09. Haechan's Birthday

4.8K 506 52
                                    

Happy reading
.
.
.


Sore hari sudah ramai keluarga dekat hingga teman-teman Haechan datang kerumah Seo untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-7.

Semoga saja, ia bisa melihat wajah Johnny untuk pertama kali di ulang tahunnya. Haechan mengenakkan dress anak-anak berwarna merah dengan gambar bola putih, tidak lupa memakai bando dengan kuping beruang.

Haechan sangat imut jika kalian bisa membayangkannya. Tidak lupa teman-temannya serempak memberikan Haechan kado dengan paper bag warna pink, itu adalah keinginan Haechan sendiri.

"Kapan daddy mu datang Chan?" tanya Renjun.

Haechan masih menatap pintu utama, menunggu ayahnya datang kerumah.

"Entahlah" pasrah Haechan. Renjun tak tega melihat temannya ini sedih, anak perempuan berdarah china-korea itu punya ide agar Haechan bisa tersenyum di hari ulang tahunnya.

"Jaem, Jen, Yang, Kak Mark!" panggil Renjun. Untung tidak ada yang terganggu dengan teriakan Renjun.

Keempat anak kecil itu menghampiri si sumber suara, mereka berempat memasang wajah heran termasuk Haechan.

"ada apa?" tanya Mark

"Aku ingin kalian semua mengucapkan selamat ulang tahun pada Haechan, tidak lupa popponya" ujar Renjun.

"Ah, itu gampang sekali. Haechannie selamat ulang tahun ya" ucap YangYang tak lupa memberi ciuman di pipi tembam Haechan.

"selanjutnya" titah Renjun sembari menyuruh teman kelasnya untuk berbaris.

"Happy birthday Channie, aku menyayangi mu" ujar Jaemin, kemudian memeluk dan mencium kedua pipi Haechan.

"Chan, selamat ulang tahun. Jangan lupa diet, pipi mu seperti bakpao" ujar Jeno, Ia mencubit pelan kedua pipi Haechan. Tidak mungkin ia mencium Haechan, nanti ada yang marah.

"Jangan mengejekku!" cebik kesal Haechan. Tapi, yang diungkapkan oleh Jeno itu benar kok.

"Tidak Channie bear" ungkapnya sembari memberi senyuman manis beserta dengan eyesmilenya.

"Ganti please!" titah Mark. Jeno hanya menoleh kebelakang kemudian menjulurkan lidahnya pada sang kakak.

Semua teman Haechan sudah memberikan ucapan selamat padanya, kecuali yang belum itu adalah Renjun dan Mark.

"Kau sudah besar! jadi jangan merengek seperti anak kecil! tapi kuucapkan selamat ulang tahun pada baby pudu ku ini" ucap Renjun sembari mengusak pelan surai hitam milik Haechan.

"Iya, tapi tidak janji" sahut Haechan.

Renjun hanya merotasikan kedua bola matanya malas. Kini Mark maju menghampiri Haechan.

"Happy birthday my pudu, aku harap kau selalu bahagia. Apalagi jika aku yang membahagiakanmu" ujar Mark, Jeno yang mendengarnya bersorak memberi semangat pada sang kakak.

"Tembak saja kak!" seru Jeno. Haechan mendelik sembari menggelengkan kepalanya, astaga ia akan dibunuh oleh mark?

"Aku belum ingin mati!" sahut Haechan. Semua temannya hanya tertawa ketika melihat raut wajah Haechan ketakutan saat ditatap oleh Mark.

"Bukan tembak begitu! tapi yang begini chussduar!!" jelas Renjun menggunakan gerakan tangan.

Haechan tak paham, jujur. Apakah ia terlalu polos untuk soal pacaran? atau apakah teman-temannya ini sudah berpengalaman tentang kencan?

"Astaga, anak jaman sekarang sudah memikirkan untuk kencan?! tanya Herin tak percaya, Ia baru saja datang dari ruang tengah bersama dengan Lami keponakannya.

Daddy || Johnny [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang