Me and U

12 2 0
                                    


please understand the typo(s)

Udara pagi yang segar menyeruak masuk ke dalam ruangan yang dihuni dua insan ini, melalui jendela kamar yang terbuka, mengusik sang insan yang masih nyaman di peraduannya.

Badannya bergerak menggeliat ketika hidungnya menghirup udara yang masuk. Meregangkan tubuhnya yang terasa remuk setelah aktivitasnya kemarin malam yang sangat bergairah juga melelahkan.

"Nghh.." lenguhnya, menarik kedua tangannya ke atas. Matanya membuka, menemukan sosok yang menghancurkan dirinya kemarin malam. "Kau sudah bangun?"

"Selamat pagi." ucap si pria ketika pujaannya mulai bangun dan bersandar di headboard ranjang.

"Ya, pagi. Jam berapa sekarang?" tanyanya ketika si pria duduk mendekat padanya. Bukannya menjawab, tangan si pria melingkar di pinggangnya. "Kyuhyun."

Tangan Kyuhyun semakin erat memeluk pujaannya ketika namanya terucap. "Aku merindukanmu."

Tidak ada percakapan lagi setelah pengakuan Kyuhyun itu. Mereka saling memberi pelukan satu sama lain.

"Shin Yuna, " panggil Kyuhyun pada pujaannya. "Kita di sini saja, ya?"

Tangan Yuna mendorong tubuh Kyuhyun untuk melihat wajahnya sekarang, "Kenapa? Pesta milik temanmu sebentar lagi akan dimulai bukan? Seingatku pukul 10 nanti."

Kyuhyun memasang wajah masam sekarang.

"Ada apa? Ceritakan. Kau aneh sekali hari ini." ujar Yuna saat melihat wajah Kyuhyun yang menggelikan dan lucu di waktu yang sama.

"Kenapa kau tidak mengerti? Sudah kubilang aku merindukanmu, kan? Aku masih ingin bersamamu. Hanya berdua. Kenapa kau tidak peka sekali sih?"

"Apa? Hey, sebentar. Kau baik-baik saja kan? Semalam kita sudah menghabiskan waktu bersama, bukan? Di sana aku juga nanti akan terus bersamamu Kyuhyun, meskipun akan banyak orang juga. Kenapa seperti ini? Apa nanti kita tidak akan bersama? Kau ingin pergi?" sekarang Yuna balik tanya. Nadanya tidak marah, tapi ia sedang mawas diri. Tiga hari yang lalu ia sedang perang dingin dengan Kyuhyun. Dan baru membaik setelah Kyuhyun pulang dari Jeju pukul delapan malam kemarin.

Kyuhyun yang tadi merajuk, sekarang ia merubah ekspresi. Ada yang tidak beres saat ini. "Shin," Kyuhyun bersuara lirih.

Yuna tahu sekarang, Kyuhyun sedang tidak dalam keadaan baik. Marganya bahkan dipanggil dengan nada yang lirih. Tidak seperti biasanya. Matanya masih memandang Kyuhyun dengan redup tidak setegas tadi.

Kyuhyun semakin panik dengan raut wajah yang dipandanginya. Ada salah paham disini. Tubuhnya meringsut maju untuk mendekap Yuna kembali, tapi ditahan oleh tangan sang empu.

"Katakan. Tidak apa-apa."

Kyuhyun tidak menjawab, kali ini gerakannya cepat, ia mendekap tubuh Yuna. Memeluknya erat seraya menyeruakkan kepalanya di tengkuk Yuna. "Aku tidak akan kemana-mana. Cukup dua hari satu malam aku meninggalkanmu, dan itu cukup membuatku mati sengsara merindukanmu. Aku menahan diri, untuk tidak menghubungimu karena saat itu kita tidak sedang dalam keadaan baik. Kupikir kau membutuhkan waktu sendiri. Maaf tidak memberitahumu. Maafkan aku."

Kepala Kyuhyun semakin masuk menyeruakkan diri kesana. Bernapas di sana, ia menghirup aroma yang dirindukannya ini. Ia merasa bersalah tidak menghubungi Yuna saat pergi. Perkelahian ini terjadi akibat kesalahan dirinya yang terlalu berlebihan saat itu hingga menyebabkan Minho—asistennya—menjadi perantara untuk memberi kabar. Padahal ia tahu konsekuensi apa yang akan diterimanya saat ia memutuskan untuk menikahi seorang penari.

The PartyWhere stories live. Discover now