Suhu

28 3 2
                                    

Mentari yang memiliki suhu hangat, yang dapat membuat semua orang merasa nyaman. Semua orang membutuhkan orang seperti Mentari. Aku hanya Bulan, Ya Bulan.. Yang terangnya akan selalu kalah.

•Lapangan (07.21 A.m)

Upacara hampir selesai, Bintang melihat wajah Bulan yang memerah.
Bintang pun menyadari bahwa Bulan pingsan.

"WOII AAA BULAN PINGSAN!! TANDU MANA TANDU?!" Teriak Bintang yang lagi panik paniknya.

Para siswa PMR pun mencari tandu.

"LAMA BANGET SIH SINTING!" Bintang mulai emosi karena takut Bulan kenapa-napa.

Tiba-tiba Bintang menggendong Bulan. Pintu UKS terkunci akhirnya Bintang dibawa ke kelasnya. Bulan pun sadar,

"Bintang.. Kok gak upacara si?" Ucap Bulan yang terbaring lemah di atas meja.

"Upacara?!  Lo kira gua bakalan tahan gitu? Lo berat sinting!" Bintang pun marah-marah.

Namun semakin bawel Bintang, Bulan pun semakin membaik. Bintang mulai tertawa

"HAHAHAHA enak aja lo bilang berat! Tulang gini lo bilang berat! Bodyshamming tross!!!" Ucap Bulan

"Siapa bilang sih lo itu berat badan? Lo itu berat dosa t@1! HAHAHA" Bintang mengejek Bulan.

"Gini nih kalau gak ada akhlak." Ucap Bulan pada Bintang yang akhlak less

Bintang pun menarik hidung Bulan, Bulan pun memukul ringan Bintang. Upacara telah selesai, para siswa telah datang memasuki kelas.

"Assalamualaikum" Salam Adam ketua kelas MIPA XI A.

Adam adalah mantan Bulan (Yang sok move on).

"Waalaikumsalam pak ketua kelas!" Jawab Bintang dengan tersenyum.

Anak-anak yang lain pun berdatangan dan mencomblangi Bulan dan Bintang.
Lain cerita dengan Adam. Adam langsung menyuruh Bintang ke kelas nya lalu melihatnya dengan sinis.

"Bye Bulan sayang<3" Bintang membuat satu kelas menyoraki dan membuat Adam panas.

Satu kelas pun heboh. Namun tak heran, karena sudah lama sekali mereka dikira pacaran. Adam dan Bulan pun putus karena itu.

"HEY SUDAH DIAM KALIAN KEKANAK KANAKAN!" Teriak Adam dengan nada yang agak panas.

Anak lain pun mulai membisik bisiki Adam. Guru pun datang, namun malah guru BK yang datang.

"Anak-anak Bu Sri hari ini tidak masuk. Bapak yang gantikan." Rupanya guru IPA kami tidak masuk.

"Pak ujiannya berarti minggu depan kan?" Ucap anak carper di kursi depan.

"Oh iyakah? mungkin Bu Sri sudah bilang bapak hampir lupa. Terimakasih yah!" Pak Hartono mengingatnya dan menelpon Bu Sri link ujiannya.

Sembari Pak Hartono menelfon Bintang pun masuk di kelas.

"Permisi bapak ganteng.. Saya mau ujian susulan kan hari ini Bu Sri yang disini pasti disini juga lagi mau ujian kan?" Tanya Bintang.

Pak Hartono pun mengiyakan dan menunjuk kursi kosong. Bapak menunjuk kursi di samping Bulan. Semua pun bersorak gembira, kecuali Adam.

"Permisi pak.. Bagaimana kalau diurutkan lewat absen saja duduknya seperti biasa?" Tanya Adam.

"Oh iya nak.. Nanti saya yang atur" Ucap Pak Hartono.

Pak Hartono pun mengaturnya. Bintang berada di kursi belakang.

"Lah kok saya di belakang pak? Kan saya Bintang" Bintang protes.

"Oh iya ya.. Oke Bulan kamu geser ke bangku sebelah. Bintang kamu samping Adam." Suruh Pak Hartono.

Bintang pun bergegas dan mulai senyum-senyum. Tujuan Bintang kesitu adalah agar dia bisa nyontek ke Adam yang pintar dan ratu olimpiade, Bulan.

Ujian pun telah dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang