Episode 2

5 1 0
                                    

Setibanya di sekolah, Luna langsung memelukku.

...........

"Zizi, sudah jangan sedih lagi ya, aku akan slalu nemenin kamu kok."
"Terimakasih Luna kamu memang baik sekali."

Akhirnya bel masuk berbunyi, aku menjalani aktivitasku seperti biasanya.

Seminggu kemudian.....

Ntah kenapa aku merasa kalau Mamaku semakin cantik dan semakin sibuk juga. 'Hahhhh iyalah sibuk Mama kan sekarang harus mengurus banyak pekerjaan', monolog ku sendiri

Zizi pov end

Ketika ingin sarapan, tidak seperti biasanya yang meja makan akan penuh dengan makanan, sekarang sama sekali tidak ada.
"Mama, apa Mama tidak memasak?"
" Ckkk diamlah, Mama tidak sempat untuk memasak karena Mama sibuk sekali! Kalau begitu Mama pergi sekarang!", balas Mama dengan tergesa-gesa.
"Ahh kalau begitu aku makan di sekolah saja.", balas Zizi tidak memusingkan hal tersebut.

Setibanya di sekolah, Zizi langsung pergi ke kantin karena dia benar-benar kelaparan sekali. Bahkan dia memesan satu mangkuk soto, dan satu mangkuk bakso. (mangkanya bokong Zizi semok:3)

Usai menghabiskan semua makanannya, Zizi langsung menuju kelasnya untuk memulai pelajarannya.

3 tahun berlalu.....

(aing cepetin yah, ide ku pendek makanya males ngetik lagi:3)

Zizi pov

Huffftt sudah 3 tahun berlalu sekarang aku sudah kelas 10. Sepi sekali tidak ada Papa. Oiya aku ingat kalau sekarang adalah hari perginya Papa, aku labgsung bergegas ke kuburan Papa dekat rumah dan berdoa ke Papa. Namun ketika aku kembali ke rumah, tiba-tiba saja hujan turun seperti sebelum kematian Papa.

Hahhh perasaanku menjadi tidak enak. Setibanya di dalam aku ingin mengerjakan pr karena ini hari libur, tapi batal karena aku mendengar suara aneh di depan rumah.
Aku turun dari lantai 2 menuju jendela di dekat pintu untuk mengintip apa yang sedang terjadi.

Dan terkejutnya aku, aku melihat Mama sedang berdiri di bawah guyuran hujan sambil berbicara pelan seperti merapalkan doa. Ketika Mama selesai berbicara yang ntah aku tak tau apa itu, Mama berbalik mrlihatku dengan senyuman yang sangat menakutkan hingga membuatku takut.
"Sekarang giliranmu."
'Apa maksud Mama?' monologku sendiri. Ntah kenapa aku merasakan hal yang tidak enak. Akhirnya aku kembali ke kamar menghiraukan perasaan ini dengan mengerjakan prku. Tapi Mamaku tiba-tiba bilang ingin berbicara di halaman belakang.

Aku turun menuju halaman rumah, ternyata Mama sudah ada disana. Namun aku benar-benar takut dengan Mama hingga aku memasang perlindungan diri.
"Srkarang giliranmu Zizi."
"Apa maksud Mama?"
"Kamu harus menggantikan Papa mu!"
"Hah?!"
"Ahahahaa apa kamu percaya kalau Papamu itu kecelakaan?!"
Apa maksud mama bicara seperti itu? Pikirku dalam hati
"Papamu tidak kecelakaan sayang, dia Mama bunuh untuk menjadikan tumbal! Tapi sekarang kamulah yang akan menjadi tumbal Mama!"
"A-Apa?! Kenapa Mama setega itu kepada Papa!! Hiks hiks", teriakku sambil menangis.
"Ahahaha tentu saja demi kecantikan dan kekayaan! Untuk apa juga Mama melakukan ini semua selain hal itu!"
"A-a-apa?! Mama kau begitu egois! Hikss hanya karena hal itu kau bahkan mengorbankan Papa dengan tumbalmu itu?!"
"DIAMLAH ZIZI! Kau hanya tinggal mati saja dan Mama akan kembali menjadi cantik dan kaya."
"Baiklah jika itu yang Mama inginkan! Hiks hiks."

