Prolog

43 7 3
                                    

Kembali lagi aku memandang senyuman manisnya..
Senyuman manis yang kian lama membuatku selalu mengembang bagai bunga di pagi hari..
Apa kabar kamu yang terus ku kagumi tanpa kau sadari?
Sudahkah kau merasa aku selalu memperhatikanmu?
Aku yang hanya menjadi secred admirer untuk kamu...
Thank you karena kamu telah hadir membuatku menjadi seorang gadis yang sempurna..

«SARI FADIANA ROSE»

hai kamu yang tak bosan memandangiku..
Bukan hal yang sulit untuk menebak arti pandangan itu..
Meskipun aku baru tau tapi setidaknya kini aku tau kau begitu tulus..
Meski di penuhi oleh penantian tak pasti kau terus saja setia..
Terimakasih kembali telah mencintaiku untuk sekian lama..

«Oei Samuel»

​Seperti biasanya, Sari FadianaRose atau sering dipanggil Rose melangkahkan kakinya di bangsal sekolahnya sembari menghirup udara sejuk di lingkungan sekolah yang asri.
"Kuharap hari ini lebih baik dari kemarin," gumam gadis itu mengembangkan senyuman manisnya lalu kemudian melanjutkan langkahnya tanpa mengurangi senyuman manisnya.

Ia terhenti ketika melihat segerombolan kakak kelas yang melangkah hendak melaluinya. Astaga. Jantungnya akan kembali tak beraturan. Wajahnya memerah ketika segerombolan kakak kelas cowok itu berlalu melewatinya yang terhenti dan membengong. Yah, itu memang selalu saja terjadi padanya. Bukan cuma 5 kali atau 7 kali. Tapi setiap kali melihat salah satu cowok yang baru saja melewatinya.

"Lo bengong lagi? Buruan ke kelas, nanti bel langsung bunyi. Ayo!" Tegor May sahabatnya.

Rose memutar bola matanya malas. Sahabatnya yang satu ini selalu saja berlebihan. Jelas-jelas ini masih sangat pagi."Iya May Chartine," jawab Rose sembari melangkah meninggalkan May yang pada akhirnya mendongo sendirian.

"Kok lo ninggalin gue sih, Rose? Heii!!" Teriak May tak terima ditinggalkan begitu saja sembari berlari mengejar Rose yang sudah sekitar 4 meter di depannya.

Rose meletakkan tasnya di mejanya kemudian duduk di bangkunya. Wajahnya kembali datar dengan tatapan yang kosong. Dia teringat akan sebuah kejadian yang membuatnya menyimpan rasa pada salah satu kakak kelas yang memiliki wajah seperti seorang anak blasteran Korea-Indo itu.

Flashback on:

"Baiklah.. Kita akan memulai kelas kita hari ini. Karena kita disini hanya 10 orang saja jadi kita tak perlu berbelit-belit. Baiklah kelas renang kita akan segera kita mulai. Semua sudah memakai perlengkapan renang masing-masing? Nah.. Kita akan mulai dari renang ringan. Jadi kita akan mulai dari kolam yang rendah dulu. Takutnya nanti kalian malah hampir mati," teriak seorang guru excul renang.

"Rose? Orangtua kamu bilang kamu bisa berenang? Tapi kok kamu malah ikut les renang?" Sindir Lili yang merupakan satu sekolah Rose sekaligus orang tuanya adalah teman arisan ibunya Rose.

"Enggak. Aku gak tau renang kok. Mamah aku itu pasti cuma bercanda doang," jawab Rose membenarkan kenyataannya.

"Mamah kamu sombong bangat,ya.Tapi dia bilang kamu bisa berenang.Gimana kalo aku pengen liat kamu berenang?" Ucap Lili mendorong Rose perlahan ke belakang tepat ke kolam yang paling dalam.

"Kamu apaan sih,Li?Bahaya tau!!" Teriak Rose jantungnya hampir saja copot karena hampir jatuh ke kolam dalam itu.

"Tapikan mamah kamu bilang kamu bisa berenang," jawab Lili santai sambil kembali mendorong bahu Rose.Kali ini semakin keras.

"Lili!!" Teriak Rose makin takut.

Teriakan itu berhasil mengambil perhatian dari sekelompok anak laki-laki remaja yang juga sedang melakukan olahraga,termasuk Samuel yang merupakan salah satu atlet renang.

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang