Nirankara POVPerkenalkan, gue Niran. Kalian bisa panggil gue Niran, atau yang lebih akrab nya—Ian. Usia gue sekarang 34 tahun. Ya, masih muda kok. Jangan pernah berpikir kalau gue adalah duda. Gue masih muda, belum ada keinginan menikah. Kecuali dengan Dasha, wanita yang gue cintai sejak dia lahir di dunia.
Gue dan Dasha, atau yang lebih dikenal sebagai Dasharena Zalindra Denallie. Wanita paling cantik sejagat raya, dan yang menjadi patah hati terbesar gue karena dia pergi ke rumah Tuhan. Baru saja melamar nya di usia muda, namun takdir tidak berbaik hati kala itu.
Sepertinya, kepergian Dasha merupakan pukulan paling telak seumur hidup. Iya, gue sesayang itu sama dia. Sampai sudah usia kepala 3, masih saja memikirkan dia. Haaah.. cukup melelahkan. Disaat semua sahabat sudah punya istri dan bahkan anak, gue masih begini-begini aja. Semakin gila dengan pekerjaan yang ada.
Ya, menjadi pengusaha muda meneruskan Kim Group—dari Ayah dan Kakek. Orang bilang, semakin kita mengenal uang, maka semua kehidupan mudah. Rasanya gue mau marah, karena ya... tidak semudah itu.
Lagi dan lagi, gue menyukai pojok ini. Sudut ruangan yang gue sisihkan untuk mengenang dan mengistirahatkan hati dari segudang pekerjaan yang ada. Sulit? Tentu. Yang jelas, gue tidak akan pernah lupa akan hal kecil apapun itu.
Tiba-tiba, seorang anak kecil berumur 4 tahun masuk dan memeluk gue. Siapa lagi kalau bukan Eleena, keponakan tersayang gue dari Jalendra Alexander—sahabat terbaik gue.
"Om ian, lagi ngapain? Itu fotonya tante Daca ya?" tanya Eleena sambil memeluk pinggang gue kecil.
"Eyenaaaa~ kamu mau tahu banget ya?"
"Abisnya om selalu lihat foto tante teyus, kapan Yena punya adik dari om,"
Gue hanya bisa terkekeh kecil. Karena ya, hampir setiap hari Eleena minta adik. Kalau bisa beli adik, udah di beliin deh biar diem. Jalendra hanya ikut tertawa dan duduk di sofa hitam.
"Ian, gue pengen bicara penting."
"Ya apaan, bilang aja kali. Rapat pemegang saham?"
"Kerja mulu ya otak lo. Enggak lah, gue mau kenalin lo sama seseorang yan. Please, jangan marah sama gue kalo tiba-tiba bicara gini,"
Beberapa detik gue terdiam. Jalendra? Bisa-bisanya lo? Akhlaknya dimana? Rasanya gue mau marah, tapi mood lagi bagus. Buang-buang energi aja.
"Heh Len, yang bener aja. Lagi sibuk begini mana ada kepikiran cewek. Udah ah, ngaco banget. Kalau kenal, ya kenal aja. Buat lebih, gue mikir lagi."
"Ian, lo gini terus yang ada Dasha sedih dari atas sana. Apa gak kasihan sama diri lo sendiri? Dasha juga kepengin lo bahagia. That's it."
Ucapan terakhir Jalendra sukses membuat gue terkejut dan mulai berpikir, 'apa benar Dasha menginginkan gue bahagia?'
Sepertinya benar. Gue harus bisa menemukan pengisi hati gue. Meskipun yah, gue jamin bakalan susah. Tapi ucapan Jalendra bisa lah dipertimbangkan.
"Len, soal tawaran lo gue terima. Tapi ingat, jangan banyak berharap sama gue yang kelihatannya baik-baik tapi didalam nya ga pernah baik ini. Atur deh sama lo,"
Entah setan apa yang ada dalam diri gue, berujung mengiyakan ucapan Jalendra. Kemudian Jalendra menyusun tempat pertemuan gue dengan seseorang—yang ternyata membuat hidup gue berubah 180 derajat setelah melihatnya.
***
Please welcome,
Our cast :
NIRANKARA DERAGA ARJUNA
—
Hayo, siapa yang mulai mengerti bagaimana alur nya?
Maaf ya, masih under 1000 words. Dikarenakan kesibukan satu dan dua hal lainnya.
Jangan lupa untuk vote & komen ya. Don't copy paste too!Wah, siapa nih sosok ian yang terlihat? Dan karakter Jalendra... siapa ya? 🤪
Komen yang baik biar makin semangat nerusin nya.
Thankyou barudak🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
RÈ-INKARNASI : Nirankara & Aruna
Ficción GeneralKata orang, re-inkarnasi itu tidak ada. Mereka yang sudah pergi, akan berangkat menuju dermaga pilihan Sang Pencipta. Ini tentang kisah lahir nya perasaan yang tidak pernah terduga, di tengah derasnya ombak rasa, rasa kehilangan selalu menerpa. Har...