"Tian Zhen... Tian Zhen... kau di mana? Woi, Tian Zhen... kau di mana? Cepat keluar! Ada berita sangat penting. Tian Zhen...!!!" Pang Zi berlarian di dalam perumahan Wushan mencari Wu Xie. Dia mencari sosok yang sudah di anggap adik itu di setiap ruangan. Langkahnya terhenti di dapur, di lihatnya Wu Xie sedang mengaduk sayur di wajan, di sampingnya Zhang Qi Ling memperhatikan, sesekali memberikan wadah bumbu yang di minta.
"ck... aku mencarimu di mana-mana, tapi kalian malah bermesraan di sini. Kalian tahu, mataku sakit melihat kalian menempel seperti lintah bertemu darah."
"Pang Zi, jangan sinis seperti itu. Kau sudah sering melihat kami, kan?" Wu Xie tertawa geli melihat sahabatnya jengkel.
"aiya... kalian kan bisa melakukannya saat malam hari, tidak perlu menebar aroma cinta di setiap tempat."
"eh, apa yang dilakukan malam hari? kau ini... ini rumahku. Tempatku. Aku bebas melakukan apapun yang aku mau di sini."
"kau tidak malu jika Er Shu datang dan melihat kalian... astaga, Tian Zhen... aku saja tidak melakukan setiap hari dengan Piao-piao. Kau lihat, dia masih harus mengurus tokonya, juga mengurus Xiao Mei. Aku melihat dia kelelahan..."
"Pang Zi... Pang Zi... tidak perlu menceritakan kisah kalian, aku tidak tertarik."
Zhang Qi ling, seperti biasa, hanya diam melihat percakapan yang di anggap tidak penting itu. Dia membalik badan, mengaduk sayur yang hampir selesai.
"eh, ambil piring di lemari. Sayurnya sudah siap." Perintah Wu Xie untuk Pang Zi.
"piring yang mana?"
"yang besar. Aku memasak kepiting saus siang ini."
"asyik...!" langkah Pang Zi ringan menuju kompor, menyerahkan piring besar untuk wadah. Zhang Qi Ling membantu memegang wajan saat Wu Xie memindahkan isinya ke piring.
"terima kasih, Xiao Ge." Ucap Wu Xie, dia memberikan ciuman di pipi. Zhang Qi Ling mengangguk sedikit, lalu memindahkan wajan kosong ke tempat cuci piring, mengisinya dengan air agar mudah di cuci nanti.
"lihat Xiao Ge, dia manis sekali membantumu dengan pekerjaan rumah."
"tentu saja, apa kau tidak membantu di rumah?"
"tentu saja aku membantu. Eh, Wu Xie, aku beritahu ya, pagi-pagi aku sudah bangun lalu membantu membuka jendela setelah memberikan ciuman pagi tentu saja, lalu membantunya menyapu setelah itu kami sarapan bersama. Asal kau tahu, kami juga manis. Melihat Piao-piao di pagi hari dengan rambut panjangnya... Tian Zhen, kau tahu tidak? Aku seperti melihat bidadari."
"lalu kenapa kau masih makan di sini?" Tanya Wu Xie sambil mengambilkan nasi di mangkuk Zhang Qi Ling, bertanya "apakah cukup?" sebelum meletakan potongan besar kepiting di sana. Zhang Qi Ling menerima layanan Wu Xie dengan senyum di wajah, mengangguk untuk menjawab.
"aigo... kalian ini. Lihat sudah berapa lama bersama, tapi tidak pernah aku melihat kalian bertengkar. Eh, kalian benar tidak pernah bertengkar? Kenapa kita selalu berdebat, Tian Zhen?"
"karena aku dan kau bukan kekasih, Pang Zi. Tentu saja karena kau suka bertindak konyol. Dan Xiao Ge... kami hampir tidak pernah bertengkar. Kau sendiri tahu bagaimana dia."
"tentu saja... kami adalah segitiga besi yang selalu berpetualang ke mana saja. aku yang selalu bersama kalian kapanpun, kau kira aku tidak tahu bagaimana kalian?dasar... Tian Zhen, aku mau kepiting besar di depanmu." Pang Zi, sudah menghabiskan 2 potong kepiting dan melihat potongan besar di depan piring Wu Xie, menyorongkan mangkuknya agar di letakan di sana. Wu Xie menuruti.
"eh, kenapa tadi berteriak? Ada apa?" tanya Wu Xie. Dia meletakan sumpitnya, tanda selesai makan. Zhang Qi Ling bangun dan mengambilkan gelas air untuk istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion : The Sound of The Provindence (The Sound of The Heart)
FanfictionDaun di pohon masih berwarna hijau Air di sungai masih mengalir Langkah kita masih berjalan cast : 1. Zhang Qi Ling (Xiao Ge) - Wu Xie (Tian Zhen/ Tuan Muda Ketiga) 2. Hei Yan Jing (si buta/si kacamata) - Liu Sang (Sang sialan) 3. Li Jia Le - Jia Ke...