Prolog

47 6 0
                                    

Sudah sejam yang lalu Jennie menangis, membuat nafasnya sedikit tesenggal-senggal. Sementara bibirnya sedikit dilipat agar suara isakannya tidak terdengar sampai keluar kamar. 

Jennie kembali menekuk kakinya dan memeluknya dengan erat disamping kasur. Ia menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya agar matanya yang sudah bengkak tidak dapat terlihat oleh siapapun. Meskipun pada kenyataannya pintu kamarnya dikunci. Tapi Jennie tetap tidak mau menampakkan wajanya yang sudah sangat kusut.

Jennie benar-benar sangat kacau hari ini. Ia bahkan memutuskan menginap di kos-kosan campuran selama satu minggu ke depan. Karena menurutnya, kos-kosan campuran adalah tempat teraman dan tidak dapat terdeteksi oleh siapapun. Meskipun Jennie sendiri tidak yakin orang-orang akan mencarinya. 

Setelah apa yang terjadi, pasti orang-orang akan mengira dirinya sedang mengambil cuti untuk pertukaran pelajar. Namun kenyataannya, Jennie hanya ingin menyendiri dan menyepi. Ia tidak boleh terlihat lemah oleh siapapun. Baik itu keluarganya sendiri, ataupun mereka yang sudah Jennie anggap sebagai keluarga kecilnya yang baru.

Ting..

Ting...

Suara dering ponsel tanda pesan masuk terdengar nyaring berulang-ulang kali. Membuat Jennie sedikit mendongkakan kepalanya, menatap layar ponsel yang berada tepat disampingnya. Matanya menelusuri nama-nama pengirim pesan berantai diponsel pintar miliknya itu. 

Jennie hanya menatapnya sampai layar ponsel pintarnya itu mati dengan sendirinya. Ia masih enggan untuk membalas atau sekedar membaca apa isi dari pesan-pesan itu. Akan ada waktunya Jennie membalas pesan itu, tapi tidak untuk sekarang.

Perlahan Jennie menaikkan tubuhnya ke atas kasur. Merebahkan tubuhnya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya tanpa ada yang tersisa. Berusaha menenangkan dirinya. Meskipun pada kenyataannya Jennie kembali menangis tanpa bersuara. 

Ia tidak menghentikan tangisannya.

Karena menurutnya, menangis sampai ia tertidur dengan sendirinya memberikan ketenangan tersendiri. Membuat hatinya benar-benar puas karena sudah melepaskan semua beban yang ia miliki saat ia menangis.

Who you really are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang