prilly sungguh sangat dilema sekarang.

"Lakukanlah bila itu yang kau anggap baik"ujar seseorang yang berdiri di belakang Prilly sambil memangku tangannya.

"Dahlia"teriak Prilly segera bangkit dan memeluk sahabatnya itu.

"Iya Prill ini gue,gue mau minta maaf ya prill gue cuma gak mau liat loe menderita gue sayang sama loe"ujar Dahlia sambil menangis karna merasa bersalah dengan Prilly.

"Gak loe gak salah gue yang minta maaf maafin gue"jawab Prilly menghapus air mata Dahlia.

"Gue uda maafin loe kok prill loe juga maafin gue ya"senyum thea memeluk Prilly kembali.

Mila senang melihat kedua sahabatnya itu akur.

"Gitu dong akur kita kan sahabat"nimbrung Mila sambil tertawa.

"Wuuuu siapa yang nganggep kamu sahabat"cibir Prilly dan dahlia barengan membuat mila memanyunkan bibirnya.

"Hahahahahaha"tawa merka berdua semakin membuat mila kesal.

"Auh ah"marah mila Prilly dan Dahlian pun mendekati sahabatnya yang paling bijak itu.

"Kita sayang mila"ujar mereka bersamaan memeluk mila.

"Gue juga sayang kalian!janji ya kita bakal selalu bareng apa yang terjadi,loe juga prill kita selalu buat ada buat loe apapun keadaan loe"ujar Mila membuat Prilly terharu mempunyai sahabat seperti dahlia dan mila.

"Yaudah yuk masuk kelas keburu masuk"Ajak Dahlian diangguki Mila dan Prilly mereka pun memapah Prilly menuju kelas.

********

Bel pulang berbunyi semua murid berhamburan keluar untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU MENCINTAIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang