Happy reading
Park jisung. Seorang pemuda yang sedang berjalan dengan terburu-buru, menuju sebuah gedung yang mungkin akan menjadi tempat nya bekerja, nanti. Dia tidak mau terlambat di hari pertamanya bekerja. Ya dia bekerja disana sebagai manager. Karena memang otak dia yang genius. Di sebuah perusahaan terbesar di korea saat ini. ZH corp.
Ia baru saja sampai di lift ketika seseorang memanggilnya.
"Park jisung-ssi?" Panggil seseorang yang sepertinya dia kenal suaranya.
"Ya?" Jawabnya. Dia sebenarnya tau siapa yang memanggilnya tadi, dia adalah zhong chenle-gebetan jisung waktu sma-yang entah bagaimana bisa mengenalinya. Padahal mereka belum pernah bertegur sapa saat dulu masih sma.
"Apa kau benar Park Jisung?" Ucapnya dengan nada bertanya, Chenle tidak menyangka jika dia bisa sedekat ini dengan orang yang dulu pernah dia sukai waktu masih sma.
"Ya, memangnya kenapa? Apa kau mengenalku?" Jawab Jisung, padahal dalam hati jisung ingi sekali memeluk Chenle yang ada di depannya. Sudah lama Jisung tidak bertemu dengan Chenle.
Semoga aja belum punya pacar aamiin-ucap batin Jisung.
"Eh,, tidak. Aku hanya bertanya." Jawab Chenle. Mana mungkin dia mengenalmu kan, Zhong Chenle sadarlah-batin Chenle.
Selama didalam lift mereka berdua hanya diam saja, karena memang tidak ada yang memulai percakapan, juga mungkin karena canggung?
Setelah beberapa menit didalam lift akhirnya mereka sampai di lantai 5, yaitu tempat Chenle dan Jisung bekerja nantinya.
Jisung berjalan terlebih dahulu menuju ruangan nya yang tidak jauh dari lift itu. Chenle yang hendak pergi menuju mejanya sebagai sekertaris. Mengikuti Jisung karena memang tidak jauh dari ruangan Jisung. Setelah sampai di mejanya, Chenle memperhatikan Jisung yang berjalan menuju ruangan manager nya.
Setelah Jisung masuk kedalam Chenle baru ingat bahwa managernya yang dulu baru saja mengundurkan diri satu minggu yang lalu, dan itu berarti Jisung akan menjadi managernya yang sekarang.
***
Sekarang sudah jam istirahat makan siang. Jisung ingin sekali makan siang bersama Chenle, dan bisa akrab dengannya. Tetapi dia takut Chenle akan menolaknya. Coba aja dulu siapa tau dia mau-batin Jisung.
"Yosh!!! Ayo kita coba!" Ucap Jisung sambil berjalan keluar ruangannya.
Setelah itu Jisung menghampiri Chenle yang sedang mengrjakan sesuatu di komputernya.
"Chenle-ssi?" Ucap Jisung sambil.berdiri di depan meja Chenle.
"Ya, ada apa? Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Ucap Chenle sambil mengalihkan pandangannya dari komputer kepada Jisung.
"Tidak ada, hanya saja aku belum tau lingkungan kantor ini. Bisakah kau mengantarku ke Kantin kantor ini? Jika tidak juga tidak apa-apa" Ucap Jisung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ehh,,,Ohh tentu saja bisa. Ayo akan ku antar, sekalian aku juga akan makan siang." Jawab Chenle sambil berdiri dari duduknya.
Lalu Chenle berjalan mendahului Jisung karena berada di dekat Jisung membuat jantungnya berdebar-debar.
Skip
Setelah sampai di Kantin mereka mencari tempat duduk yang kosong, setelah dapat Jisung dan Chenle langsung duduk disana.
"Biar saya pesankan" Ucap Chenle sambil berdiri dari duduknya.
