Day 3 : Naïve (End)

144 8 1
                                    

Route on :

Matahari menyinari Rin terbangun dengan pikiran kosong namun dia sangat bersemangat akan dibawa keluar oleh Yukio. Entah apa dikepalanya namun dia merasa dia akan diajak Yukio pergi mungkin pengaruh mantra dari Trisula yang menancap dijiwanya. Rin mencoba memakai bajunya namun dia tidak mengerti cara yang benar mengenakan pakaiannya dia melihat dinding kaca yang memutarinya, dia memakai baju tipis dan mulai mencoba memakai celananya.

"Nii-san?"

Yukio masuk dengan pakaiannya yang rapi, dia sedikit tersenyum melihat kakaknya yang tidak memiliki pikiran sok dewasanya dan merasa bisa mengalahkannya dalam membasmi demon walau dikepala Rin dia lebih hebat dari Yukio... Sedikit. Yukio memakaikan baju dengan rapi kepada Rin dan Rin mencium Yukio dipipinya, Yukio tersenyum dan mengandeng Rin untuk keluar dari dalam kamar, tidak tahu bagaimana prosesnya tapi Rin mulai berubah sikap seperti anak berumur 7 tahun yang malu-malu bicara kepada orang lain.

"Nii-san, kenapa?"

"Yukio.."

"Ya?"

"Aku takut..."

"Apa yang Nii-san takutkan?"

"Aku takut membuatmu malu"

Ucap Rin sambil memerah, mendengar itu Yukio memeluk Rin dan Rin membalas pelukkannya. Mereka kemudian melanjutkan kencan mereka, Rin terlihat sangat senang melihat pemandangan kota yang tenang sementara Yukio hanya dapat berfikir bagaimana jika kakaknya sadar dan hubungan mereka berubah. Hal itu adalah hal yang menakutkan dipikirannya.

"Yuk! Yukio!!! Aku mau itu!!" Tunjuk Rin kearah gula-gula yang dijual ditoko.

"Sebentar"

Yukio datang ke toko itu dan membelikan gula-gula yang ditunjuk oleh Rin, dengan senangnya Rin memakann gula-gula tersebut. Mereka bergandengan tangan, hari terlihat sangat cerah dan sangat indah. Tidak ada yang bisa menghancurkan hari ini didalam hati Yukio dia merasa lega semua berjalan lancar.

Route Rin :

*Warning from here will be some triggered issues and stuff(gore)*

Aku tidak bisa berfikir jernih namun aku senang, aku melihat betapa menyenangkannya berjalan bersama Yukio dan merasakan hangatnya matahari menyambut kami berdua, namun ini salah kakak beradik bukanlah pasangan terutama sesama jenis, ini adalah hal yang buruk. Aku adalah pengaruh buruk.

"Tenang saja, aku yang merasakan ini setelah aku pergi kau bisa kembali kerutinitasmu seperti dulu"

"Kau! Kau!!! Trisula berengsek!!!"

"Senang kita bisa bicara lagi"

"Ini karna ulah mu!!!"

"Ulahku? Tapi kau menikmatinya juga kan?"

"??? Apa???"

"Tidak usah bergurau"

"Tidak aku tidak begitu!!!"

"Hahahaha jangan pura-pura naïve"

"Diam!"

"Sentuhannya, sentuhannya menyentuh tubuhmu.. di saat dia masuk dan memijatmu dari dalam. Kau ingat itu semua bukan? Sungguh mengairahkan..."

Aku menutup mataku dan semuanya menjadi gelap aku melihat wajah Yukio yang tersenyum kepadaku, aku tidak dapat mengendalikan tubuhku. Mengerikan ini semua mengerikan, aku harus bagaimanapun aku tidak tahu. Apakah aku senang dengan hal yang dilakukan Yukio oleh Trisula gila ini? Mantra ini memikat dan menusuk paru-paruku aku sulit bernapas.

Aku merasa seperti menahan napasku, sesak! Dan meledak. Dadaku meledak jantungku ditarik keluar dari tubuhku darah kemana-mana paru-paruku meledak. Aku leleh dan kakiku patah dari kiri dan kanan, buruk ini sangat buruk, semakin kesini semakin aku merasa aku akan kehilangan diriku.

BAD BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang