|𝓜𝓮𝓽𝓪𝓷𝓸𝓲𝓪|
___Mizubana, perempuan berambut lurus sebahu. Panggil saja dia Mizu, perempuan yang baru akan masuk ke Sekolah Menengah Atas atau bisa dibilang ini adalah masa MPLS nya.
"Turun disini aja mah"
"Cuman sampai depan gerbang aja? Engga mau dianter sampai dalam?" tanya sang mama, panggil saja mama Miru.
Seorang mama yang ceria, bahkan sangat jarang terlihat sedih ataupun murung. Berkebalikan dengan sang suami nya, papa Mads yang hampir di setiap harinya selalu terlihat murung.
"Udah turun sini aja ma, kalau turun di dalem malah mama yang gabisa keluar nanti"
"Okelah kalau itu mau anak mama"
Mizu turun dari mobil, pamit kepada mama nya tak lupa sang mama memberikan uang saku kepada anaknya.
"Hati hati ya Mizu! belajar yang giat kalau bisa cari teman yang banyak yaa" teriak sang mama dari mobil
Mizu hanya tersenyum tipis menganggapi ucapan sang mama.
Mizu pun jalan menuju papan pengumuman, mencari cari nama nya tertulis di kertas daftar murid kelas, dan yaa akhirnya namanya terlihat di daftar murid kelas X IPA 3.
"Jauh juga ya kelas Ipa 3, mana harus naik tangga lagi" keluh Mizu sambil melewati lorong yang bagai tanpa ujung.
*Brukk
"Ehh maaf maaf, sini aku bantu beresin"
"Apasih, jalan tuh pake mata bukan malah ngelamun!"
"Iya maaf yaa, sini aku bantu yaa"
"Gausah, malah makin ribet ntar, dah sono ae lo"
"Yaudah, maaf yaa. Aku pergi dulu"
"Pergi ae sono, gapeduli juga gue"
***
"Yatuhann, kok apes banget yaa, padahal baru hari pertama masuk sekolah lhoo" gerutu Mizu yang mengadu pada Tuhan
"Kelas nya ini ya? Luas nya, pantesan biaya masuk nya mahal sama butuh nilai tinggi"
Mizu berjalan memasuki kelas sambil melihat lihat adalah bangku yang masih kosong. Mizu menaruh tas nya dan duduk di bangku tersebut -tempat duduk nya dipojok paling depan dikelas-
Sambil menunggu bel Mizu mengeluarkan alat tulis dan buku kosong, sekiranya nanti disuruh mencatat informasi tentang sekolahnya.
"Haii, kamu udah ada temen sebangku belum? Kalau belum boleh nggak aku duduk sebelah mu?" ucap seorang siswi dengan rambut panjang sepunggung
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
RomanceMizubana, anak tunggal yang tidak berkekurangan apa pun bahkan bisa dibilang anak yang pintar, rajin bahkan cerdas. Entah bagaimana dia dapat berjumpa dengan laki laki yang mirip spertinya, laki-laki yang rajin, cerdas bahkan pentolan sekolah namun...