1. Mimpi Buruk Pri

34 7 2
                                    

*jangan lupa tinggalkan jejak dulu*

Jam menunjukan pukul dua belas siang. Ribuan embusan napas lega memenuhi udara. Sekarang jam istirahat.

Kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh banyak orang, baik anak sekolahan maupun orang-orang yang sudah bekerja di gedung tinggi. Berbagai orang menyempatkan diri melepas kepenatan dengan bersantap siang di plaza semanggi. Surga makanan.

Banyaknya kendaraan yang datang ke sana membuat jalan di depan plaza semanggi menjadi macet total. Apalagi siang ini panaaaas sekali. Matahari bersinar terik, seakan akan hendak memanggang hidup-hidup orang yang tengah lalu-lalang di jalanan.

aku juga sedang kepanasan di sini. Walau saat ini aku sedang dalam ruangan ber-AC yang mengumandangkan lantunan musik-musik pop yang mengalun indah.

oke, hatiku yang panas. Hampir meledak kurasa.

"jadi..." kataku. Ya tuhan.... aku tahu ke mana arah percakapan ini!

"yaah... emm... SURPRISE!! I have a girlfriend now!!  Vivian!! kamu tau orangnya kan, pri?" Ucap seorang pria.

aku menarik napas dalam-dalam... vivian. Si cantik yang memiliki mata indah dan tubuh bak christina aguillera... "iya kenal kok!" Kataku.

"bagaimana? Dia oke, kan?" Tanya si cowok itu
"maksud lo?"tanyaku balik
"...emm... yaah....maksud ku, dia sexy, kan?" Ucap cowok it

ya tuhan!!!aku bener bener muak. Kenapa cuma ini yang ada di otak para cowok?-batin ku

"Sexy itu anugrah tuhan buat semua cewek" sindirku tajam.
"wuaah... jangan marah donk,pri. Sumpah, gak ada maksud buat nyindir kok!"ucapnya
"sudah berapa lama?"kataku sambil brusaha tetap tenang. Ku coba menahan diri agar tidak melempar garpu yang sedang ku pegang ke mukanya.

"oh... yaah, hari ini genap seminggu kami jadian. Emm... pri, walau bagaimanapun kita tetap temenan, kan?"katanya

Aku memandang. Ryan menatapku penuh harap. Seriuskah dia? Atau hanyalah pandangan yang telah di latihnya ber jam jam di depan cermin?.
Aku mengangguk
oke! Ini tandanya selesai sudah!

Di rumah lebih tepatnya di kamar.

Buuk!!!
Ku banting tubuhku di kasur. Ku tutup wajahku dengan bantal, stengah berharap aku akan kehabisan napas lalu mati lemas.

"Aaaaaarghhh...!" Aku berteriak marah, walaupun suaraku tentu saja teredam oleh bantal. Dadaku berdegup kencang, mataku trasa panas, lalu tanpa sanggup ku tahan, sebutir air mataku telah jatuh, yang di ikuti oleh ribuan teman-temannya. Pada saat begini, inilah fungsi bantal sesungguhnya, yaitu meredam teriakanku dan menampung banjir air mataku.

"kenapa gue? Kenapa slalu gue?!" Deretan kata ini terus terngiang-ngiang di kepalaku.

Stelah puas menangis berjam-jam (dan memastikan akan menjemur bantalku), aku merasa lapar. Aku melangkah menuju pintu, dan melintasi benda itu. Benda yang paling tidak ingin kulihat saat ini. Cermin!

Ku lihat di cermin itu sesosok makhluk yang sangat menyedihkan: mata sembap, hidung merah, rambut awut-awutan, dan timbunan lemak di sana di sini. Kalau di ibaratkan, mungkin sperti karung beras... gemuk, padat, dan tidak berbentuk. Hal yang lebih menyedihkan lagi, mahluk itu AKU!!!

Oke, mungkin aku terlalu mendramatisir. Aku tampak begitu menyedihkan karena saat ini aku memang sedang sangat sedih, kan? Yaah, walaupun saat sedang gembira juga wajahku tetap bulat dan tembem, hidungku tetap pesek, dan ukuran bajuku tetap XL, tapi setidanya aku percaya senyumku cukup manis, deretan gigiku putih bersih, dan jago mendesain baju. Yaaah.... kelebihanku yang terakhir lebih tepat di sebut hobi sih, karena aku tidak pernah brusaha mengembangkannya.

PRINCESS ANANDHITA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang