Rose dan May melangkah kearah kantin. Tepat di pintu kantin mereka berdua harus berhadapan dengan ketujuh pria sekawan itu untuk masuk kedalam kantin. Rose benar-benar tak bisa mengontrol perasaannya. Wajahnya memerah dan jantungnya berdegup tak karuan. Ia lebih memilih untuk diam saja dari pada kesaltingannya tergambar jelas nantinya.
Kay tersenyum menatap Rose sekilas. Samuel melirik Kay dengan pandangan tak suka, padahal Rose memalingkan pandangannya dari Kay. Rose dan May berhenti agar ketujuh cowok itu bisa masuk lebih dulu. Setelah mereka masuk, mereka berdua akhirnya mengekor untuk masuk.
"Hai lagi, Rose!" Sapa Lili dengan wajah setannya.
Rose yang sedang asyik menikmati makanannya mendongak menatap Lili. "Lo mau excul renang ya? Kata nyokap lo sih kemarin waktu arisan di rumah gue. Oh iya, kemarin kan hujan, lo pulang dijemput supir pribadi gak, Rose? Atau, lo nunggu lagi di gubuk setan itu sendirian?"
Uhuk.. Uhuk..
Samuel langsung terbatuk mendengar sindiran Lili. Rose mengalihkan pandangannya pada Samuel di pojok kantin. Tampak Samuel juga menatapnya sendu. Rose langsung berdiri memegangi cemilannya."Mau kemana,Rose?" Tanya Lili sinis.
"Kalo lama-lama dikantin ntar dosa gue dua kali lipat. Udah ladenin pendosa kayak lo trus gue juga berdosa, dan bikin dosa lo nambah, gue juga dosanya bertambah. Bye!! Kuy May ke kelas!" Ajak Rose pada May.
May berdiri tersenyum lebar sambil membawa cemilannya mengikuti Rose ke kelasnya. Samuel tersenyum lucu melihat Rose yang menurutnya lucu. Begitu juga Kay yang ikut tersenyum. Sementara Lili memandang kepergian Rose sinis dan penuh dendam.
"Sahabatnya cantik ya,bro!" Gumam Dedy memandangi May.
"Iya, Ded. Menurut gua sahabatnya lebih cantik. Iya gak, Sam?" Dukung Ridho menggeleng-gelengkan kepalanya takjub.
"Ah, otak lu otak jones. Dia mana mau ama lu! Kulitnya aja kayak kulit manusia di negara penghuni rok mini, lha kulit lu kayak manusia penghuni merauke," ejek Samuel pada Ridho diikuti tawa para sahabatnya.
"Tega bat lu ma aing," protes Ridho menekuk wajahnya. Samuel tertawa dengan tingkah Ridho.
****
"Lo hebat tau gak,Rose? Gua bener-bener takjub ama lo. Biasanya kan lo diam aja sama cewek stres itu," puji May takjub.
"Bukannya sok berani, gue cuma kesal aja sama dia. Sejak dulu gue dipermaluin mulu sama dia. Sesekali gue juga harus maju," balas Rose sedikit bahagia.
"Tadi Ka Kay liatin lo, terus senyum gitu.
Lo beneran gak mau sama Kay? Kasian lho dia. Kayaknya tulus bangat," ujar May lembut."Apasih lo May? Gue gak mau bahas Ka Kay!! Titik!!"
"Ka Sam juga tadi gue pantau, kayaknya dia mulai tertarik sama lo, Rose," alih May sembari memakan jajanannya.
Rose memurung seketika. Ia mendengus sembari meletakkan cemilannya di meja.
"Kalo aku baper, takut sakit hati,May. Mending gue diam aja," ujar Rose sedih."Lo nyadarin itu, Rose?" Tanya May antusias.
"Emang mata gue mau dikemanain kalo ada Ka Samuel? Gue juga normal kali kayak cewek lain yang juga suka sama yang namanya cowok," ujar Rose murung.
"Maaf ya, Rose. Lo jadi sedih gini," ucap May ikut sedih.
"Gak apa-apa. Oh iya, gue dapat undangan dari Ka Adele. Lo tau kan, Ka Adele kelas xii-A. Dia ngasih undangan ultah ke mamah gue, katanya gue harus datang. Biar nyaman, gue dikasih dua buat ngajak teman. Lo ikut ya, soalnya gue gak punya teman. Ntar gue sendiri lagi gak punya pasangan dansa. Aneh juga kan!" Ajak Rose pada May.
"Boleh. Nanti malam gue gak ngapa-ngapain. Mau gue dandanin?" Tanya May berharap Rose mau.
"Gue kan gak bakal ikutan dansa, gak usah dandan berlebihanlah. Lagian kan gue bakal pake kostum yang unik. Gue mau pake kostum beruang yang udah lama bangat gue simpan di lemari. Dah lama gak kepake. Gak sabar buat make itu," semangat Rose mengingat kostum beruang lembut hadiah dari sang ayah sewaktu ia masih kelas 3 SMP.
