kenapa harus aku yang mendapat hidup ini? hidup yang orang orang sebut sebagai sebuah "kesialan". kenapa harus aku? bukannya masih banyak orang lain di dunia ini?
---🌴
aku benci mengakui nya, tapi aku suka saat mata hijau terang itu menatap ku dalam. seakan memberikan sinar matahari diantara kegelapan yang terus kudapat kan selama ini.
malam itu- malam dimana aku harus melihat darah itu mengalir membanjiri badan orang yang ku sayangi, mengenang bercampur air hujan. rintihan kesakitan nya bercampur dengan suara petir dan rintikan air hujan.
aku benci semua nya- saat aku harus melihat badan itu terlindas kereta tanpa ada orang yang berniat menyelamatkan nya, bahkan tidak ada yang berniat menghentikan ku.
aku benci saat ingatan gila itu mulai berputar kembali di kepala ku- saat aku melempar pecahan kaca itu ke tanah yang berlumpur terkena air hujan, saat aku malah tersenyum setelah mendengar rintihan kesakitan nya.
aku tertawa dan menghujani nya dengan banyak tusukan, tanpa rasa bersalah. bunyi mobil polisi terdengar, entah ide gila darimana aku menendang tubuh itu ke rel kereta yang tidak jauh dari nya.
aku benci mengingat teriakan polisi saat itu- tubuh itu terlindas kereta di depan mata ku, aku tersenyum namun sedetik kemudian aku terduduk dan menangis histeris sambil memeluk lutut ku.
aku benci mengakui nya, kalau aku merindukan tatapan hangat dari mata hijau nya. aku merindukan senyuman hangat nya yang terus menyambut ku setiap pagi.
pisau itu- seandainya aku tidak melihat nya, seandainya aku tidak tergoda dengan nya, dan.. seandainya aku memiliki mental yang normal.
---🌴
malam itu- aku tersenyum kepada nya yang keluar dengan dress putih gading ditambah pita kuning yang sangat indah di rambut kecoklatan nya. dia pacar ku, lebih tepat nya mantan pacar ku. hubungan kita tidak lebih dari teman.
dia mengambil dua syal berwarna senada dengan pita nya, dan menyerah kan satu untuk ku. aku ingat jelas dia tersenyum lembut, "ini pakailah, udara akan dingin malam ini." tangan lentik nya terulur untuk mengalungkan syal itu keleher ku.
aku tersenyum dan mengusap kepala nya lembut. "ayo, aku akan mengantar mu kerumah kakak mu. ya.. aku sudah berjanji ke kakak mu untuk mengantarkan mu." aku berucap malas, dan gadis di depan ku hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.
park nara, aku ingat jelas seluruh biodata tentang dirinya. berpacaran selama 3 tahun, aku memutuskan nya secara sepihak karena aku merasa bosan. sialnya, kakak nya --park jimin-- sangat dekat dengan ku.
nara mengikuti langkah kaki ku untuk naik ke atas motor, dia berdehem sejenak sebelum menepuk bahu ku pelan, "boleh aku memeluk mu selama perjalanan? eum.. entahlah aku merasa kan firasat buruk." aku menghela nafas panjang, berdiam selama lima belas detik sebelum mengangguk menyetujui permintaan nya.
"baiklah, tapi jangan cari kesempatan dalam kesempitan. hubungan kita telah berakhir, dan tidak akan pernah kembali." nara hanya berdehem dengan nada bergetar, seperti nya dia menahan tangis.
motor ku berhenti di sebuah supermarket dekat rel kereta, setidak nya aku perlu minuman. "turunlah, aku perlu membeli minum." nara mengangguk dan segera turun, dia terus mengikuti langkah ku kemana pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)Lucky Life - JJK
Truyện NgắnAku menyerah, aku terlalu banyak menyakiti orang-orang. [<3] Tentang kehidupan seorang Jeon Jungkook yang selalu terlihat normal dan indah. Tapi siapa sangka ada rahasia besar di balik semua nya? -(𝔲𝔫)𝔏𝔲𝔠𝔨𝔶 𝔏𝔦𝔣𝔢-