|𝓜𝓮𝓽𝓪𝓷𝓸𝓲𝓪|
___Athalan Arsenio, lelaki yang menjadi salah satu pentolan sekolah. Walaupun dia menjadi pentolan sekolah, tetapi dia juga menjadi 'pembuat onar ' di kelas nya.
Panggil saja dia Alan, laki-laki yang akhir akhir ini sering mengintai kegiatan Mizu dari jauh. Dia mengatakan bahwa dia menyukai Mizu, namun sikapnya menjukan bahwa dia ter-obsesi terhadap Mizu.
Alan sekilas melihat Mizu yang sudah keluar dari kelas nya dan hendak berjalan menuju gerbang sekolah. Alan mengikuti Mizu dan teman dekat Mizu yaitu Fana, sebelum Mizu sampai pada depan gerbang sekolah Alan terlebih dahulu menyapa Mizu dan menanyakan dia mau kemana.
"Halo Mizu! Mau kemana lo? " tanya Alan yang tiba tiba muncul
"Ee aku mau pergi ke Gramedia sama Fana, kenapa Alan?" Jawab Mizu mengenai pertanyaan Alan yang tadi
"Wihh anak rajin yaa pergi ke Gramedia, ikut dong. Lo gue anterin ke Gramedia aja, teman lo biar sendiri ke sana nya, mau gak?" Ajak Alan yang sedang mencoba mendekati Mizu
Alan melihat Mizu menengok pada Fana yang dibalas angkatan bahu yang mengartikan bahwa 'suka suka kamu aja'
"Maaf Lan, aku gak mau bareng kamu. Maaf ya, lain kali aja"
Alan hanya bisa menghela nafas, dia sebal sebenarnya kenapa Mizu tidak mau pergi ke sana bersamanya. Tapi apa boleh buat kalau itu kemauan Mizu, orang yang ia suka.
"Ohh, yaudah kalau gitu. Gapapa kok, next time gue tunggu lo mau ya"
"Iya Lan, kapan kapan aja ya"
Mizu dan Fana pun melenggang pergi meninggalkan Alan yang memaksakan senyumnya.
***
Alan mengeluarkan motornya yang terparkir di parkiran sekolah. Dia berencana untuk pergi ke rumah teman nya untuk menghabiskan waktu disana, apalagi orangtua nya sedang tidak ada di rumah.
Alan pun mengendarai motor, menyalip mobil, motor, dan truk yang berada di depannya. Tidak sampai 10 menit dia pun sampai di rumah temannya, sebelum datang kesini dia sudah memberikan pesan bahwa dia akan menghabiskan waktu atau mungkin menginap di rumah temannya itu.
Alan turun dari motornya dan mendorong nya masuk ke perkarangan rumah temannya, melepas helm dan membenarkan rambutnya dia pun berjalan menuju pintu utama.
*Tok.. Tok.. Tok..
Setelah beberapa kali Alan mengetuk pintu keluar lah seorang lelaki dengan memakai kaos putih dan celana biru pendek diatas lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
RomanceMizubana, anak tunggal yang tidak berkekurangan apa pun bahkan bisa dibilang anak yang pintar, rajin bahkan cerdas. Entah bagaimana dia dapat berjumpa dengan laki laki yang mirip spertinya, laki-laki yang rajin, cerdas bahkan pentolan sekolah namun...