The Party

657 57 9
                                    

Note: untuk mendukung jalan cerita, semua karakter yang dibutuhkan akan tersedia di sini. So, please yang rasa akward, feel strange or any feel not true boleh langkah tegap mundur ya...ini hanya imajinasi penulis untuk menambah daftar kisah mereka yang masih sedikittt banget. Love love love...

Selesai pemberkatan, pesta diadakan di tempat yang sama. Kursi-kursi disingkirkan, meja-meja kecil untuk menaruh berbagai makanan dan minuman ditambah di beberapa tempat. Para undangan berkumpul di beberapa tempat, mengobrol sambil menikmati hidangan yang ada. Xiao Ge menemani Pangzi dan Piao-piao duduk di pinggir ruangan. Perut besarnya tidak memungkinkan dia untuk berdiri lama.

"ingin kembali ke kamar?" tanya Pangzi kepada istrinya. Waktu sudah menunjukan malam. Sudah waktunya juga Xiao Mei untuk tidur. Piao-piao mengangguk setuju. Pangzi menggendong Xiao Mei yang nyaris tidur di kursinya.

"Xiao Ge, aku kembali ke kamar dulu, ya." Pamit Pangzi.

"baik. Hati-hati." Pangzi mengangguk. Dia menggandeng Piao-piao keluar ruangan, menuju kamar yang di sediakan pihak acara. Mereka menyewa 3 lantai untuk undangan yang hadir, karena acara diadakan dari sore hingga malam.

Xiao Ge tetap di pinggir ruangan, menatap keramaian di depannya. Tangannya memegang gelas sampanye. Pemilik acara, Hei Yanjing dan Liu Sang berkeliling menerima ucapan selamat dari undangan yang hadir. Wu Xie mendekat dengan senyum lebar.

"halo, tuan... aku melihatmu tidak ada pasangan, ingin kutemani?" goda Wu Xie. Xiao Ge tersenyum kecil. Dia meremas tangan kekasihnya lembut. Menariknya mendekat lalu berbisik.

"bagaimana jika menemani di tempat lain?"

"ide bagus. Tapi setelah ini." Balas Wu Xie. Xiao Ge tersenyum mengangguk. Wu Xie menunggu puncak acara. Akan ada penyanyi kejutan yang datang sebagai penutup acara malam itu. Begitu yang mereka dengar.

"Kezi, Jia Le." Sapa Wu Xie melihat pasangan baru itu mendekat. Mereka memberi anggukan kepada Xiao Ge sebagai salam.

"bagaimana kabar kalian?"

"kabar baik akan diberikan secepatnya, tunggu saja." kata Jia Le.

"woww... benarkah? Kalian juga akan menikah? Kenapa begitu cepat?"

"semakin cepat. Semakin baik." Kezi menjawab.

"Tuan Muda Ketiga, kau tidak tahu bagaimana mereka sekarang. Seluruh ruangan di Gudang Sebelas penuh dengan cairan cinta mereka." Kata Bai HaoTian yang berjalan pelan menuju arah mereka.

"manajer Bai."

"apa? Memang benar kan? kalian selalu melakukannya. Membuatku selalu terkejut saat melihat CCTV."

"tidak seperti itu..." Jia Le mengelak.

"jujur saja. kami tidak akan mengatakan kepada siapapun juga."

"tidak perlu, Tuan Muda Ketiga. Kau tahu tidak? Suara mereka sangat jelas terdengar. Semua orang sudah tahu hubungan mereka sekarang ini."

"manager Bai... itu karena..."

"karena aku senang mendengar suara Jia Le saat memanggil namaku. Membuatku lebih semangat untuk terus maju." Ucapan Kezi yang tidak tahu malu membuat wajah Xiao Bai memerah. Wu Xie tergelak, tidak menyangka pemuda di depannya begitu terus terang. Suara meriah datang dari tengah ruangan, mengalihkan atensi yang hadir untuk melihat ke sana. Musik yang menghentak membawa penonton semakin mendekat ke tengah ruangan, Li Jia Le menarik tangan Jia Kezi dan Xiao Bai mendekat ke sana.

"mau melihat dari dekat?" tanya Xiao Ge. Wu Xie mengangguk antusias. PSY keluar dari dengan baju meriah berwarna merah dan beberapa penari latar yang memakai warna hitam dengan manik-manik berkilat, sangat khas PSY.

Reunion : The Sound of The Provindence (The Sound of The Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang