Satu

92.5K 2.2K 65
                                    

💚💚💚💚💚💚

Gadis manis bertubuh mungil itu melirik ke arah jam dinding. Sudah hampir jam 8 malam tetapi Bosnya yg gila kerja itu belum juga terlihat tanda-tanda akan keluar dari ruang kerjanya.

Wanita itu tahu kalau Bosnya sedang mendapatkan masalah. Beliau di tipu oleh rekan bisnisnya dan sekarang harus menanggung semua kerugian karena rekan bisnis tersebut melarikan diri. Bahkan sekarang Bosnya itu harus menerima tuntutan hukum karena di anggap melakukan penipuan terhadap pihak supplier.

Embun Gayatri gadis berusia 26 tahun itu sudah bekerja dengan bosnya sekitar tiga tahun lebih tadinya dia di bagian pemasaran di pindahkan menjadi sekretaris Direktur pemasaran dan gadis itu bersyukur karena itu.

ketika itu Embun baru berusia 23 tahun dan baru saja lulus kuliah D3 tetapi berkat keberuntungannya dia bisa di terima di sebuah perusahaan besar yg mempunyai cabang di mana-mana dan lebih beruntung lagi setelah 6 bulan bekerja tiba-tiba Embun di tawari menjadi sekretaris Direktur pemasaran dan di sinilah dia sekarang masih menunggu Bosnya keluar dari dalam ruang kerjanya. Sudah hampir seminggu ini Bosnya itu selalu pulang malam dan Embun sebagai sekretarisnya terpaksa harus menemani Bosnya itu karena takut Beliau membutuhkan sesuatu.

Malam semakin larut dan Embun semakin gelisah karena bila semakin malam begini gadis itu takut tidak ada lagi Bus trans yg beroperasi yg akan mengantarnya pulang.

Embun akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu ruang kerja Bosnya untuk meminta izin pulang lebih dulu. Sudah beberapa kali pintu diketuk oleh Embun tetapi tetap tidak ada jawaban dari dalam ruang kerja Bosnya dengan memberanikan diri, Embun membuka pintu ruang kerja Bosnya dan mendapati ruangan begitu gelap hanya ada cahaya bulan yg menyinari ruangan tersebut itu juga karena tirai jendela yg di buka lebar sehingga cahaya bulan bisa masuk.

"Pak ?" Panggil Embun pelan. Mata gadis itu berusaha menyesuaikan kondisi dengan suasana gelap ruang kerja Bosnya.

"Bapak baik-baik saja ?" Tanya Embun kembali lebih keras karena tidak mendapatkan jawaban, gadis itu masuk semakin dalam ke ruangan dan ketika dia melangkah semakin dekat menuju ke meja kerja besar Bosnya , Embun melihat sesosok tubuh yg sedang terlungkup di atas meja dengan perasaan khawatir Embun segera mendekati tubuh tersebut yg gadis itu yakini sebagai Bosnya. Embun takut terjadi apa-apa dengan Bosnya itu.

Setelah di dekat Bosnya, dengan lembut Embun menyentuh pundak pria itu dan menguncang tubuh besar itu. "Pak.., Anda baik-baik saja ?" Tanya Embun lagi sambil tangannya masih mengoyang pelan tubuh Bosnya.

Sesaat kemudian terdengar suara erangan parau seperti tanda kesakitan. Mendengar nada kesakitan semakin membuat Embun khawatir. Dan betapa terkejutnya gadis itu ketika Bosnya itu tiba-tiba menegakkan tubuhnya dan menarik lengan kurus Embun dengan kuat sehingga gadis itu jatuh terjerembap di pangkuan Bosnya.

Dengan panik Embun berusaha turun dari pangkuan Bosnya tetapi pria itu malah semakin erat memeluknya apalagi dengan nakal tangan pria itu memegang payudara Embun membuat gadis itu semakin panik.

"Pak lepaskan, saya Embun.. " teriak Embun semakin panik ketika bibir Bosnya telah berada di lehernya dan sedang sibuk menciuminya.

"Temani saya," bisik suara serak lalu menahan wajah Embun dengan mencengkeram kuat dagu gadis itu.

Bibir pria itu mendarat di bibir ranum Embun dan menciumnya dengan liar dan panas, Embun bisa merasakan bau minum keras yg tercium di mulut pria yg sedang melumat bibirnya itu dan akibat cengkeraman kuat tangannya membuat mulut Embun sedikit terbuka menahan sakit tetapi kesempatan bagi lidah pria itu menerobos masuk ke dalam mulut Embun. Pria itu mencuri ciuman pertama Embun membuat gadis itu kewalahan mendapatkan ciuman yg begitu vulgar dan basah bahkan Saliva telah berceceran di dagu Embun sementara Bosnya seakan belum puas menikmati mulut Embun dengan terus melumat kasar. Embun bahkan telah sulit bernapas karena pria itu sepertinya telah merampas oksigen yg butuh Embun hirup.

Trial Of Love (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang