Rasa

24 5 5
                                    

Sahabat. Mereka yang takkan pernah pergi dan melupakan, mereka lah sahabat. Terkadang rasa suka ini Tak bisa tertahan, walau tau akhir dari rasa ini adalah perpisahan.

•Rumah Bulan (06.45 WIB)

Seorang gadis manis menuruni tangga demi tangga menuju meja makan.

"morning bun<3" Ucap manis gadis itu

"Sayang.. sini makan dulu, nanti kamu pingsan loh di sekolah" Suruh ibu gadis itu.

"Gak usah bun, Bintang udah di depan rumah kasian dia nanti terlambat upacara" Tolak gadis itu.

Gadis itu pun salim dengan ibu nya, lalu keluar menemui Bintang, sahabatnya.

"Gadis itu adalah Sahabat ku. Bulan! Jreng jreng!! Gadis pemenang Olimpiade Ipa, dua tahun berturut turut" Sorak Bintang pada Bulan.

"HAHAHA apaansii Tang? Duh udah jam berapa nih ayo cepetan jemput Mentari!!" Tawa Bulan yang sangat membuat orang juga menjadi tertawa.

Bintang pun menyuruh Bulan naik di motornya, lalu berangkat.
Mereka sangat lucu, berteriak saat di motor adalah rutinitas.

•SMA Elang Nusantara

Motor Mereka pun memasuki gerbang, tiba-tiba Bintang berhenti.

"Selamat pagi Pak Slamet!! Kayaknya mendung deh gak usah upacara yah sepertinya. 5 ribu deh paakk" Bintang menyogok satpam sekolah agar tidak mengingatkan guru upacara.

"Heh Bintang, jangan gituu! Maaf yah Pak Slamet" Bulan meminta maaf pada Pak Slamet.

Bintang pun masuk dan memarkir motornya di tempat yang dingin agar tidak panas nanti.

Bulan menyadari ada hal yang ganjal,

"Tang kan dari tadi kita naik motor. MENTARI GIMANAA?!" Bulan panik.

Bintang menjawabnya dengan santai "Santai yahh beb nya Mentari.. Tari lagi sakit."

Bukannya tenang, Bulan menjadi sangat panik. Tari adalah teman bangku Bulan, dan jika Tari sakit, Bulan akan menjadi kesepian.

Mereka pun sepakat untuk menjenguk Tari sepulang sekolah.

*diharapkan siswa dan siswi yang belum berada di lapangan, segera ke lapangan menggunakan topi dan dasi!*

"Tangg mati gua.. Gua lupa bawa topi mati nih gua dijemur!" Ucap Bulan yang semakain panik.

"HAHAHAHA lo sii kebanyakan main gitar! Byee gua gak dijemur kayak loo" Ejek Bintang.

Bulan pun ke lapangan belakang yang panas itu. Upacara pun dimulai.

•Lapangan

Mengheningkan cipta telah dimulai, tiba-tiba Bintang datang memakaikan Bulan topi.

"Sini dasi lo biar adil" Bisik Bintang.

Bulan tersenyum lalu mulai melepaskan dasinya dan memberikannya pada Bintang.

"Makasih yah Tang" Bisik Bulan.

Tak lama Bulan pun pusing dan tak seimbang. Kepala Bulan tersandar di bahu Bintang.

"Begadang terusss!" Ucap Bintang.

Upacara hampir selesai, Bintang melihat wajah Bulan yang memerah.

Tentang AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang