"Pagi Rangga." sapa seorang gadis bernama Ayana Zhapika Reisyah. Cewek yang akrab disapa Zhapika ini tersenyum lebar kearah Rangga.
Rangga mendengus malas dengan cewek didepannya saat ini. Pagi-pagi Ia sudah direcoki oleh Zhapika, belum lagi saat siang hari.
Tanpa membalas sapaan Zhapika, Rangga langsung pergi meninggalkan Zhapika seorang diparkiran. Tasnya Ia sampirkan kekanan bahunya. Tangan sebelah kiri Ia masukkan kedalam celana abu-abu nya, tentu membuat kaum hawa menjerit histeris. Belum lagi wajah yang tampan, mata yang tajam, rahang yang tegas, rambut yang acak-acakkan. Siapa yang tak tertarik dengan pemuda ini.
Salah satunya Zhapika, cewek yang hampir satu setengah tahun selalu mengejar Rangga. Satu-satunya cewek yang berani berhadapan dengan Rangga. Dan satu-satunya cewek yang berani mengungkapkan cintanya secara terang-terangan kepada Rangga. Gila memang.
"Gue ditinggal lagi!! Nyebelin banget sihh. Cewek secantik dan seimut Zhapika selalu ditinggal, tinggal jawab pagi juga sayang apa susah nya sihh!! Ngomong aja kagak pernah, heran dahh gue sama tuhh orang. Tapi kenapa gue bisa suka sama dia yaa??" dumel Zhapika memandangi punggung Rangga yang kian menjauh.
"Karena lo bego!!" sahut Ivy tiba-tiba.
"Udah tau Rangga cuek sama lo, masih aja lo kejar cintanya!" lanjutnya kesal.
Zhapika menoleh kesamping, dimana sahabatnya berdiri dengan baju seragam yang dikeluarkan dan dasi yang terikat dikepalanya. Terkadang Zhapika heran, Ivy ini cewek apa cowok. Penampilannya itu lho, tomboy banget.
"Bacot lo taik!! Dasi lo itu, minta dihukum sama Pak Joko. Seragam lo juga!!" ujar Zhapika memberi tahu.
Ivy mendelik kesal,"lo juga sama bego!!" balas Ivy menoyor kepala Zhapika.
Zhapika menyengir kuda, Ia sendiri juga berpenampilan sama. Malah ngingatin orang lain.
"Udah yuk temenin gue kekantin, lapar gue." ajak Ivy langsung menarik tangan Zhapika.
"Gak mau, capek!" Tolak Zhapika.
"Gue liat tadi Rangga nuju kantin." ujar Ivy asal ceplos. Bagaimana mungkin Ivy tahu, Ia saja baru sampai disekolah.
Mata Zhapika langsung membulat sempurna. Tanpa berpikir panjang, Ia langsung pergi kearah kantin meninggalkan Ivy sendirian.
"Kamvret emang sihh Zhapika, gue yang ngajak kagak mau. Giliran ada Rangga cepet!!"
***
Selama pembelajaran berlangsung, mulut Zhapika terus saja mengoceh tidak jelas. Ivy yang duduk disamping sangat risih dengan sahabatnya itu.
"Bisa gak lo berhenti ngoceh kagak jelas, lama-lama panas kuping gue!!" ucap Ivy pelan. Matanya mendelik tajam kearah Zhapika.
"Gara-gara lo juga bambank, bilang nya ada Rangga tau nya enggak. Kan taik!!" balas Zhapika.
Ivy memutar bola mata malas, hanya karena Rangga tidak ada dikantin, Zhapika harus mengoceh terus. Minta dijahit tuh mulut.
"Yaa maap lahh!" ucap Ivy.
"Maaf lo ditolak!" ujar Zhapika sengit. Matanya terus menatap Ivy tajam.
Sekarang mereka berdua menjadi pusat perhatian teman kelasnya dan guru yang mengajar. Walaupun mereka berdua duduk paling belakang bagian pojok kiri, tetap saja ketahuan karena suara Zhapika yang keras.
Guru yang bernama Pak Anton terus memandangi kedua gadis itu dengan tatapan tajam.
"Masih kupantau belum kulempar!" batin Pak Anton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga It's Cool
RandomRangga Aditya Alvaro, cowok yang memiliki sifat dingin dengan sejuta ketampanan ini harus menghadapi cewek cerewet bernama Ayana Zhapika Reisyah. Bagi Rangga, menghadapi seorang Zhapika itu harus memiliki kesabaran yang super ekstra. Dan bagi Zhapik...