Akhirnya Mama membunuhku dengan cara yang sangat sadis, dengan mencincangku dan bahkan memberi kan daging ku ke anjing-anjing yang di peliharanya.

Setelah kematianku, Mama membuat berita palsu kematianku dengan kabar aku kecelakaan dalam perjalanan pulang ke rumah. Luna datang melihat mayat ku dan menangis sejadi-jadinya. Melihat hal itu membuatku menangis walaupun tidak ada yang mendengar ku menangis.

Seminggu kemudian..

Benar apa kata Mama, sekarang dia tambah cantik lebih cantik dari sebelumnya. (cantik nya plus2 ges:3)
Dan dia benar-benar disibukkan dengan pekerjaannya.

2 tahun kemudian....

Aku mulai geram kepada Mama karena dia sama sekali tidak mengunjungiku atau mengunjungi Papa. Karena hal itu aku mulai mengganggu Mama dengan menjatuhkan barang-barang yang membuatnya sedikit ketakutan.
"Siapa kau?! Apa maksudmu menggangguku?!"
Aku tidak mendengarkan Mama dan masih terus menerus menjatuhkan barang-barang di dalam rumah.
"CEPAT KATAKAN SIAPA KAU?! KENAPA MENGGANGGUKU?!", bentak Mama.
" Ini aku Mama! Zizi! Kenapa Mama tidak melihatku atau Papa?! Kenapa Mama jahat sekali?!"
"APA MAKSUDMU?! ZIZI SUDAH MATI! ORANG MATI TAK AKAN KEMBALI LAGI?!"
"Hikss Mama kau benar-benar jahat!"

5 bulan berlalu

Aku masih sering menjatuhkan barang-barang hingga Mama sedikit bosan. Tapi ntah kenapa Mama tidak terlalu cantik seperti sebelumnya, bahkan Mama juga terlihat seperti orang yang kurang tidur, karna banyak perusahaan yang menolak Mama dengan alasan kinerja Mama yang kurang bagus.

Tapi tiba-tiba saja aku merasakan hawa keberadaan yang sangat kuat di dekat Mama. Aku melihatnya, dia benar-benar sangat besar dan menakutkan. Mama yang terkejut segera menundukan kepalanya.
"Maafkan aku tuan Mamon, kumohon berikan aku waktu lagi! Masih ada 7 bulan.", ucap Mama dengan nada takut.
Aku terkejut mendengar nama itu. Mamon?! Tidak mungkin, dia adalah Damon yang diceritakan Luna waktu itu.
"Baiklah kuberi waktu kau 5 bulan jika kau tidak memberi tumbal salah satu keluargamu, kau yang akan kujadikan tumbal!", balasnya dengan nada yang tegas.
Reflek aku menghampiri Mamaku untuk melindunginya, dan Damon itu melihatku. Kami saling menatap mata  kami satu sama lain. Dan ntah kenapa jantungku berdebar sangat kencang, ternyata rupanya tidak seperti yang kubayangkan. Damon itu benar-benar tampan hingga aku menyadari apa tujuanku.
"Apa yang kau lakukan kepada Mamaku?!"
"Haha ada cebol disini.", balasnya dengan nada sombong.
"Apa maksudmu?! Kumohon jangan apa-apa kan Mamaku. Dia hanya khilaf kumohon, hiks hiks."
"Hahh? Dia sendiri yang menyembahku! Itu artinya dia harus mengikuti semua persyaratan yang keberikan!", jujur saja aku sedikit takut dengannya.

Ketika aku ingin memjawabnya tiba-tiba saja dia sudah menghilang.
Dan aku mendenga suara kecil yang diuucapkan oleh Mama.
"Ibu aku harus menemukan Ibu, dia adalah tumbal!"
"A-apa?! Mama sadarlah! Kumohon jangan lakukan itu pada Nenek! Mama."
"Diam kau!! Sudah cukup kau menggangguku!"

4 bulan berlalu Mama ku mencari keberadaan nenek namun dengan hasil yang nihil. Hingga seminggu sebelum batas waktu, Mama berhasil membawa Nenek kerumah.

Aku sangat syok dan mencari cara membawa lari Nenek agar bisa pergi dari rumah ini dan tidak dijadikan tumbal oleh Mama.

.......

Tbc....
Lanjut trus...😂😂😂
Bagus ga??
Gitu mulu kata2 aing:3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're Only Mine!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang