Apa kau pernah mengenal seseorang yang setiap detik dalam hidupnya mampu membuatmu ingin memiliki peran di dalamnya?
Apa kau pernah mengagumi seseorang hingga rasanya hatimu tidak kuat lagi untuk menahannya sendirian?
Apa kau pernah mencintai dalam diam, berusaha untuk tidak mengharapkan apapun dari sang pujaan hati?
Rela sakit daripada jujur dan merusak segalanya yang ada.
Rela perih daripada melihatnya mencintai dengan segala keterpaksaan.
Dia adalah lembaran ceritaku, dan aku hanyalah deretan huruf yang pudar tanpa sempat Ia baca.
Aku disini, berdiri sendiri, berusaha menikmati rasa sakit dan bahagia yang menyerbu batinku sekaligus, sebelum akhirnya lelah dan menyerah.
Fool In Love,
by Audreytasya*******
Cantik. Satu kata yang terngiang dibenakku ketika aku mematut diriku di depan cermin. Well, jangan banyangkan aku seperti Megan Fox yang luar biasa sexy ataupun Lily Collins yang tampak menawan dengan alis tebal yang begitu memikat. Definisi cantik menurutku sangatlah sederhana. Tatanan rambut dan pakaian yang rapi serta wajah mulus tanpa minyak. That's all.
Astaga, ini begitu menyedihkan mengingat aku adalah gadis remaja yang sedang dalam masa puber.
Tidak ada polesan bedak maupun ice lips, tidak ada parfum yang dapat tercium dari radius sekian meter, tidak ada baju maupun rok ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhku-yang memang tidak ada yang bisa dinikmati.
Hah.. Mengapa kehidupan remajaku begitu menyedihkan..
"Ai, sudah siap?"
Aku bersyukur malaikat tanpa sayap-ku datang diwaktu yang tepat sebelum keterpurukan akan masa remajaku semakin menyayat hati. Ugh, berlebihan!
Tidak mau membuat Bunda menunggu, aku segera berjalan menuju meja makan yang telah tersedia sesisir roti tawar serta selai dengan berbagai rasa serta segelas susu putih.
"Pagi Ayah!" Aku menyapa superhero-ku yang tengah asyik membaca koran pagi yang selalu menjadi aktivitas rutinnya. Ia tampak tampan seperti biasa, ditambah lagi dengan senyum yang merekah saat melihat kedatanganku. Ah seandainya ada kloningan seperti Ayah, kuharap Ia jodohku kelak.
"Pagi sayang."
Well, kecupan ringan itu tidak pernah terlewat di setiap pagi.
Aku duduk dihadapan Bunda yang tengah mengoles beberapa lembar roti untuk sarapan kami. Perdebatan kecil antara Ayah dan Bunda selalu terdengar hangat, tak jarang aku ikut berargumentasi, membantah pernyataan Bunda yang terkadang sangat berlebihan.
Menjadi anak tunggal tidak menjadi alasan rumahku akan terasa sepi. Sebaliknya, canda dan tawa selalu terdengar setiap kali kami berkumpul.
"Sudah siap hari ini?" Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas, berarti hari pertama setelah berhari-hari aku tidak melihat dia. Dengan semangat menggebu-gebu aku bangun terlampau pagi, menyiapkan segalanya dan memastikannya sempurna.
Ah ya, namaku Aira Renata. Seorang siswi kelas tiga di SMA yang cukup terkenal di daerah Ibu kota. Tidak ada yang spesial, aku hanya murid biasa. Tanpa kelebihan yang berarti maupun nama yang dikenal sepenjuru sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool In Love!
Teen FictionApa kau pernah mengenal seseorang yang setiap detik dalam hidupnya mampu membuatmu ingin memiliki peran di dalamnya? Apa kau pernah mengagumi seseorang hingga rasanya hatimu tidak kuat lagi untuk menahannya sendirian? Apa kau pernah mencintai dalam...