.04.

163 20 7
                                    

~seminggu kemudian

Akhirnya tiba waktunya dimana mereka akan berperang melawan musuh yang tak lain ialah Black Engels dan Red Moon.

Kenapa Red Moon? Bukan kah mereka telah kalah? Kalian salah besar. Red Moon kembali lagi dengan anggota baru dan ketua baru.

Kedua organisasi tersebut bekerja sama untuk mengalahkan organisasi Golden, blood sweat and tears yang di ketuai oleh tua Suho dan Park Jimin yang menjabat sebagai tangan kanannya.

Tapi, tak semudah itu mereka mengalahkan organisasi tuan Suho karena Yumai sebagai ketua dari Queen Of The Devil telah bekerjasama untuk mengalahkannya.

Yumai dan yang lainnya langsung pergi menuju tempat peperangan. Lagi-lagi mereka akan berperang di pusat kota yang dimana banyak masyarakat yang sedang berjalan-jalan.

Sesampainya di sana, Yumai dan tim snipernya langsung mengambil posisi di atas gedung yang paling tinggi.

Mei pun langsung mengambil posisi dan menyiapkan senjatanya. Mata Mei berubah seperti elang dan Yumai pun sama. Hasrat untuk membunuh musuh pun muncul.

Mereka sudah tau yang mana musuh dan yang mana anggota mereka, karena ia dan yang lainnya menggunakan tanda seperti pin yang tersematkan di bagian depan dan belakang mereka.

Kenapa di pusat kota? Bukannya mereka ingin menyelinap ke markas musuh? Markas musuh berada di pusat kota. Untuk mengelabui semua orang, mereka membangun gedung perkantoran yang mana di bawah tanah ada banyak ruangan untuk menyimpan dan melakukan aksi mereka.

Tak berapa lama, suara tembakan mulai terdengar di bawah, semua penduduk berlarian dan ketakutan. Anggota yang lain menyelamatkan para penduduk agar tak ada yang terluka satu pun.

Yang di atas gedung pun telah bersiap-siap dan menunggu aba-aba dari Yumai.

" Satu.... Dua.... Dan... "

DORR.....

DORR.....

DORR......

DORR...

DORR....

Secara bersamaan mereka menarik pelatuk tersebut dan terus menerus menembakan ke arah musuh.

Mei sangat handal dan tak ada satupun peluru yang meleset. Ia terus menembakkannya ke arah musuh.

Soyaa pun tak mau kalah, ia berulang kali menghajar musuhnya hingga musuhnya tak dapat berdiri lagi. Soyaa pun langsung menuju ke arah anggota yang lainnya.

Tanpa ragu Soyaa langsung menyelinap ke markas musuh dan mencoba membukakan pintu yang di kunci itu.

Pintu pun terbuka, tanpa basa-basi lagi yang lainnya langsung masuk dengan cara diam-diam. Karena, kalau secara terburu-buru itu akan membahayakan diri mereka juga.

" Cepat cari dia "

" Baik "

Perintah dari Soyeon pun langsung di patuhi oleh semua anggotanya. Sedangkan Soyaa sedang asik dengan musuh-musuh.

" Kenapa mereka membawa anak kecil? "

" Aku pun engga tau "

" Sial.... Mereka mengelabui kita "

Seperti itu lah ocehan musuh mereka yang sadar kalau mereka membawa anak kecil dalam peperangan.

" Hati-hati Soyaa "

" Iyaa pa... "

Soyaa pun asik dengan musuh-musuhnya yang ketakutan karena Soyaa menyodorkan ujung senjatanya ke kepalanya.

The Best Of Mafia - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang