strange time
tujuh: apa kau percaya?
"tunggu apa lagi? sampai dia pergi dari kafe? dan kau akan menyesal lagi?" kesal Hyunsuk begitu mengejar Jaehyuk yang kabur ke dalam setelah melihat Asahi.
Bukan kenapa, ah! Jaehyuk bingung kalau tiba-tiba harus dihadapkan dengan Asahi. Lagipula, kemarin ketika dia benar-benar ingin bertemu Asahi dan siap untuk berbicara, Asahi malah tidak tahu di mana.
Sekarang ia tidak siap!
"Doyoung!" panggil Hyunsuk, membuat Jaehyuk tiba-tiba saja merasa tidak nyaman.
"biar Jaehyuk saja yang mengantarkan pesanan Asahi,"
"hyung--"
Hyunsuk menatap Jaehyuk dengan serius, membuat Jaehyuk bergidik ngeri.
"kalau tidak sekarang, kapan lagi? Nanti malah dia menghindarimu lagi," ucap Hyunsuk tegas lalu mendorong nampan pesanan Asahi ke pada Jaehyuk.
Dengan jantung yang berdetak kencang, Jaehyuk menarik nampan dan membawa kakinya melangkah mendekati tempat duduk Asahi, tempat favoritnya.
Beruntung Asahi membelakangi, dapat samar-samar Jaehyuk lihat pemuda Jepang itu sedang mempelajari sesuatu. Begitu mendekat, Jaehyuk mengangkat kedua alisnya saat tahu apa yang dipelajari oleh Asahi.
"mempersiapkan kelas besok, hm?"
Asahi menoleh dengan terkejut. Menutup sedikit laptopnya, sedikit malu ketahuan mempelajari materi untuk esok hari.
"ini pesananmu.." ucap Jaehyuk pelan, menaruh perlahan pesanan Asahi yang sama seperti saat mereka bertemu di kafe ini.
"Asahi, aku boleh duduk di depanmu?" tanya Jaehyuk pelan, takut-takut Asahi menolaknya.
Asahi terlihat menunduk. Ah, sepertinta Jaehyuk memang ditakdirkan untuk ini.
Maka Jaehyuk tersenyum maklum, menatap Asahi yang masih menunduk.
"b-baiklah kalau begitu aku kembali ke, uhh, dapur.. ya?"
Asahi kembali tak menjawab, yang disimpulkan oleh Jaehyuk adalah Asahi tidak nyaman dengannya.
Tapi belum juga Jaehyuk melangkah, Asahi menarik ujung bajun Jaehyuk. Membuat pemuda yang lebih tua menoleh cepat.
"A-Asahi?"
"duduk," ucap Asahi singkat menerbangkan banyak kupu-kupu pada perut Jaehyuk.
.
.
.Belum ada percakapan yang terjalin. Hanya sesekali suara sedotan dari minuman Asahi, atau suara berisik para pengunjung lainnya.
"Asahi," panggil Jaehyuk hampir membuat Asahi tersedak karena kaget.
"m-maaf,"
Asahi hanya melambaikan tangannya, menandakan bahwa ia tidak apa-apa.
Jaehyuk semakin gugup terlebih ketika Asahi kini balas menatapnya.
Jaehyuk menghela napas, "maaf, untuk yang tempo hari.."
Asahi masih dengan wajah datarnya menatap Jaehyuk.
"a-aku, aku mungkin terdengar seperti penguntit, mencarimu ke mana-mana, tapi sungguh--"
"a-aku hanya ingin bertemu dengan pemuda yang kutemui beberapa tahun lalu," ujar Jaehyuk lesu.
"aku hanya merasa kau dan dia terlalu punya kesamaan, tanpa sengaja aku melihatmu sebagai dia,"
"Jaehyuk.." panggil Asahi membuat Jaehyuk menoleh dan menegakan duduknya, menatap gugup Asahi dengan wajah seriusnya.
"y-ya?"
"kau tahu alasan lain kenapa aku mengambil kuliah seni lukis?" tanya Asahi dan dibalas oleh gelengan.
Asahi menghela napas, kini tatapannya melunak. Ia memainkan jemarinya dengan gugup.
"karena seseorang pernah menyadarkanku.." Asahi menggantungkan ucapannya hanya untuk menoleh, mengecek ekspresi lawan bicaranya.
"menyadarkanku bagaimana melihat sesuatu dengan berbeda.."
"mengajarkanku bagaimana untuk membuka pikiran terhadap satu hal yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda.."
"membuatku jatuh cinta pada seni abstrak.."
"hanya karena pertemuan singkat di pameran beberap tahun yang lalu,"
Jaehyuk masih diam setelah Asahi menyelesaikan kata-katanya. Otaknya mencerna dengan sangat lambat.
Menelan pelan-pelan patah demi patah kata-kata milik Asahi.
Membuat Asahi menggeleng tak percaya.
"t-tunggu, kalau begitu kau--"
"kalau selama ini aku juga mencarimu, apa kau akan percaya?" tanya Asahi dengan sedikit tarikan pada ujung bibirnya.
strange time
tbd
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] strange time ; jaesahi
RandomAsahi kebingungan begitu melihat barista baru di kafe langganannya. Bukan karena apa, tapi Asahi rasa tak asing saja melihatnya. strange time yoon jaehyuk x hamada asahi bxb. typos. baku. lower cases. start: 30-08-2020 end: 20-03-2021