"Yaampun. Lo serius pake kostum aneh gitu?" Tanya May tak percaya.
"Emangnya kenapa?" Tanya Rose polos.
"Yaampun, Rosee. Lo cantik sekali napah sih? Lagian, pasti ka Samuel bakal ikut juga karna mereka sekelas. Ini tuh bisa jadi kesempatan ello buat bikin Ka Samuel ngelirik ello. Ayo dong, Rose!!" Omel May.
"Capek gue dengerin lo ngomel. Gue mau tidur aja!" Elak Rose tak peduli.
"Tuh kan, gue bilangin gak peduli. Ntar Ka Samuel ilfeel ama lo,jangan nangis ngadu ke gue," omel May makin kesal.
Rose menutup kupingnya rapat-rapat. May hanya bisa menyuruhnya berdandan, padahal dia sendiri hanya pandai mendandani orang lain, tapi dia sendiri sangat jarang bahkan hanya pernah terlihat 3 kali memakai makeup oleh Rose.
* * *
"Wah, lu emang cowok paling tampan sesekolah bro. Penampilan lo prince bangat!!" Ujar Dedi memuji Kay.
"Gua juga keren kali!" Protes Samuel memakai kostum bunny-nya.
Ketujuh sahabatnya langsung tertawa terbahak-bahak menatap kostum Samuel. "Lu ngapain sih, pake kostum ginian? Ntar cewek-cewek gak ada yang mau dansa sama ellu!" Ejek Bayu lucu.
"Gua juga pemilih kalo urusan cewek. Enak aja bilang gak ada yang mau. Gua kayak gimana aja tetap tampan!" Elak Samuel tak terima.
"Makanya lu pake kostum keren dong. Kayak gua pake jas, atau dedy yang kayak bangsawan, atau Kay nih, ganteng bangat pake kostum Prince." Ejek David.
Samuel memurungkan wajahnya. Padahal dia sebenarnya hanya tak percaya diri tempil seperti para sahabatnya.
"Hi, para cowok-cowok tampan sesekolah. Kalian udah pada ngumpul aja. Wih!! Keren bangat kalian semua," puji Adele sang ratu pesta untuk malam ini.
"Ya ampun Adele!! Ini ello apa putri salju njir. Lu bikin jantung gua hampir meledak," puji Dedy takjub.
"Lo benar-benar sang queen of party, Adele," tambah Ridho menggeleng-gelengkan kepalanya takjub.
"Iya dong. Kan yang punya party aku. Makasih ya udah dateng," ujar Adele. "Makasih juga Kay, kamu udah nyempatin buat datang," tambahnya memandang Kay takjub.
"Lo itu sahabat gua. Selow aja," balas Kay santai.
"Kostum lo lucu, Sam. Dapat dari mana lo? Kenapa harus kostum itu coba?" Tanya Adele tertawa karna merasa lucu melihat kostum Samuel.
"Eh,ini tuh kostum keberuntungan. Liat aja, pasti bukan cuma gua yang pake kostum hewan. Jahat amat lu semua," proyes Samuel semakin kesal.
"Iya maaf!" Ujar Adele tertawa kecil diikuti tawa para sahabatnya.
Adele tersenyum bahagia. Ia mengalihkan perhatiannya pada dua orang yang baru saja masuk dari pintu. "Dah sampe juga tuh anak. Kirain gak bakal sampe anak aneh itu!!" Ujar Adele tersenyum lucu. "Keknya lo punya teman sekostum deh,Sam. Otak lo sama tuh anak emang sama-sama error. Aneh," ucap Adele memandangi dua orang yang melangkah takjub dengan rumah megah sang pemilik pesta.
"Siapa tuh?" Tanya Samuel memandangi gadis dengan kostum beruang.
"Tunggu deh. Gue ajak kesini tuh anak nakal!" Ujar Adele semangat.
Adele menghampiri gadis itu. "Ikut gue,dasar aneh," ujar Adele menarik tangan Rose. May juga ikut karna ia sedang memegang tangan Rose. May terlihat beda sekali karna hari ini ia berdandan sangat cantik dengan longdress berwarna biru kesayangannya membuatnya benar-benar tak tampak seperti dirinya.
Adele menarik kepala kostum yang dipakai Rose. "Kenalin guys, adek najis gue nih. Yang selalu over pd pake sembarangan kostum," canda Adele,sontak membuat ketujuh pria itu terkejut mengetahui sosok didalam kostum menyeramkan itu.
BERSAMBUNG
MAAF YA SEMUANYA..
LAGI MALAS NGETIK
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionBagaimana menurutmu jika kau menjadi seorang pengagum rahasia selama waktu yang panjang? Kamu terus mengagumi tanpa diketahui oleh siapapun.. itu bukan hal yang mudah bagaimana kisah Rose yang terus mengagumi Samuel yang sama sekali tak pernah tau...